Sunday, November 15, 2015

Mencegah Jauh Lebih Baik Daripada Mengobati


Apakah diri anda seorang yang sehat? Menurut dugaan saya tidak banyak yang dapat menjawab dengan “ya”, karena, tidak sakit tidaklah sama dengan sehat. Dalam ilmu kedokteran timur, ada sebuah istilah “Penyakit Dorman”, ini menggambarkan kondisi seseorang belum jatuh sakit, tetapi juga tidak sepenuhnya sehat.

Bahkan orang-orang yang menganggap diri mereka sehat sering terganggu oleh masalah seperti konstipasi kronis atau diare, insomnia, serta leher dan bahu kaku. Gejala tersebut adalah sinyal SOS yang dikirimkan oleh tubuh anda, jika mengentengkan hal tersebut, anda mengambil risiko kondisi tersebut berkembang menjadi suatu penyakit serius.

Sehat atau tidaknya seseorang, bergantung pada apa yang dimakan dan bagaimana cara hidup orang tersebut. Akumulasi harian hal-hal seperti makanan, air, olahraga, tidur, kerja, dan stress. 

Gaya hidup panjang dan sehat ini, bukan berpatok pada produk-produk industri kesehatan dan kebugaran yang ramai dipasarkan dan diiklankan media massa. 

Apabila anda percaya hal tersebut, berarti anda tidak sungguh mengerti apa yang benar baik bagi tubuh, karena itu semua manipulasi media.

Orang-orang yang menderita penyakit gaya hidup, biasanya merokok, mengonsumsi alkohol, banyak makan protein hewani dan hampir tidak pernah mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, serta mengonsumsi produk hasil susu, yoghurt, mentega, dsb terutama sejak usia belia.

Mengapa hal-hal yang merusak lambung dan usus secara luas dianggap baik bagi kesehatan? Karena, sebagian besar orang cenderung hanya melihat satu aspek, atau satu efek, makanan atau minuman tersebut, dan bukan keseluruhan gambarnya. (Therapy)

Banyak orang terjerumus dalam kepercayaan umum mengenai kesehatan yang salah, karena ilmu kedokteran masa kini tidak memperhatikan tubuh manusia secara keseluruhan, perawatan kesehatan sudah sepenuhnya terspesialisasi. Saat memilih makanan dan minuman, pertimbangkanlah secara menyeluruh, baik atau buruk tidak dapat diputuskan hanya dengan melihat dari satu bahan yang terkandung dalamnya (Food Therapy).

Mungkin sangat sedikit orang penuh energi yang mau mendengarkan saran saya, mungkin karena sudah kebiasaan jadi sulit berhenti. Namun, alasannya mungkin juga karena mereka tidak dapat melihat apa yang terjadi dalam perut mereka sendiri, sehingga perubahan yang terjadi didalam saluran pencernaan tidak dipedulikan, dikemudian hari, setelah jatuh sakit baru menyesal. Berbeda ketika bagian luar tubuh menampakkan perubahan fisik, kita cenderung menanggapi dengan serius. Kebotakan, keriput, lemak, atau kulit kendur membuat resah dan menghabiskan waktu dan uang untuk mengatasi kondisi tersebut.

Semua obat, baik yang memakai resep maupun tidak, pada dasarnya berbahaya bagi tubuh dalam jangka panjang, termasuk obat-obatan herbal. Baik produk kimia maupun herbal tidak mengubah kenyataan bahwa obat-obatan asing bagi tubuh.

Obat-obatan tidak dapat menyembuhkan penyakit hingga mendasar, satu-satunya cara mendasar terletak pada gaya hidup kita sehari-hari.

Untuk membentuk satu tumor diperlukan beberapa ratus juta sel, oleh karena itu diperlukan lebih dari waktu sebentar untuk membentuk sebuah tumor. Kanker adalah sebuah penyakit gaya hidup. Sel-sel ini bagaikan sekumpulan bom waktu yang ditanam di seluruh tubuh anda, faktor seperti karakteristik keturunan dan lingkungan tempat tinggal menentukan bom mana yang akan meledak pertama. Bagi yang mengonsumsi banyak makanan mengandung zat-zat kimia pertanian dan bahan tambahan makanan, hati- mengontrol proses detoksifikasi – mungkin lokasi pertama bom meledak. Bagi yang suka makan tidak teratur dan sering minum teh atau antasida, bom dalam lambung mungkin meledak terlebih dahulu.

Kanker bukanlah sebuah penyakit terlokalisasi yang hanya menyerang satu bagian tubuh, tapi mempengaruhi tubuh keseluruhan.

Untuk memahami mengapa seseorang jatuh sakit, penting untuk memahami keseluruhan sejarah kebiasaan makan orang tersebut – dengan kata lain, kapan makannya, apa yang dimakan, dan berapa sering memakannya.

Banyak orang berkeluh kesah tentang mengapa mereka sakit, jatuh sakit bukanlah hukuman Tuhan. Dalam sebagian besar kejadian, penyakit tidak ditentukan oleh genetika, hampir semua adalah akibat dari kebiasaan-kebiasaan yang telah terakumulasi selama beberapa waktu.

Empat puluh tahun telah berlalu sejak saya menjadi seorang spesialis endoskopi gastrointestinal (lambung dan usus). Sepanjang masa itu, saya bekerja sama dengan para pasien untuk menemukan cara menjalani hidup yang sehat.

Kesehatan jangka panjang adalah hasil dari tingkah laku dan kebiasaan yang sehat. Memperbaiki gaya hidup sehari-hari jauh lebih penting daripada mengandalkan keampuhan operasi atau obat-obatan.

Tidak satupun pasien saya pernah menderita kanker lagi. Karena mereka dengan serius memiliki keyakinan dalam mendukung tubuh mereka, dengan menjalankan diet gaya hidup sehat setiap harinya. Diet dan gaya hidup keajaiban enzim, mampu melaporkan hasil klinis tingkat muncul kembalinya kanker sebesar 0%.

Agar anda dapat menjalankan hidup berumur panjang dan sehat, janganlah disesatkan oleh suara-suara yang datang dari luar, condongkanlah kepala anda dan dengarkanlah suara-suara dalam tubuh anda sendiri.

Anda adalah apa yang anda makan. Penyakit, hidup dan kesehatan adalah hasil dari yang dimakan sehari-hari.

Masa Hidup manusia lebih singkat dari masa hidup virus. Marilah menjalaninya dalam keadaan sehat, bahagia dan penuh vitalitas. Betapa sayangnya kehilangan hidup pendek dan berharga dengan rasa benci dan takut, makan sembarangan, dan menderita dalam kesehatan yang buruk dan tenaga yang lemah.

Prof. Dr. Hiromi Shinya (di kutip dari buku The Miracle of Enzym)