Monday, November 25, 2019

Belajar Matematika Itu Harusnya Menyenangkan




Membaca isi pidato menteri pendidikan, teringat ketika dulu saya pernah jadi guru Matematika di sebuah SMA PGRI.

Stigma murid PGRI dulu itu adalah sisa anak-anak yang tidak diterima SMA Negeri, anak-anak yang tidak pintar, dan anak-anak yang "nakal".

Ketika saya diminta mengajar disana, saya menolak awalnya, jadi guru saja berat apalagi mengajar disana, saya terbiasa totalitas, ga mau asal ngajar.

Lalu saya "dibecandain" kepala sekolah dan beberapa guru disana, haduh Dea sayang sekali ilmu kamu, lagian hampir tiap hari kesini mending sekalian amalkan ilmu matematika kamu. (waktu itu saya kerja di LSM PKBI KalSel, ada program kesehatan reproduksi remaja dengan sekolah dan pesantren).

Akhirnya saya terima, kemudian saya mencoba dan berusaha mengubah stigma tersebut.
Tantangan yang sungguh besar dan berat, disamping pelajaran matematika sendiri sudah kena stigma juga.
Matematika itu susah, matematika bikin pusing, guru matematika itu killer, dsb.

METODE BERBEDA
Berbekal pengalaman pernah jadi murid PGRI yang kena stigma, dan pengalaman berbagai pelatihan/melatih di LSM, saya coba terapkan metode berbeda dari guru kebiasaan di kelas.

Diawali saya bikin kesepakatan/komitmen belajar dengan murid, dan sanksi yang mereka bikin sendiri jika melanggar, dan jika saya melanggarpun saya kena sanksi.

Lebih banyak diskusi, dua arah, dan tidak ada ujian bulanan, kecuali ujian serentak yang diwajibkan Dinas/Pusat.

Untuk nilai saya ambil dengan metode lain bukan ulangan/ujian.
Saya bikin kelompok-kelompok kecil untuk mereka membahas 1 sub pokok bahasan di kelompok masing-masing, kemudian bergiliran mereka menyampaikan di depan kelas (mereka mengajar).
Sebelum mereka mengajar, mereka bisa diskusi atau konsultan dulu dengan saya.

Metode tersebut bukan sekedar untuk sebuah nilai ulangan/ujian, tapi saya pengen membuat murid-murid menjadi percaya diri dan berani bicara di depan, serta menyisipkan sedikit makna untuk mereka bisa menghargai profesi seorang guru.

Saat itu akibat stigma yang melekat, segelintir murid sering mengolok guru-guru mereka, bahkan merendahkan dan berkelahi dengan guru, serta merusak fisik sekolah.

Kalo dari pendapat para murid, mereka bosan dengan cara mengajar si guru, mereka sebel cara guru tersebut memperlakukan mereka, main hukum sedangkan guru salah tidak dihukum.

Kalo dari pendapat si guru, murid-murid tersebut nakal, suka ngebantah, tidak disiplin.

MURID PROTES
Tidak semua murid suka dengan cara saya yang dianggap aneh, pun ada beberapa guru yang menentang, tapi sebagian besar murid saya mulai menyukai matematika, dan bilang kenapa tidak sejak SD mereka diajarin matematika seperti cara tersebut.

Pernah ada kejadian, murid-murid saya yang dulunya kelas 10 naik kelas 11 melakukan protes terhadap sekolah, minta guru matematika mereka kembali saya, tidak mau guru yang lain.

Protes mereka dari menolak guru dengan cara berkelahi di kelas, menutup pintu kelas ketika guru mau masuk, bikin petisi, dan akan mendemo sekolah.

Saya tidak tahu sama sekali ada kejadian tersebut, sampai wali kelas dan pimpinan sekolah menceritakan hal tersebut dan meminta saya untuk mau mengajar di kelas tersebut.


Reaksi pertama sangat kaget tidak percaya, karena itu kelas IPA, biasanya yang suka bikin ulah anak-anak IPS, karenanya saya diletakkan di IPS juga.

Awalnya saya menolak, selain sudah kebanyakan jam mengajar, juga tahu kemampuan saya dan tidak enak hati dengan guru tersebut, dan dia sebenarnya jauh lebih pintar matematika daripada saya, dia lulusan salah satu kampus ternama di pulau Jawa, pelajaran matematika IPA jauh lebih berat dari IPS, jadi dia memang lebih pantas daripada saya.

