Wednesday, November 12, 2014

Bukit Batas Aranio Kalimantan Selatan



Akhir-akhir ini lagi rame diperbincangkan kawasan wisata yang dianggap baru yaitu #BukitBatas, yang dianggap sebagian orang seperti “Raja Ampat”. 
Bagiku pribadi daerah ini bukanlah hal baru, karena beberapa waktu yang lalu aku sempat ditempatkan di Kecamatan ini sebagai salah satu pendamping program PNPM-Mandiri Perdesaan. Dan memang benar Kecamatan ini mempunyai pemandangan alam yang menawan dan mengagumkan.

Di program kami kecamatan ini dianggap wilayah sangat sulit, sehingga terkadang sebagian orang berucap dan bertanya kepadaku bagaimana keadaan dan kondisiku ketika disana. Tidak sesulit yang dibayangkan kalau setiap harinya aku anggap aja piknik :D.

Sebagai pekerja lapangan, Alhamdulillah Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah aku kelilingi smua Kabupatennya dan sebagian Desa terpencilpun pernah aku datangi. Setiap Kota/Kabupaten di Kalsel mempunyai keunikan wisatanya masing-masing yang bisa di nikmati, dikagumi dan digali lebih mendalam lagi. Sayangnya memang belum terawat dan terurus dengan “baik dan benar” sehingga ada hal yang tidak seimbang akhirnya.
Untuk Bukit Batas sendiri ketua RT nya bercerita kalo uang dari karcis masuk sebagian untuk upah orang-orang yang membersihkan sampah di puncaknya. Ada rencana juga membangun wc umum disana, dan untuk sementara wc disana kepunyaan pemilik warung.

Bukit Batas merupakan bagian dari Desa Tiwingan Baru Kecamatan Aranio kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Sering disebut juga Bendungan/danau #RiamKanan. Kecamatan Aranio terdiri dari 12 Desa dimana smua desanya memiliki hal menarik dan unik. 
Dari Banjarmasin berjarak tempuh sekitar 65 km. Bagi yang tinggal di Banjarmasin dan sekitarnya kemungkinan tidak sulit dan bingung untuk menuju kesana. Karena bisa menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai pelabuhannya.

Bagi yang diluar daerah kalau ingin kesana bisa carter kendaraan atau naik taksi (di Kalsel baik angkot, angdes dan semua angkutan umum disebutnya “taksi”). 

Rutenya sebagai berikut : dari Banjarmasin nuju terminal pal 6 trus naik taksi/colt menuju Martapura, bisa berhenti di bundaran Banjarbaru trus nyebrang di sisi SPBU, nah tunggu aja taksi/angdes tujuan Riam Kanan disana, naik dan berhenti sampai pelabuhan.


Sesampainya dipelabuhan carter klotok/kapal motor menuju Bukit Batas sekitar rp400.000 (mahal?), harga tersebut memang sudah kesepakatan bersama komunitas pemilik klotok disana karna setiap pemilik harus membayar berbagai kontribusi juga. Mereka mempunyai aturan main, baik antrian klotok yang diundi maupun berapa banyak setiap klotok bisa beroperasi setiap harinya. 400rb itu kalo nginap ya, tapi kalo PP rp.350.000.

Kalau anda rombongan ongkosnya bisa dibagi bersama tapi kalo sendirian kamu bisa minta dengan supir klotok untuk digabungkan dg rombongan yang mau kesana juga jadi menghemat ongkos. Kamu bisa menghubungi pemilik klotok beberapa hari sebelumnya atau langsung carter ditempat. (kontak salah satu pemilik klotok : 081348389878, dia guru pesantren Darul Hijrah) 


Kalau ingin menginap di Bukit Batas kamu bisa berangkat dari siang hari, tetapi kalau tidak menginap berangkatlah pagi-pagi sekali dari Banjarmasin agar tidak terlalu panas ketika mendaki.

Harga makanan dan minuman di Puncak Bukit Batas tergolong mahal dibandingkan dengan Banjarmasin (2x lipat), wajar aja kalau dihitung pedagang membeli dan membawa dagangannya dari kota Martapura. Kebanyakan yang tersedia disana mie instan, snack instan, minuman botolan dan kalengan dan gorengan. Jadi kamu bisa bawa bekal atau belanja disana.

Dari Pelabuhan Aranio klotok akan membawa kamu membelah Danau yang indah menuju Desa Tiwingan baru, sampai di pelabuhan Pulau Pinus, bayar karcis masuk rp.3.000, santai sejenak dan nikmati dulu pohon-pohon pinus.


Kemudian menyeberangi jembatan, berjalan menuju rumah ketua RT untuk lapor dan bayar karcis rp 5.000. Perjalanan menuju Puncak kata ketua RT nya cuma sekitar 3 km, tetapi karena menanjak itu yang membuatnya terasa jauh.


Kalau tidak kuat jalan kaki, kamu bisa naik ojek keatas (harga nego), atau pencinta sepeda yang suka tantangan silakan bawa sepedamu kemari.


Sekarang kita mulai naik keatas, jangan lupa bawa air putih mineral untuk mengurangi dehidrasimu. Istirahatlah ketika mulai kelelahan, berlindung dibawah pohon atau duduk sejenak di warung-warung yang tidak ada penjualnya sambil meluruskan kaki, nikmati setiap langkahmu maka tidak akan terlalu terasa jauh.



Sampai Puncak Bukit Batas, nikmati, kagumi dan poto sepuasnya tapi jangan kotori dengan sampah-sampahmu. Jaga keindahan alam Indonesia tercinta yang sangat berlimpah dan dikaruniai anugerah oleh sang pencipta.

4 comments: