Tuesday, December 22, 2015

Antara Bertahan Hidup atau Hidup Berkualitas dalam Menghadapi Kanker




Sekali lagi ini bukti nyata bahwa kanker bukanlah penyakit "menakutkan" yang harus dipasrahkan atau diperjuangkan "berat" tapi kanker bisa dihadapi dg mengubah pola makan buruk harian, asal "pasien" komitmen dg pilihan tsb.
Mengubah "gaya hidup" berpola makan sehat tanpa terpengaruh mitos sekitar yang bisa kembali mengacaukan...

Curhat eh kulwit pakar Food Combining Erikar Lebang tentang mama nya...

Yuk simak dan baca perlahan, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan...



#HariIbu Jelaslah mama, sosok paling utama dalam hidup saya sampai kapanpun. Tapi momen paling membekas adalah saat saya berguna bagi beliau

Selama ini saya sepertinya selalu yang merepotkan atau membutuhkan bantuan beliau. Bahagia saat tahu apa yang saya punya bisa membantu dia

Waktu divonis kanker paru stadium 4A beberapa tahun lalu, saya dampingi beliau. Saat dokter yang nota bene junior beliau tegang, saya tenang

Mungkin dokternya terbiasa melihat orang histeris meratap nasib dan sengit bertanya "kenapa saya?", jadi dia agak tegang memberi informasi

Tapi saya dan mama santai, bahkan cenderung memberi tatapan dingin. Kalau ibu saya sih memang dokter, jadi dia terbiasa bersikap demikian

Selain emang dasarnya mama, hatinya rada beku, gak gampang mengekspresikan perasaan

Saya selain mewarisi sifat beliau ini, tapi di sisi lain kenapa saya bersikap dingin, karena saya tahu kurang lebih harus melakukan apa?

Ibaratnya, saya tahu harus melakukan apa menghadapi #kanker? Orang yang tahu harus melakukan apa, gak akan mudah terintimidasi oleh apapun

Bukan berarti saya takabur, mampu kalahkan #kanker. Tapi paling tidak tahu harus lakukan apa? Bukan semata pasrah, sok tawakal, histeris dll

Kuncinya cuma satu, mau gak mama melakukan? Karena sama seperti penyakit lain, apalagi, kanker butuh komitmen untuk 'perang' dari penderita

Untungnya, entah dapet wangsit dari mana? Kok ya mendadak beliau ngomong hal sama: "mama mau ngerjain kayak kamu, mau vegetarian"

Agak syok juga

Hihi, belasan tahun saya menjalani #Foodcombining yang berat dan condong ke sisi menjadi vegetarian, dia cuek aja

Kalau penderita sudah komit, masalah tehnis bisa dibilang sudah 70% selesai. Sisanya tinggal dihadapi dengan lebih enteng

Problem utama #kanker biasa penderitanya gak bisa terima, "kenapa saya?". Atau kelewat berlindung di balik sikap tawakal, "Cobaan Tuhan"

Kenapa? Karena berujung lempar kesalahan ke Tuhan. Jadi antara yang sengit dan sabar ini missed one important thing:

Introspeksi

Penderita kanker harus mau mengintrospeksi dulu, bahwa 95-97% kesalahan ada pada gaya hidup mereka, bukan genetik

Tuhan gak salah buat

Kalau sudah mau langkah selanjutnya lebih gampang

Mama sih tadinya, as usual, seperti kebanyakan ahli kesehatan lain, langsung melemparkan kondisi ini ke sisi genetik, riwayat keluarga

Hehe

Beliau terdiam saat saya beberkan banyak kesalahan gaya hidup yang dilakukan dan sangat memungkinkan #kanker sejahtera di tubuhnya

Antara setuju dan tidak. Kayaknya sampe hari ini dia masih percaya genetik ambil peranan, hehe

Ah, yang penting dia komit

Problem lanjutan adalah pengaruh lingkungan. Mulai dari ahli kesehatan, keluarga, kerabat, sahabat dan teman sering jadi 'pengacau'

Mulai dari saran ngawur, intimidasi tentang  apapun sampai rasa kasihan berlebih yang membuat penderita kanker susah disiplin dalam program

Kayak ada teman mama yang marahi saya via telpon: "kenapa ibu kamu gak boleh makan protein hewani? Kan ikan bagus"

Gantian dia saya semprot

Atau ada saran sinting, yang sayangnya tipikal terkait #kanker, disampaikan berulang-ulang

"Udahlah nikmati aja sisa hidup, makan enak"

Ya untungnya keluarga sepakat berdiri di belakang saya terkait "harus lakukan apa untuk mama hadapi #kanker?"

This makes everything easier

Beliau menjalani #RawFood secara disiplin, paling gak 5 bulan pertama. Kemudian mengganti air minum dengan #AirKangen, saya beli mesinnya

Dan karena saya paham dan mengajar #yoga dari sisi terapikal, ya beliau lakukan hal itu 3 kali seminggu

Bukan berarti kalau saya mengajar zumba beliau lakukan itu karena kena #kanker ya?

Bukan banget

Sekarang sudah tahun ke 4, jelang 5 tahun, mama divonis menderita #kanker paru. Lumayan

Mengingat waktu itu diprediksi 'tinggal bulanan'

Tapi ini bukan masalah survive atau mengalahkan #kanker seperti yang dipamerkan selama ini

Lebih ke sisi kualitas hidup

Buat apa declare bersih sel kanker, kalau diikuti dengan tubuh hancur tidak berdaya? Hilang vitalitas

Atau beberapa tahun kemudian ada lagi

Mama bisa jadi masih punya sel kanker di tubuhnya, tapi selain menciut, sel itu jadi dorman, gak berdaya rusak.

Tindakan medispun minim

Dia memang ikut program layanan dokter pribadi di negeri seberang. Tapi pasien lain serupa dengan kasus sama, either stagnan atau ya 'lewat'

Puji Tuhan cuma mama yang kualitas hidupnya stabil, bahkan meningkat. Dia pensiun jadi dokter 7 tahun lalu. Santai?

Gak malah tambah sibuk

Kesibukannya kini lebih ke sisi akademis, mencetak dokter baru dan membantu dokter yang mau ambil spesialisasi tertentu

Kerja-kerja-kerja

Bahkan sekarang lebih heboh lagi

Dia terima pekerjaan sebagai wakil direktur satu rumah sakit baru yang lokasinya jauh dari beliau tinggal

Kualitas hidup!

Paling gak mengeliminir kerisauan beliau bahwa saat divonis kanker dia akan berubah tidak berdaya dan menjadi beban bagi sekitar

Sekarang kendali sepenuhnya ada di tangan dia sendiri

Konsisten bergaya hidup sehat

Dia paham saat kendor dengan pola makan-minum sehatnya, dan malas beryoga, sel kankernya 'mulai aktif lagi'

Diberi kesempatan hidup

Beliau jadi saksi sendiri, begitu semua masuk 'mode kenceng' lagi. Sel kankernya langsung 'melempem' begitu jalani cek rutin lanjutan

Seberapa lama ini bisa berlangsung?

Ya kembali ke masalah beliau disiplin jalani hidupnya atau tidak? Sekelilng

cuma bisa support

Paling gak lumayan; banyak target yang dia ingin penuhi dalam sisa hidup terpenuhi, bisa berdaya, berkualitas

Gak seperti yang ditakutkan

Bagi saya, pencapaian ini adalah keberhasilan terbesar dalam hidup. Gak akan bisa balas jasa beliau, tapi paling gak lumayanlah

#HariIbu

Males pake closing ah

Ganggu kekhidmatan #HariIbu *cari alesan*



Selamat hari Ibu semua... sayangi Ibu kita slalu dg berbagai cara n karakter masing-masing..

Buat Ibu-ibu kita yang sudah berpulang, smoga beliau diterima disisiNya dan diampuni sgala dosa-dosanya...

I love u mom...

#FoodCombiningItuGampang #RawFood #Kanker

Sunday, December 20, 2015

Pilih Food Combining atau Rawat Inap



Alhamdulillah kondisi kakak semakin baik, sudah bisa jalan sendiri...
Berbanding terbalik dengan beberapa waktu lalu yang sempat "lumpuh" waktu masuk RS...

Yang paling saya syukuri adalah hikmah dibalik kejadian ini membuat para ponakan n mama nya berpola makan sehat Food Combining

Walaupun 3 ponakan ini semua berasal dari "sekolah kesehatan" tapi ga nolak dengan anjuran pola makan sehat tersebut

Perawat & dokter Rumah Sakit kemaren kakak dirawat juga mengingatkan kakak untuk jaga makanan, walau agak rancu hidangan pola makan yang dikasih ke kakak "ga berpola makan sehat"

Kakak dilarang makan rawon, soto, sup, ketupat kandangan, yang bersantan n berlemak...

Tapi hidangannya dari pagi sd malam terdiri dari protein hewani + pati, seperti sup ayam, ikan goreng, dsb...

Saya larang kakak konsumsi ga sesuai tersebut, bikinkan nasmer, beliin sayuran dan buah2an segar di stok buat diasup...

Makanya kemaren saya minta kakak secepatnya keluar dari RS, karna juga kakak sudah mulai berdisiplin dg FC serta kondisinya semakin stabil...

Terserah dibilang apa, tapi saya meyakini kakak cepat pulih bukan karna "pengobatan" tapi karna langsung mengubah pola makannya...

Sempet tanya dengan ponakan berapa biaya RS... 11 jutaan... wow... dalam beberapa hari habiskan 11 juta...

Tambahin dikit bisa umrah tuh... tambahin dikit bisa beli motor baru juga... bisa bikin bisnis baru lho...

Lupa nanya 11 juta itu total atau inap aja... tapi yang jelas sehat itu jauh lebih murah dan gampang...

Disini juga saya lampirkan kulwit pakar Food Combining Erikar Lebang terkait hal tersebut

Yuk baca dan simak perlahan, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan...

Hari ini sahabat kecil saya @reyuko mengeluhkan kondisinya yang telah seminggu mendekam di rumah sakit tanpa kemajuan berarti

Seperti biasa saya langsung mengacu apa pola makan selama disana. “Biasa aja, bubur ayam, kalau bosen, sereal dikasih susu” #KibulanSehat

Pantesan! Gimana mau recovery? Kalau makanan yg masuk malah menyedot energi yg seharusnya dialokasi untuk sembuhkan penyakit #KibulanSehat

Tidak hanya menyedot energi, makanan yang masuk juga timbulkan masalah kesehatan baru, karena tidak sesuai kerja sistem cerna #KibulanSehat

Kedua, wujud lunak bubur membuat orang acap menelan tanpa berusaha mengunyah yang buat karbohidrat tidak tercampur air liur #KibulanSehat

Apa yang terjadi? Enzym amilase-ptalin pemroses karbohidrat tidak bisa jangkau bubur yang masuk dalam tubuh agar layak cerna #KibulanSehat

Ketiga, variasi makan mempergunakan sereal dan susu juga jauh panggang dari api sebagai konsep makan berenergi menyembuhkan #KibulanSehat

Sereal yang umum dijual, adalah sereal dalam bentuk instan, yang proses pabrikannya tidak bisa dijamin sesuai kapasitas tubuh #KibulanSehat

Sereal non instan pun terlalu berat untuk dikonsumsi pagi hari sesuai siklus cerna yang berlangsung di waktu itu. Instan lagi! #KibulanSehat

Banyak aditif dalam sereal instan yang malah rugikan kesehatan jangka pendek maupun panjang. Dikonsumsi saat sakit? Wassalam! #KibulanSehat

Dicampur susu? Wah, sudah kapalan lidah saya bicara keburukan susu hewan. Baca [http://erykar.posterous.com] saja buat follower baru #KibulanSehat

Energi tubuh yang terampas untuk mencerna makanan buruk seperti itu jangan diharapkan bisa beri proses penyembuhan optimal #KibulanSehat

Not to mention menu hariannya yang (nyaris) nisbi buah dan sayuran segar. Makanan pemberi energi hidup terbaik bagi manusia #KibulanSehat

Akhirnya ia hanya mengandalkan rangkaian pengobatan yang ‘dipaksa’ masuk lewat tubuhnya via obat telan, suntik atau infus #KibulanSehat

Saat ia sembuh nanti, sebenarnya tidak sembuh. Hanya sekedar kehilangan gejala penyakit yang membuatnya bisa hidup normal lagi #KibulanSehat

Akan ada masa dimana tubuhnya tidak mampu lagi melakukan ‘pemaksaan penyembuhan’ dengan metode usang seperti ini #KibulanSehat

Ada beberapa follower saya yang laporkan saat mereka menolak menu standar rawat inap dan memilih #FoodCombining atau #RawFood #KibulanSehat

Mereka alami fase penyembuhan yang luar biasa cepat, bahkan diluar perkiraan sang ahli medis. Monggo testimoni kalau berkenan #KibulanSehat

Demikian kibulan sore ini. Suka sukur gak suka unfollow! Gak follow-kepo? Coba akrobat nyebrang antar gedung pake tali tanpa jaring pengaman

#FoodCombining #FoodCombiningItuGampang #RawatInap #Darting

Wednesday, December 16, 2015

Update Ilmu dan Pelajari yang Benar Kenapa Sarapan Buah Itu Terbaik & Menyehatkan



Duluuuu, diawal mulai mengenal Food Combining, saya juga pernah keliru melakukan FC (sudah pernah bikin threadnya).

Dulu blom ada grup FCI, dulu gaptek twitter, sinyal luar kota lemot abis, blom tau ada buku-buku tentang FC, cuma sepintas dapat info tentang FC, sotoy lah jalaninnya..

Karena tidak tahu lebih dalam seputar juklak & tatib FC, berakibat salah melakukan FC. Efeknya masalah lambungku "meledak"...

Maka penting sekali, apapun itu kita harus tau ilmunya dulu, mempelajarinya ga cukup cuma sekali dua kali baca, belajar adalah terus mengulang sampai akhirnya mengakar dan benar dalam mengaplikasikan. Juga ga mudah tergerus info-info menyesatkan yang cuma menyebarkan mitos

Kembali saya lampirkam kulwit pakar Food Combining Erikar Lebang yang membahas hal tersebut

Yuk baca dan simak perlahan, smoga bisa membuka wawasan dan bermanfaat buat yang membutuhkan

Ini info di @Metro_TV udah bagus info sarapan buah, eh dokter gizinya dengan ilmu kuno ngerecok, "supaya gak laper campur buahnya dengan..."

Dicampurlah buah itu dengan oat meal, pancake (makdikipe!), susu (oh God!!!) rendah lemak, dan segudang saran ngawur lainnya. Alasannya kuno

Diasumsikan buah rendah kalori, jadi dipandang sebelah mata. Digabunglah dengan makanan lain yang dianggap lebih layak. Salah kaprah kuno

Ini fenomena umum dunia kesehatan konvensional. Terkait realita perawatan dan pencegahan mereka kan lemah dan tertinggal banget

Tapi masyarakat kan makin kesini makin cerdas. Jadilah marak info kesehatan yang didapat dari sumber yang lebih up to date dan mudah diakses

Dunia kesehatan konvensional sadar bahwa mereka gak bisa berlindung lagi di balik ekslusifitas "satu-satunya sumber bagi masyarakat"

Gak bisa lagi menuduh segala yang tidak dikuasai dengan nada miring seperti: "pseudo science", "gak ada jurnal ilmiah", "belum terbukti"

Masyarakat makin cerdas-mandiri untuk memilah & mencoba. Sumber info pun makin valid serta mudah dibedakan 'mana yang benar mana yang ngaco'

Mau gak mau dunia kesehatan konvensional mulai melirik beberapa info yang tadinya mereka sepelekan. Salah satu contoh ya sarapan buah ini

Dulu, hampir pukul rata ahli kesehatan mencela habis-habisan budaya makan buah di pagi hari sebagai pengganti metode sarapan konvensional

Tapi seiring makin menggila dan mewabahnya pelaku serta testimoni yang memperkuat paparan ilmiah dibalik sarapan dengan buah, mereka goyah

Mulailah buah dilirik sebagai alternatif sarapan. Teman saya yang ahi gizi soalnya pernah curhat;"Gawat nih efek edukasinya mas Erik"

"Begitu saya ngomongin sarapan di luar buah dan bicara kalori, langsung tatapan pasien saya langsung merendahkan up date ilmu saya" Hehe

Untung temen saya ini tergolong terbuka pikiran dan mau menambah pengetahuan setiap saat. Jadi dia rasakan sendiri manfaat dari sarapan buah

Tapi berapa banyak sih ahli kesehatan kayak dia? Banyak juga yang cuma mengadopsi sekedar ikut-ikutan tanpa update pengetahuan dibaliknya

Contohnya kasus di awal tadi. Sok advis sarapan buah, tapi karena gak paham alasannya kenapa? Tata caranya gimana? Ngaranglah seenak jidat

Gak paham alasan utama sarapan buah, karena siklus tubuh manusia pagi hari itu sulit cerna makanan berat, tapi masih butuh makanan berguna

Gak paham tata cara makan buah adalah "harus ekslusif"; karena fruktosa buah mudah merusak makanan lain, serta "waktu urainya yang cepat"

Sejatinya banyak yang mengadopsi pola berpikir baru, new wave of thinking, kayak orang mengadopsi tren belaka. Gak dipelajari kenapa?

Karena gak dipelajari otomatis gak paham. Karena cuma tren, ya diadopsi kulitnya. Supaya 'penuh' gimana? Ditambah dengan yang mereka pahami

Makanya jadi ngawur berat. Akibatnya informasi baru yang mereka harapkan sesuai dengan fenomena kebutuhan kekinian, malah jadi menyesatkan

Makin frustasi para ahli kesehatan yang sarankan makan buah dengan dicampur pancake, 'supaya sehat dan mengenyangkan'. Sakit perut yang ada!

Kombinasi fruktosa, tepung, telur serta gula dalam pancake akan menciptakan harmoni yang luar biasa amburadul dalam lambung. Perih? Normal

Jadilah mereka ragu, beneran gak sih "sarapan buah itu sehat?" Kok pasien saya yang disarankan malah melaporkan problem lambung menghebat?

Jadi gimana mengatasi kondisi lingkaran setan kesehatan model gini? Mau gak mau kedua belah pihak harus saling introspeksi diri

Yang satu up date ilmu (dan serius updatenya gak asal ikut tren). Yang satu jangan mau enaknya sendiri: gantungkan kesehatan ke orang laen!

Jangan batuk dikit ke dokter, padahal seharian maen hujan dan nyari ikan di comberan. Panuan dikit ke dokter kulit, padahal males mandi

So be aware lah..

Demikian kibulan ini. Suka sukur, gak suka unfollow! Gak follow bawel? Sarapan buah kurang berat? Ya udah makan aja strawberry campur barbel

‪#FoodCombining‬ ‪#FoodCombiningItuGampang‬ ‪#KibulanSehat‬#SarapanBuah‬ ‪#SaBu‪#SarapanSehat‬ ‪#BuahItuAnugerah‬




Tak lupa saya lampirkan juga kulwit aplikasi Food Combining...
Bacalah dengan perlahan sembari dipahami...


KibulanCerna by Erikar Lebang

Kita sudah mengenal siklus sirkadian. Buat yang belum pernah dengar, sila baca di web dalam bio atau buku saya. Bahas aplikasinya yuk

Siklus sirkadian terkait sistem cerna adalah apa yang dilakukan tubuh secara dominan, berdasar kurun waktu 8 jam’an ‪#KibulanCerna‬

Pembagian jam kita mengetahui siklus masuknya makanan (12.00-20.00), penyerapan (20.00-04.00) dan pembuangan (04.00-12.00) #KibulanCerna

Apa saja yang harus kita lakukan menyikapi hal tersebut? Yang sudah lakukan #FoodCombining benar pasti sudah terbiasa dan tahu #KibulanCerna

Ini adalah aplikasinya bagi mereka yang baru memulai atau sekedar refreshment bagi yang telah cukup mahir #FoodCombining #KibulanCerna

1. Saat bangun pagi, tubuh baru saja selesai bekerja keras bermetabolisme. Hadiahi dengan segelas air hangat berperasan lemon #KibulanCerna

Air hangat mengaktifkan beragam enzym dalam tubuh sekaligus bantu bersihkan lendir sisa metabolisme di sepanjang sistem cerna #KibulanCerna

Pemberian perasan lemon selain memberikan sifat basa pada air yang masuk tersebut, juga memperkuat daya bersih lendir pada air #KibulanCerna

Sekaligus memberikan tonik bagi liver. Organ ini bekerja ekstra keras saat tidur. Pagi hari tonik menjadi ‘hadiah’ baginya #KibulanCerna

Jangan nanya per bagian sebelum selesai twit kibulan ini, karena mayoritas pertanyaan telah terjawab di twit selanjutnya

Liver yang kuat menjamin tubuh Anda sehat. Penyakit sulit mampir, penyakit yang ada pun mudah digerus oleh pertahanan tubuh #KibulanCerna

Air hangat berlemon ini tidak berbahaya bagi lambung. Karena asam lambung tidak terstimulasi oleh sifat basa bawaan lemon #KibulanCerna

Konsep ini air hangat lemon secara tidak langsung juga memudahkan kerja organ vital lainnya, ginjal. Dalam fase sekresi tubuh #KibulanCerna

2. Tubuh kini di fase pembuangan sisa metabolisme malam. Energi terpakai dan yang akan dipakai sangat besar, jangan diganggu! #KibulanCerna

Konsumsi sarapan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh di fase ini (bukan sesuai kemauan). Pilih substansi makan yang sehat tepat #KibulanCerna

Buah segar adalah pilihan paling ideal bagi tubuh di fase ini. Pilih yang berserat, berair, manis karena matang sempurna #KibulanCerna

Jangan campur buah dengan makanan atau substansi apapun. Baca juklak cara makan buah yang benar di TL lalu saya #KibulanCerna

Selama Anda mengkonsumsi tepat dan benar, mitos bodoh buah menyebabkan sakit perut atau lambung tidak akan pernah terjadi #KibulanCerna

Sistem cerna Anda berada dalam kondisi terbaiknya di pagi hari. Beragam enzym cerna juga mudah distimulasi aktif di momen ini #KibulanCerna

Melewatkan masa sarapan secara rutin akan membuat momen itu terlewat dan secara akumulatif melemahkan kerja sistem cerna #KibulanCerna

Tentu saja yang jelas adalah menghilangnya kesempatan tubuh dapatkan energi pemula hari. Membuat nafsu makan tidak terkendali #KibulanCerna

Makan buah terus saat rasa lapar menyerang lagi. Level kedua sarapan, bila buah tidak ada atau waktu mendekati makan siang #KibulanCerna

Adalah ragam sayuran segar, potong atau jus. Kemudian quinoa, oatmeal (non instan non susu) bisa jadi pilihan terakhir #KibulanCerna

Memasuki waktu makan siang atau malam. Berikut beberapa tips yang berguna namun cukup praktis serta mudah untuk dipahami #KibulanCerna

3. Makan dalam keadaan tenang. Saat Anda stres, panik, beri jarak sesaat sebelum makan. Beri kesempatan sistem cerna tenang #KibulanCerna

4. Kunyah perlahan. Hukum mengunyah 25-75 kali adalah yang terbaik walau terdengar kuno. Beri kesempatan gigi melumat baik #KibulanCerna

Biarkan lidah mengaduk makanan agar semua baik tercampur air liur. Ini sebab makanan terlalu lunak seperti bubur tidak sehat #KibulanCerna

Mengunyah menyiapkan sistem cerna lanjutan. Langsung menelan akan mengacaukan kerja sistem cerna keseluruhan #KibulanCerna

Udah sampe nomer berapa ya? *pikun*

5. Minum untuk melumasi jalan masuk makan yang dicerna, bukan untuk mendorongnya! Sulit ditelan? Kunyahan kurang sempurna! #KibulanCerna

Terlalu banyak air masuk saat makan, ganggu kerja enzym pada air liur dan sistem cerna lanjutan. Juga rusak kerja asam lambung #KibulanCerna

6. Enzym!!! Penuhi makanan Anda dengan enzym segar. Jangan pernah makan tanpa sayuran segar menjadi porsi utama terbanyak #KibulanCerna

Selain menghemat cadangan enzym tubuh, enzym yang ada di sayuran sangat membantu kerja dan penerimaan makanan di sistem cerna #KibulanCerna

Makanan minus enzym (dipanaskan, diproses terlalu lama) akan dianggap ‘musuh’ oleh tubuh. Akan aktifkan auto imun berlebihan #KibulanCerna

7. Makan-minum jangan terlalu panas/dingin. Substansi ekstrim akan lemahkan kerja enzym, kekuatan organ (lambung-limpa misal) #KibulanCerna

8. Rotasikan makanan Anda! Jangan makan yang itu-itu saja. Unsur tertentu akan menumpuk di tubuh, beri efek negatif akumulatif #KibulanCerna

9. Perhatikan waktu malam. Sebaiknya terakhir makan adalah 3-4 jam dari waktu tidur. Jangan bebani kerja metabolisme malam #KibulanCerna

Dan juga jangan hindari makan malam atau mengganti makan malam dengan buah. Energi metabolisme saat tidur tidak akan tercukupi #KibulanCerna

10. Tidurlah secepatnya di fase tidur. Siklus 20.00-04.00 menyiratkan kebutuhan tubuh untuk beristirahat baik. Patuhi itu! #KibulanCerna

Tuesday, December 15, 2015

Dibalik Bahaya Asal Diet




Dibalik Bahaya Asal Diet

Tubuh kita ini telah didesain begitu sempurna oleh Sang Pencipta
Fakta bahwa tubuh kita memiliki kemampuan luar biasa dan satu-satunya sistem penyembuhan saat penyakit menyerang

Dan tubuh  sehat yang telah dijaga pola makan sehatnya, secara alami  akan mencari  dan menyesuaikan berat idealnya

Kembali saya lampirkan kulwit pakar Food Combining Erikar Lebang membahas hal terkait

Yuk baca dan simak perlahan, smoga bermanfaat bagi yang membutuhkan


Pernah ada observasi menemukan dari semua wanita penderita kanker yang dijadikan responden.. Semua, ya semua, pernah ikut program langsing

Gak otomatis menuduh bahwa program diet asal langsing itu membuat orang kena kanker. Tapi kalau arahnya cenderung kesana, apa masih nekat?

Jangan tanya definisi dietnya apa? Diet melangsingkan tubuh secara desperate pasti akan merusak tatanan harmoni tubuh. Secara desperate ya

Tapi even diet kalori pun, yang katanya terukur, rentan ada dalam kondisi rusak harmoni tubuh dalam jangka panjang. Karena logika dasarnya

Logika dasarnya adalah mengurangi pasokan kalori tubuh. Dengan harapan kelebihan gula dan lemaknya berkurang, tubuh berangsur normal

Ujung-ujungnya sih membuat orang kelaparan jangka panjang juga. Kadang malah masih dibarengi dehidrasi, dengan pemanfaatan teh hijau semisal

Karena katalisator utamanya adalah turun berat. Makanya mau diet apapun, termasuk diet kalori resmi, ukuran sukses atau tidak? Berat turun!

Peduli setan, beratnya turun karena dehidrasi, kulit mengeriput, muka pucat, tekanan darah tidak stabil dan indikator tubuh tidak sehat lain

Yang penting “Beratnya Turun!”

Sedihnya lagi, diet desperate langsing itu rata-rata gak ada yang bertahan lama. Gak sampai hitungan tahun, bulan, sudah gendut lagi

Timbul tekat untuk mengulangi kisah sukses lama itu, diulang lagi diet asal turun berat itu. Ada yang gak sanggup, dia cari diet model lain

Berarti tubuh akan alami siklus penyiksaan yang sama lagi. Metabolisme, harmoninya dipermainkan lagi. Begitu terus, karena gak stabil kurus

Kenapa penyakit bisa muncul belakangan? Pake logika aja. Karet yang bolak-balik ditarik-ulur, pasti akan rusak, mengendur. Ya sama!

Sel tubuh yang bolak-balik dipaksa dehidrasi, rentan berubah jadi sel tidak sehat. Walau didaur ulang tubuh, sel barunya gak bisa sempurna

Ya jangan heran, kalau suatu saat sel itu berubah sifat jadi radikal, dan ganas. Beralih wujud ke sel kanker. Masih banyak lagi alasan lain

Makan benar itu sejatinya membuat tubuh sehat. Tubuh sehat gak akan membuat kita gembrot atau ceking, normal saja. Ingat, normal!

Berotot seperti patung Daud pahatan Michael Angelo itu sulit dikategorikan normal, saat metabolisme pria sudah masuk kategori 30-40’an

Atau perut ultra rata seperti super model Tyra Banks di usia 20-an, juga gak bisa dikategorikan normal bagi wanita usia 30-an

Jadi tampilan normal saja, yang pasti fungsi tubuh semua sempurna dan baik. Percaya deh, kegemukan, kekurusan, fungsi tubuh pasti tidak baik

Demikian kibulan ini, suka sukur gak suka unfollow! Gak follow bawel? Desperate langsing? Sedot lemak aja gih.. Pake Vacuum Cleaner!

#FoodCombining #FoodCombiningItuGampang #Diet



Kulwit 2
Sehat berkualitas bukan berbasis hal semu, "langsing"


Masih dan akan slalu ada yang salah paham dengan pola makan sehat #FoodCombining apabila belom mempelajarinya secara menyeluruh.

Ini salah satu efek dari banyaknya pola makan yang bertebaran tetapi tujuannya kebanyakan untuk memperoleh "tubuh langsing" lalu bilang kalo tubuh langsing bonusnya sehat. (Diboongin iklan)

Beda sekali dengan #FoodCombining, dimana tujuan utamanya adalah sehat berkualitas, kemudian tubuh yang sehat akan menyembuhkan sakitnya sendiri dan tubuh yang sehat juga akan mencari berat idealnya sendiri.

Makanya, pelaku FC yang "sakit" akibat bablas cheating biasanya akan lebih kencang menjalankan FC nya kembali, bukan "ngobat" apalagi berhenti FC dulu... (Salah kaprah pemahaman)

Balik lagi sering-sering baca, pelajari dan pahami FC, agar ga mudah kesaru klaim iklan-iklan "produk kesehatan" maupun informasi yang cuma berdasarkan "katanya" padahal cuma mitos semata.

Kembali saya lampirkan kulwit pakar #FoodCombining Erikar Lebang seputar hal terkait.

Yuk simak perlahan, smoga bermanfaat bagi yang membutuhkan...

Pola makan sehat seharusnya punya definisi, juklak dan hasil yang jelas, tubuh yang sehat secara menyeluruh. Tidak hanya parsial saja"

Banyak sekali pola makan diklaim sehat, tapi parameternya hanya hal parsial, semu & berlaku temporer. Yang paling sering dipakai, "Langsing"

Kalau berat badan turun, langsung dicap sehat dan dietnya sukses. Yang diihat pun hanya momen dimana tubuhnya langsing itu tadi"

Apalagi rata-rata pelaku yang melangsing itu langsung testimoni dimana-mana, "badannya lebih enteng, lebih percaya diri.." dan lainnya"

Yang luput dari perhatian adalah, beberapa saat setelah langsing, pelaku biasanya berat tubuhnya meroket lagi, atau terserang penyakit berat"

Bahkan saat melangsing itu sendiri pun, banyak ciri fisik terlewat. Kulit mengering, menggelap, vitalitas menurun, mudah sakit dan lainnya"

Konsep pola makan sehat semacam ini kembali berlaku parsial, hanya berfungsi untuk yang berat tubuhnya diatas normal. Yang berseberangan?"

Mereka yang beratnya di bawah normal, kemudian merasa bahwa pola makan sehat bukan untuk mereka. Lah, beratnya aja udah irit? Mau turun?"

Padahal mereka yang bertubuh kurus juga punya masalah kesehatan fisik signifikan, yang umum tekanan darah rendah, daya tahan tubuh lemah"

Anemia juga acap ditemui, bahkan dalam beberapa kasus problem klasik obesitas juga mereka miliki, kolesterol dan tekanan darah tinggi"

Jadi pola makan sehat itu berlaku gak adil dong? Terjadi kecurangan bersifat massive, sistemik dan terstruktur? #eh‬ salah, sambil nonton sih"

Ini yang menjadi indikator, banyak sekali pola makan diklaim sehat, padahal sebenarnya mereka tidak mewakili sehat dalam artian yang sejati"

Belum lagi kalau mengklaim sebagai pola makan sehat, tapi segera diembeli oleh suplemen atau produk kesehatan yang berharga selangit"

Sehat belum tentu, jadi kere sudah pasti"

Apa sehat hanya berlaku bagi yang kelebihan berat badan dan memiliki uang cukup banyak? Jawaban sederhananya tentu saja, tidak!"

Kalau percaya sama Tuhan, hidup sehat itu sangat mudah dan murah. Kerennya Tuhan sudah menciptakan sistem yang begitu rapi dan mudah diikuti"

Kalau kita mengikuti itu dengan cermat, mematuhi juklak yang dibuat, sehat sudah bisa dipastikan, karena kita selaras dengan yang diciptakan"

Mereka yang rutin mengkonsumsi produk buatan Tuhan sedekat mungkin dengan kondisi alamiahnya, mudah sekali menjadi sehat"

Tuhan mendisain sistem cerna manusia harmoni dengan buatan alami ciptaannya. Sementara untuk buatan pabrik, sistem cerna kita gak nyambung"

Setelah itu levelnya baru masuk di wilayah, ciptaan Tuhan mana yang sesuai dengan sistem cerna manusia? Itulah yang menjadi menu utama kita"

Buah dan tumbuhan segar jadi prioritas utama. Biji-bijian, protein hewani menyusul di belakang. Minumlah hanya air putih berkualitas"

Sesuaikan dengan kapasitas kerja sistem cerna kita. Mengunyah dengan baik, makan dengan tertib, pilah unsur yang sesuai kerja sistem cerna"

Rumit? Sebenarnya tidak juga. Nenek moyang kita melakukan hal sama dari dulu. Kuno? Gak juga, genetika mereka dan kita, gak beda, sama saja"

Usia kita kan banyak yang lebih panjang dari nenek moyang kita. Ada benarnya juga. Tapi banyak diantara kita yang usia panjangnya semu"

Kini banyak yang habiskan beberapa saat masa terakhir hidupnya dengan mempergunakan obat, alat bantu hidup, bahkan tergolek tidak berdaya"

Intinya pola hidup sehat seharusnya mewakili kehidupan kita secara lebih hakiki. Lebih berkualitas dalam menjalani hidup"

Bukan berbasis hal semu, langsing, atau sekedar kehilangan masalah kesehatan sesaat. Kalau nanti di waktu depan sakit lagi, atau jadi rutin"
Rutin sih sakit?"

Jadi kalau ada klaim pola makan sehat, cek kondisi, apakah berlangsung awet atau cuma semu? Kalau pun melangsing, cek apakah sehat tidak?"

Kalau yang beratnya kurang, mestinya begitu mengadopsi pola makan sehat, berat mereka malah naik ke normal. Atau paling gak jadi lebih sehat"

Dan.. Nah ini yang paling penting, hidup Anda akan menjadi sehat berkualitas. Setidaknya hingga nanti kontraknya dari Tuhan selesai."

Berkualitas: gak penyakitan, gak cepat terlihat tua, selalu penuh vitalitas & moodnya selalu terjaga. Gak delusional, bermasalah mental #Eh"

Demikian kibulan ini, suka sukur, gak suka unfollow. Gak follow bawel? Bermasalah kelebihan berat? Sedot aja lemaknya.. Pake vacuum cleaner!"

#FoodCombiningItuGampang #KibulanSehat #SehatBerkualitas #Langsing‬


Kulwit 3

Pelajari tubuh dengan baik karna Sehat Bukan Asal Gemuk atau Kurus

Menjalankan pola makan sehat Food Combining ini, harus siap lahir batin.. juga tidak sekedar ikut-ikutan tanpa nyari tau dulu ilmunya...

Harus Siap terkaget-kaget mendapati penyakit pada kabur + bonus plus2nya...
Harus Siap lagi, bakal sering ditegur sekitar, karna dianggap aneh dsb...

Saya sendiri jenis orang yang cuek, walau sekitar rempong abis.

Paling sering dibilang lagi diet ya, ich... ga nikmatin hidup kamu... dsb

Jawabnya tergantung mood, dari ga direspon atau cuma kasih senyum, atau nyahut seasalnya atau dijelaskan... tergantung...

Kembali, sehat itu pilihan, berawal dari pola pikir yang terbuka dan mencari tau fakta, tidak terbawa mitos menyesatkan...

Seperti biasa, saya lampirkan kulwit pakar Food Combining Erikar Lebang seputar hal terkait

Yuk baca dan simak, smoga bisa membuka wawasan dan bermanfaat bagi yang membutuhkan

Sedih dapet pertanyaan, lebih mirip statement, yang bilang kalau memperhatikan makanan itu sama dengan mengurangi asupan gizi dalam tubuh

"Duh, gimana ya mau coba #Foodcombining, saya makan sembarang begini aja jadinya kurus, gimana kalau makannya dijaga?" Miris dengernya

Ini memperlihatkan dunia kesehatan kita memang punya kegagapan dalam mempelajari fakta bahwa makanan dan tubuh punya aturan main sendiri

Makan tidak seperti menabung uang di celengan, makin banyak dimasukan makin penuh. Logika bodoh? Memang! Sayang ilmunya berlakunya begitu

Pemahaman yang umum berlaku, makan sehat sama dengan diet kalori, makanan dihitung berdasar nilai tertentu, mirip orang menabung di celengan

Kalau makan berkalori tinggi, tubuh akan gemuk. Makan dengan kalori direndahkan, tubuh akan kurus. Tubuh gemuk identik penyakit, kurus nggak

Sederhana? Sayangnya gak sesederhana itu. Tubuh tidak seperti celengan, ada hukum yang berlaku dan memberbedakan mereka. Tidak mutlak sama

Pernah ketemu dengan orang yang sudah makan banyak-banyak tapi tubuhnya tetap kurus? Badannya langsing, tapi saat dicek, penuh penyakit?

Atau sudah makan sesedikit mungkin, diirit-irit, diet kalori ketat, tapi tetap saja gemuk? Ada juga yang tubuhnya gak langsing, tapi sehat

Semua fakta di lapangan ini berlaku mutlak dan benar terjadi. Bahkan lebih banyak dari sekedar fenomena umum diet ala celangan, diet kalori

Berapa banyak sih yang diet kalori ketat, terus bisa sehat dalam jangka waktu lama? Jarang sekali, kalau tidak bisa dibilang sangat jarang

Atau ada gak orang yang divonis sakit tertentu, lalu menjalani diet kalori, kemudian sembuh sehat seperti sediakalah. Lagi, jarang sangat

Yang terjadi, orang berdiet kalori, mayoritas menyerah dan kembali ke pola makan lama. Kalo yang sakit, diet sebentar, lalu andalkan obat

Kalau dari sisi dunia kesehatannya sendiri, seperti pernah saya cerita, rekan saya yang ahli kesehatan pernah jujur bicara pada saya

"Gue paling repot dan mati gaya, kalau di ruang praktek muncul orang yang badannya langsing tapi penyakitnya banyak" Basis dia ahli gizi

Kenapa? Karena logika pola makan celengan yang dia kuasai, jelas gak masuk dalam kategori solusi bagi orang langsing penyakitan tersebut

Kenapa dia tertarik mempelajari ilmu kesehatan makanan seperti #Foodcombining, karena ada pola pikir baru terbuka bagi dia

Pola pikir yang mencerahkan dan bisa menjadi jawaban atas masalah yang selama ini selalu dia temukan. Tubuh sehat karena (pola) makan benar

Bahwa tubuh tidak bisa didikte harus mengurangi atau menambah makan, dipaksa makan sesuatu karena dianggap memiliki kandungan tertentu

Tapi hormati tubuh, dengan lebih dulu mengenali apa yang dibutuhkan? Bagaimana cara tubuh bekerja. Baru kemudian dicarikan makanan yang pas

Baru dipelajari cara makan yang pas dengan sistem tubuh. Lalu dipilah-pilah jenis makanan yang tepat. Yang tidak melulu apa kandungannya?

Buat apa tinggi kalsium, dianggap berguna bagi tulang. Kalau pada kenyataannya wujud makanan itu dianggap sampah dan bikin tubuh susah?

Atau makanan yang dipandang sebelah mata, tapi ternyata saat masuk ke tubuh justru lebih berguna dan efektif dimanfaatkan. Disini seninya

Maka itu percuma makan menganalogikan tubuh seperti celengan. Karena sejatinya untuk dapat tubuh sehat tidak berlaku hukum demikian

Makan banyak tidak otomatis berarti tubuh gemuk, makan sedikit tidak otomatis berarti tubuh langsing. Pun kurus tidak berarti identik sehat

Kalau melakukan #Foodcombining, makan tetap bisa kenyang. Tapi tubuh tidak melar dan pun tetap sehat. Penyakit juga banyak yang bisa hilang

Makan ‪#RawFood‬ bisa jadi konsumsi makanannya dianggap remeh dan tidak bergizi seperti pemakan daging. Tapi kualitas kesehatan? Lebih baik

Makanya pelajari tubuh dengan baik, tambah pengetahuan, kalau mau sehat Bukan asal gemuk atau kurus!

Demikian kibulan ini, suka sukur, gak suka unfollow. Gak follow bawel? Masih diet ala celengan, hari gini? Ya udah, telen tuh koin seribuan

#FoodCombining #FoodCombiningItuGampang‬ #KibulanSehat‬#DietCelengan‬

Gambar diambil dari berbagai sumber

Friday, December 11, 2015

Permasalahan dan Pengelolaan Sampah



Setiap hari berbagai macam sampah dihasilkan, baik dari rumah tangga, alam maupun industri. Ketika sampah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik, maka berbagai macam masalah akan terjadi. Dari pencemaran lingkungan (udara, air, tanah, dsb), sumber berbagai macam penyakit (manusia, hewan & tumbuhan), menyebabkan bencana (tersumbatnya aliran air dan banjir). Ketika sampah dikelola dengan baik, maka akan membawa banyak manfaat bagi kita.


Pengertian dan Perbedaan Sampah

Sampah merupakan material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan kealam dalam bentuk padat, cair ataupun gas. (Wikipedia)
Sampah sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah anorganik :
Sampah organik yaitu yang mudah  mengalami pembusukan atau pelapukan. Sampah ini dapat di urai oleh bakteri secara alami dan berlangsungnya cepat. Seperti, sisa makanan, sayuran, daun kering, dan sebagainya.
Sampah Anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk dan sulit untuk di urai oleh bakteri, sehingga membutuhkan waktu yang lama hingga ratusan tahun untuk dapat di uraikan. Biasanya berasal dari sampah industri seperti  plastik, botol minuman mineral, besi, kaca, Kain, kaleng, ban bekas, dan sebagainya.


Dampak Sampah

1.         Permasalahan kesehatan  dapat timbul ketika sampah tidak dikelola dengan baik, antara lain :
·         Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.
·         Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang bagus.
·         Penyakit jamur  (kulit) dapat juga menyebar.
·         Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan, salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia), cacing ini sebelumnya masuk kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
·         Penyakit ISPA, Asma dan permasalah pernapasan lainnya akibat polusi dari pembakaran sampah.
·         Dan sebagainya.

2.         Pencemaran Lingkungan, banyak masyarakat yang mengira membakar sampah adalah cara praktis dan irit, tetapi cara ini sebenarnya sangat membahayakan lingkungan dan berpengaruh besar pada kesehatan.
Hal itu dikarenakan ada banyak sekali jenis polutan yang dihasilkan oleh asap pembakaran sampah yang nantinya dapat mempengaruhi sistem pernapasan baik anak kecil maupun orang dewasa. Dan berikut adalah tujuh jenis polutan berbahaya yang terkandung dalam asap pembakaran sampah :

a.       Dioxin, merupakan salah satu jenis polutan dengan presentase terbanyak yang terdapat pada asap pembakaran yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel dalam tubuh yang nantinya menimbulkan berbagai macam efek. Di antaranya berkaitan dengan perkembangan sistem reproduksi, sistem kekebalan tubuh, sistem hormon, bahkan dapat menyebabkan kanker.

b.      Particle Pollution, Polutan ini biasanya juga dikenal dengan nama Particulate Matter (PM) yang berupa partikel kecil yang dihasilkan pada proses pembakaran terbuka. Partikel kecil ini tentunya dapat dengan mudah terhirup dan menuju paru-paru manusia yang dapat mengakibatkan beberapa masalah kesehatan. Di antaranya adalah asma, bronkitis, detak jantung tak beraturan, bahkan sampai serangan jantung.
c.       Polycyclic Aromatic Hydrocarbons, atau yang biasa dikenal dengan PAH merupakan sekelompok bahan kimia yang biasanya ditemukan pada asap pembakaran. PAH biasanya terbentuk dari pembakaran yang tidak sempurna dari beberapa barang dan biasanya bersifat carcinogenic atau menyebabkan kanker.

d.      Volatile Organic Compound, Polutan yang biasanya dikenal dengan istilah VOCs ini juga dihasilkan oleh proses pembakaran terbuka yang juga sangat berbahaya bagi manusia. VOCs ini nantinya dapat memberi dampak negatif pada sistem pernapasan, jantung, iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, sakit kepala, mual, sampai merusak kinerja hati, ginjal, dan sistem syaraf pusat.

e.      Karbon monoksida,  atau CO juga memberikan dampak negatif untuk kesehatan manusia. Beberapa di antaranya adalah sakit kepala, rasa mudah lelah, mual-mual, dan juga muntah-muntah.

f.        Hexachlorobenzene, Polutan ini biasanya dikenal dengan nama HCB yang merupakan salah satu racun pada lingkungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada binatang, semakin banyak jumlah HCB yang terhirup maka semakin besar juga dampak negatifnya, meliputi kanker, kerusakan hati dan ginjal, mudah lelah dan iritasi pada kulit.

g.       Abu, Selain zat-zat kimia pada asap pembakaran, abu sisa pembakaran juga mengandung beberapa senyawa berbahaya seperti mercury, lead, chromium, dan arsenic. Senyawa tadi nantinya dapat menjadi racun saat masuk dalam tubuh manusia dan menyebabkan tekanan darah tinggi, masalah kardiovaskular, kerusakan ginjal, serta kerusakan otak.

     Dampak lingkungan lainnya adalah pencemaran air dan tanah, cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak.
    
     Air yang digunakan untuk pertanian pun tidak disterilkan, sehingga terpolusi oleh bahan-bahan kimia pertanian, polusi sungai dan hasil buangan manusia. Air yang seharusnya mengekskresikan racun dari tanaman itu sendiri terpolusi, tanpa dapat dihindari racun pun terakumulasi di dalam tanaman.
   
     Di Jepang telah di laporkan 40rb penduduknya meninggal setelah mengkonsumsi  ikan yang tercemar atau terkontaminasi raksa (Hg) yang beracun jika di konsumsi manusia. Raksa ini berasal dari sampah atau limbah industri battrey yang di buang di laut.

    Akibat ulah tangan manusia yang mencemari air, berakibat fatal bukan hanya terhadap hewan dan tumbuhan tetapi nyawa manusia sendiri.

3.         Kehidupan Sosial dan Ekonomi, dampak dari sampah pada kehidupan antara sesama manusia adalah ketika kita lewat tumpukan sampah di pinggir jalan yang sangat bau, kita menjadi terganggu dan menutup hidung, ini menandakan bahwa kita merasa terganggu dengan orang yang membuang sampah sembarangan. Contoh lagi sampah udara dari orang yang merokok di tempat umum seperti bis umum, kereta, kapal dan ruangan untuk umum, mereka yang tidak merokok akan sangat terganggu dan membuat hubungan sosaial terganggu.

Pengelolaan sampah yang tidak memadai juga menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan pengobatan.
Pencemaran sungai yang akhirnya tidak sehat untuk digunakan baik untuk mandi dan mencuci apalagi untuk minum. Akhirnya mengeluarkan biaya tambahan untuk pengadaan atau pembelian air bersih.

Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya dijalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.


Maka dari itu di perlukan sikap yang baik dari setiap manusia dan kesadarannya untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengelola kembali sebaik mungkin agar dampak yang di timbulkan menjadi sedikit. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dan jangan gunakan peralatan yang tidak bisa di daur ulang.


Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemprosesan, pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, kebersihan,  keindahan dan kenyamanan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam yang biasanya dapat mengalami kerusakan karena banyaknya sampah, atau untuk menghemat penggunaan sumber daya alam apabila sampah yang ada di daur ulang. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, maupun radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.

Praktik pengelolaan sampah berbeda-beda antara negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.


Tujuan Pengelolaan Sampah  
   
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan  tujuan antara lain, mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis, mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.

Metode Pengelolaan Sampah

Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area serta faktor lainnya.

1.         Metode Pembuangan
Penimbunan darat, Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yang tidak terpakai, lubang bekas pertambangan, atau lubang-lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yang dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang higienis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, di antaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya Hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di Bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)
Kendaraan pemadat sampah penimbunan darat, Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern di antaranya adalah metode pengumpulan akhir sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

2.         Metode Daur Ulang              
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik.
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Material sampah (organik), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.


Teknologi Pengomposan

Pengertian Kompos Pengomposan (Composting) adalah sistem pengolahan sampah organik dengan bantuan mikroorganisme sehingga membentuk pupuk organis (pupuk kompos). Mengolah sampah menjadi kompos (pupuk organik) dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai yang sederhana hingga memerlukan mesin (skala industri atau komersial). Membuat kompos dapat dilakukan dengan metode aerob dan anaerob. Pada pengomposan secara aerob, proses dekomposisi bahan baku menjadi kompos akan berlangsung optimal jika ada oksigen. Sementara pada pengomposan anearob dekomposisi bahan baku menjadi kompos tidak memerlukan oksigen.

Disisi lain pengomposan juga berarti menghasilkan sumber daya baru dari sampah yaitu kompos yang kaya akan unsur hara mikro. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah adalah menciptakan metode yang ramah lingkungan dan mudah untuk bisa dilakukan di tingkat kawasan atau rumah tangga, salah satunya adalah dengan membuat kompos di tingkat rumah tangga atau Kawasan.
Pengomposan skala rumah tangga muncul sebagai akibat tingginya tuntutan untuk menanggulangi problem sampah setiap harinya. Hal ini merupakan upaya yang murah dan mudah serta hasilnya bermanfaat.


Pembakaran/pengkremasian (Pemulihan energi,  Sampah menjadi energi (Waste-to-energy))

Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur tinggi bisa disebut “Perlakuan panas”. Kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu. Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bisa dilakukan untuk sampah padat , cair maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah metode yang kontroversial karena menghasilkan polusi udara.

Pengkremasian biasa dilakukan di negara seperti Jepang dimana tanah begitu terbatas, karena fasilitas ini tidak membutuhkan lahan seluas penimbunan darat. Sampah menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) atau energi dari sampah (energy-from-waste = EfW) adalah terminologi untuk menjelaskan sampah yang dibakar dalam tungku dan boiler guna menghasilkan panas/uap/listrik. Pembakaran pada alat kremasi tidaklah selalu sempurna, ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang keluar cerobongnya. Perhatian lebih diarahkan pada zat dioxin yang kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran dan mencemari lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak, pengkremasian seperti ini dianggap positif karena menghasilkan listrik, contoh di Indonesia adalah rencana PLTSa Gede Bage di sekitar kota Bandung.

3.         Metode penghindaran dan pengurangan   
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tisu), dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

4.         Pemanfaatan Ulang atau Daur Ulang (Recycling)
Cara ini digunakan agar membuat sampah yang ada menjadi memiliki nilai ekonomis setelah dikelola. Sampah yang biasanya dikelola dengan cara daur ulang adalah sampah-sampah anorganik.

Penyesuaian Pengelolan Sampah  yang Tepat

Dari beberapa cara/metode pengelolaan sampah tersebut, perlu dipikirkan secara matang kelebihan dan kekurangannya sebelum diaplikasikan kedalam setiap kegiatan pengelolaan sampah, karena setiap cara pengelolaan sampah tergantung dari beberapa faktor yang dipertimbangkan, entah itu dari sisi biaya, ketersediaan lahan dan sebagainya.

Dalam pengelolaan sampah terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi, diantaranya adalah sebagai berikut :
·         Distribusi serta kepadatan penduduk;
·         Rencana penggunaan lahan (land use);
·         Kebiasaan masyarakat setempat;
·         Karakteristik lingkungan fisik, sosial serta ekonomi;
·         Karakteristik dari sampah tersebut;
·         Kebijakan atau peraturan dari wilayah setempat;
·         Ketersediaan sarana seperti sarana pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan maupun sarana pembuangan;
·         Lokasi tempat pembuangan akhir;
·         Ketersediaan dana;
·         Klimatologi (studi mengenai iklim, kondisi cuaca yang dirata-ratakan selama periode waktu yang panjang).

Aspek Pengelolaan Sampah

Sistem Pengelolaan sampah adalah proses yang meliputi lima aspek, yaitu :
1.         Aspek hukum, dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah terpadu, dibutuhkan regulasi yang mengaturnya. Baik dalam lingkup yang luas seperti negara, maupun lingkup yang sederhana seperti rumah tangga.
2.         Aspek kelembagaan, harus jelas siapa yang membuat peraturan (regulator) dan siapa yang melaksanakan peraturan (operator).
3.         Aspek pendanaan, pengadaan teknologi serta pelaksanaan pengelolaan sampah pada akhirnya membutuhkan pendanaan yang memadai. Paradigma  yang harus dirubah oleh kita semua sesungguhnya kebersihan adalah investasi.
4.         Aspek sosial budaya, aspek ini berkaitan erat dengan aspek pendanaan. Saat ini masyarakat masih enggan untuk membayar mahal untuk pengelolaan sampah, ini berhubungan dengan kultur atau budaya masyarakat Indonesia yang pada umumnya lebih mengutamakan memperindah ruang tamu dan halaman depan, ketimbang wc atau kamar mandi atau tempat sampah yang jorok dan tidak terawat dan rapi.
5.         Aspek teknologi dan teknis operasional, seperti composting, incinerator, atau konsep sanitary landfill untuk TPA, dan sebagainya. Aspek teknis operasional pengelolaan sampah meliputi kegiatan-kegiatan pewadahan sampah, pengumpulan dan pengangkutan sampah, pengangkutan sampah, pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir. Keterkaitan antar sub sistem dalam pengelolaan sampah. Tata cara pengelolaan sampah bersifat integral dan terpadu secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan yaitu: penampungan / pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pembuangan/pengolahan.
·    
     Penampungan Sampah dan Pewadahan, proses awal dalam penampungan sampah terkait langsung dengan sumber sampah adalah penampungan. Penampungan sampah adalah suatu cara penampungan sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke TPA. Tujuannya adalah menghindari agar sampah tidak berserakan sehingga tidak mengganggu lingkungan (SNI 19-2454-2002). Bahan wadah yang dipersyaratkan sesuai Standart Nasional Indonesia adalah tidak mudah rusak, ekonomis, mudah diperoleh dan dibuat oleh masyarakat dan mudah dikosongkan, persyaratan bahan wadah adalah awet dan tahan air, mudah diperbaiki, ringan dan mudah diangkat serta ekonomis, mudah diperoleh atau dibuat oleh masyarakat.
·   
      Pengumpulan Sampah, yaitu cara atau proses pengambilan sampah mulai dari tempat penampungan/pewadahan sampai ketempat pembuangan sementara. Pola pengumpulan sampah pada dasarnya dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu : pola individual dan pola komunal (SNI 19-2454-2002) sebagai berikut
-Pola Individual, Proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber sampah kemudian diangkut ketempat pembuangan sementara/TPS sebelum dibuang ke TPA.
-Pola Komunal, Pengumpulan sampah dilakukan oleh penghasil sampah ketempat penampungan sampah komunal yang telah disediakan/ ke truk sampah yang menangani titik pengumpulan kemudian diangkut ke TPA tanpa proses pemindahan.
·      
   Pemindahan Sampah, adalah memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkutan untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. Tempat yang digunakan untuk pemindahan sampah adalah depo pemindahan sampah yang dilengkapi dengan container pengangkut (SNI 19-2454- 2002).
·     
    Pengangkutan Sampah, adalah kegiatan pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara atau dari tempat sumber sampah ke tempat pembuangan akhir. Berhasil tidaknya penanganan sampah juga tergantung pada sistem pengangkutan yang diterapkan. Pengangkutan sampah yang ideal adalah dengan truck container tertentu yang dilengkapi alat pengepres (SNI 19-2454-2002)
·      
     Pembuangan Akhir Sampah, (TPA) adalah sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan pembuangan akhir sampah. Tempat menyingkirkan sampah kota sehingga aman (SK SNI T-11-1991-03). Pembuangan akhir merupakan tempat yang disediakan untuk membuang sampah dari semua hasil pengangkutan sampah untuk diolah lebih lanjut. Prinsip pembuangan akhir adalah memusnahkan sampah domestik di suatu lokasi pembuangan akhir. Jadi tempat pembuangan akhir merupakan tempat pengolahan sampah.

Menurut SNI 19-2454-2002 tentang teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan, secara umum teknologi pengolahan sampah dibedakan menjadi 3 (tiga) metode yaitu : Open Dumping, Sanitary Landfill, Controlled Landfill.


Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat

Pasal 16 Undang-undang Lingkungan Hidup No.23 Tahun 1997, yaitu berbunyi tanggung jawab pengelolaan lingkungan ada pada masyarakat sebagai produsen timbulan limbah sejalan dengan hal tersebut, masyarakat sebagai produsen timbulan sampah diharapkan terlibat secara total dalam lima sub sistem pengelolaan sampah, yang meliputi sub sistem kelembagaan, sub sistem teknis operasional, sub sistem finansial, sub sistem hukum dan peraturan serta sub sistem peran serta masyarakat.

Pengorganisasian tentang pemberdayaan masyarakat dan stakeholder menjadi fasilitator terhadap kegiatan ditingkat komunitas/masyarakat dikawasan lokasi perencanaan. Tahap ini dibagi menjadi 4 kegiatan : melakukan identifikasi lokasi, melakukan sosialisasi pada masyarakat dengan cara memperkenalkan program pengelolaan sampah, pembentukan organisasi, melakukan pelatihan pengelolaan sampah terpadu.

Kegiatan Penyusunan Program Sampah 3R (reuse, reduce, recycle) adalah proses penyusunan rencana pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat dengan pola 3R adalah: membuat identifikasi permasalahan dan menentukan rumusan permasalahan serta menentukan kebutuhan yang dilakukan dengan metode penyerapan aspirasi masyarakat dan melakukan survei kampung sendiri dan menyusun analisis permasalahan untuk menentukan skala perioritas kebutuhan serta menentukan potensi sumber daya setempat.

Kegiatan Menyusun Indentifikasi Kebutuhan peralatan Prasarana dan Sarana persampahan 3R (reuse, reduce, recycle) yaitu menentukan jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat, pewadahan, pengangkutan dan alat pengolahan sampah untuk menjadi kompos.

Ada beberapa keberhasilan pengelolaan sampah di Indonesia antara lain, pengelolaan sampah mandiri di Desa Sukunan Kabupaten Sleman Yogyakarta, pengelolaan sampah terpadu di kabupaten Sragen Jawa Tengah, pengelolaan kompos di kelurahan Cibangkong Bandung Jawa Barat, Menggerakkan sumber daya manusia yang sadar lingkungan di kabupaten Bangli Bali, Pengelolaan sampah mandiri Keranjang Takakura di Surabaya, dan sebagainya.


Pengelolaan Sampah di Surabaya
Pengelolaan sampah mandiri di Surabaya banyak menggunakan keranjang ” Sakti ” Takakura. Yang menarik dari keranjang Takakura adalah bentuknya yang praktis , bersih dan tidak berbau, sehingga sangat aman digunakan di rumah. Keranjang ini di sebut masyarakat sebagai keranjang sakti karena kemampuannya mengolah sampah organik sangat baik.

Keranjang Takakura dirancang untuk mengolah sampah organik di rumah tangga. Sampah organik setelah dipisahkan dari sampah lainnya, diolah dengan memasukkan sampah organik tersebut ke dalam keranjang sakti Takakura. Bakteri yang terdapat dalam stater kit pada keranjang Takakura akan menguraikan sampah menjadi kompos, tanpa menimbulkan bau dan tidak mengeluarkan cairan. Inilah keunggulan pengomposan dengan kranjang Takakura. Karena itulah keranjang Takakura disukai oleh ibu-ibu rumah tangga.

Keranjang kompos Takakura adalah hasil penelitian dari seorang ahli Mr. Koji Takakura dari Jepang. Mr Takakura melakukan penelitian di Surabaya untuk mencari sistem pengolahan sampah organik. Selama kurang lebih setahun Mr. Takakura bekerja mengolah sampah dengan membiakkan bakteri tertentu yang ” memakan ” sampah organik tanpa menimbulkan bau dan tidak menimbulkan cairan. Dalam melaksanakan penelitian, Mr. Takakura mengambil sampah rumah tangga, kemudian sampah dipilah dan dibuat beberapa percobaan untuk menemukan bakteri yang sesuai untuk pengomposan tak berbau dan kering. Jenis bakteri yang dikembang biakkan oleh Takakura inilah kemudian dipakai stater kit bagi keranjang Takakura. Hasil percobaan itu, Mr. Takakura menemukan keranjang yang disebut ” Takakura Home Method ” yang di lingkungan masyarakat lebih dikenal dengan keranjang sakti Takakura.


Pengelolaan Sampah di Permata Cimahi
Pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat yang dilakukan di sebuah kawasan di Permata Cimahi telah memakai peralatan yang disebut ”insinerator”. Insinerator adalah alat pembakar sampah yang rendah kadar polusi asapnya. Masyarakat di area ini mengelola sampahnya dengan bantuan insinerator. Warga tak lagi terbebani biaya angkut sampah atau mencium bau busuk dan menyaksikan gunungan sampah. Tiap warga tinggal menyimpan sampah yang dikemas kantong plastik di depan pagar rumah. Petugas sampah akan mengangkutnya dengan grobak, lantas mengirimkannya ke tempat pembuangan yang telah ditentukan. Di tempat pembuangan, seorang petugas akan memasukkannya ke bak insinerator. Sampah itu dibakar. Sampah pun tak mengusik ketenangan dan kenyamanan hidup warga.

Penyelesaian sampah seperti itu memerlukan managemen pengolahan sampah yang tepat. Sampah bukan merupakan persoalan pemerintah semata, tetapi menjadi masalah kita semua. Untuk itu perlu kesadaran dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.( sumber : http://www.pusdakota.org ).
Partisipasi memiliki pengertian yaitu keterlibatan masyarakat dalam proses penentuan arah strategi dan kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah, keterlibatan memikul tanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan secara adil dan merata, dan faktor-faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat terdiri dari 3 hal yaitu : Keadaan sosial masyarakat, Kegiatan program pembangunan dan Keadaan alam sekitar.


Sosialisasi Penyadaran Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah.
Fenomena persampahan tampaknya bukan hal yang sederhana, karena sepanjang ada kehidupan manusia permasalahan tersebut akan selalu timbul. Walaupun kebijakan persampahan telah tersedia, ditambah dengan bentuk kelembagaannya, tampaknya belum merupakan jaminan mantapnya pengelolaan sampah secara terpadu berkelanjutan apabila kesadaran masyarakat tidak dibangun. Hal tersebut mengingat bahwa keberhasilan penanganan sampah sangat ditentukan oleh ”niat kesungguhan masyarakat” yang secara sadar peduli untuk menanganinya. 
Atas dasar itulah pentingnya sosialisasi penyadaran masyarakat baik melalui jalur formal maupun informal yang antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut:
·         Penyadaran formal, diberikan kepada generasi muda di sekolah (PAUD, TK, SD, SLTP, dan SLTA)
·         Penyadaran informal, diberikan kepada masyarakat dalam kaitannya penanganan sampah berbasis kesehatan lingkungan, untuk itu perlunya: penyadaran masyarakat, untuk menghargai terhadap alam lingkungannya, agar tidak lagi membuang limbah domestik ke bukan tempatnya, dan masyarakat hendaknya mulai sadar dan berkiprah untuk memilah-milah sampah berdasarkan jenisnya, guna menghindari sumber-sumber penyakit menular, sebagai akibat dari limbah domestik yang cepat membusuk.

Pemilihan jenis metodologi  yang tepat perlu dipertimbangkan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :
·         Proses yang digunakan haruslah ramah lingkungan;
·         Biaya investasi tidak terlalu tinggi;
·         Biaya operasional dan perawatan pembuatan kompos cukup murah;
·         Pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir


Manfaat Pengelolaan Sampah Mandiri

Pengelolaan sampah secara mandiri yang dilakukan oleh masyarakat Desa memberikan beberapa manfaat antara lain:


Meningkatnya nilai-nilai sosial
Meningkatknya nilai-nilai sosial ditandai dengan meningkatnya nilai-nilai pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan tentunya menjadi sebuah tujuan utama adanya pengelolaan sampah secara mandiri. Masyarakat akan dilatih untuk menentukan program-program rencana kegiatan bagi pembangunan di desanya tanpa ketergantungan dari pihak-pihak lain. Adanya kemandirian tersebut membuat masyarakat lebih memahami apa yang mereka butuhkan dan bersama-sama memikirkan apa yang akan mereka lakukan untuk membangun desa tempat tinggal mereka agar selalu bersih dan ramah lingkungan.


Meningkatnya nilai-nilai ekonomi
Sampah-sampah yang sudah didaur ulang oleh masyarakat menjadi berbagai kerajinan bisa dijual dan tentunya akan memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat Desa. Walaupun jumlah keuntungan dari penjualan barang daur ulang tersebut tidak signifikan, setidaknya itu dapat terus momotivasi masyarakat untuk berkreasi dan peduli dengan lingkunganya. Wisata edukasi yang masyarakat Desa tawarkan pada wisatawan pun menjadi sebuah pendapatan tambahan bagi masyarakat. Nama Desa akan terus dikenal dan akan selalu mengundang wisatawan untuk datang menikmati sajian wisata edukasi bertema ekologi.


Meningkatnya nilai-nilai ekologi
Sumbangan terbesar yang bisa diberikan oleh masyarakat Desa adalah peningkatan nilai-nilai ekologi di kawasan tersebut. Konsensus yang telah dibentuk oleh masyarakat memberikan sebuah pola hidup ramah lingkungan dengan cara peduli dan mau secara langsung terlibat dalam aksi-aksi pengelolaan limbah. Masyarakat Desa dengan nyata memberikan contoh bahwa limbah-limbah anorganik yang dikatakan sebagai limbah yang tidak dapat di daur ulang secara alami ternyata bisa dimanfaatkan sebagai sebuah kerajinan. Kegiatan ini membuat sampah-sampah di lingkungan sekitar Desa berkurang .




Diambil dari berbagai sumber