Saya bilang akan ngajak ngomong anak-anak dari hati ke hati untuk menerima kembali gurunya tersebut. Tapi wali kelasnya bilang itu sudah mereka lakukan, sebelum akhirnya sepakat pergantian guru. Sekolah juga tidak mau kalo sampai kejadian tersebut tersebar keluar sekolah dan masuk koran. Apalagi anak-anak tersebut sudah banyak ketinggalan pelajaran matematika.

Pusing benar saya waktu itu, tapi tidak punya pilihan lain. Saya bicara dengan guru tersebut dulu, minta pendapat dia dulu tentang kejadian tersebut, dan setelah bicara banyak, dia minta saya mau menggantikan dia.

Setelah kejadian tersebut, kita jadi lebih akrab, kalo tidak salah dia pernah bilang.
"Mungkin aku memang pintar matematika, tapi mungkin cara menjelaskan ke murid yang belum pas, sehingga murid susah paham".

IDEALIS
Saya sendiri saat itu merasa banyak kekurangan sebagai guru, saya hanya mencoba menempatkan diri jika sebagai murid apa yang harus dilakukan.

Sebagian besar murid disana sekolah cuma untuk dapat ijazah, apa gunanya pokok-pokok bahasan pelajaran matematika tersebut buat hidup mereka, sedangkan mereka sendiri tidak ada keinginan jadi ahli matematika.

Saya menyadari sekali hal tersebut, itu juga yang saya rasakan ketika kuliah.
Karenanya saya tidak mau menghabiskan waktu sekedar menjejali semua pokok bahasan dari kurikulum.

Banyak kebijakan Dinas maupun Sekolah saat itu yang bertentangan dengan idealisme saya, yang pada akhirnya saya tidak bisa terima dan menyingkirkan diri.

Ada yang ngolok saya waktu itu, karena gaji guru honor kecil jadi saya berhenti. Walau bukan itu penyebab utama, tapi saya tidak menafikan itu, cuma beberapa ribu rupiah kami guru honorer harus berjibaku dengan segala tantangan yang kadang berpengaruh pada keselamatan diri kami juga. Sakit lahir batin.

Cerita ini cuma sekelumit curcol saya dari tahun 2004 sampai 2007, semoga dengan menteri pendidikan yang baru ini, pendidikan Indonesia bisa berkualitas.


#HariGuru #Matematika #Pendidikan

Wednesday, November 13, 2019

Tervonis Kanker! Bisakah Sehat?



Tahun 2012 dokter Harpini Wiwiek Lebang divonis kanker paru stadium 4A, dan beberapa memperkirakan usianya tinggal hitungan bulan.

Saat itu dokter Harpini meminta bantuan anaknya yang seorang pakar di ranah pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan yaitu Erikar Lebang untuk sisi perawatan kesehatannya.
Di sisi lain dokter Harpini tetap menjalani program kesehatan konvensional kanker.

Perubahan gaya hidup dikombinasikan dengan pengobatan konvensional, dokter Harpini bisa menjalani kehidupan secara normal hingga hari ini.

BEBERAPA LINk TULISAN/VIDEO TERKAIT KANKER:
Saya lampirkan beberapa tulisan terkait penanganan kanker, silakan simak dengan detail, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan

Link Antara Bertahan Hidup atau Hidup Berkualitas dalam Menghadapi kanker:

https://deaedensor.blogspot.com/2015/12/antara-bertahan-hidup-atau-hidup.html?m=1


Link penyebab dan penanganan kanker yang tepat:

https://deaedensor.blogspot.com/2015/08/penyebab-dan-penanganan-kanker-yang.html?m=1

Wawancara dengan Pakar Food Combining Indonesia Erikar Lebang Seputar Proses Mengatasi Kanker pada Mamanya:

https://youtu.be/oCKkjiNHtFg

Kanker tidak seseram hantu:
https://deaedensor.blogspot.com/2015/02/kanker-tidaklah-seseram-hantu.html?m=1


Link tentang kanker dari tulisan Prof. Hiromi Shinya:
Kanker tidak kambuh lagi:
https://deaedensor.blogspot.com/2017/06/kanker-tidak-kambuh-lagi.html?m=1

Mengapa obat anti kanker tidak menyembuhkan kanker:
https://deaedensor.blogspot.com/2017/06/mengapa-obat-anti-kanker-tidak.html?m=1


#kanker #Sehat #healty #healtylife #lifestyle #healtyfood #GayaHidup

Saturday, October 19, 2019

Hal Dasar dalam Food Combining

Tulisan ini dibuat untuk membantu para pemula yang mau komitmen dan konsisten hidup sehat dengan Food Combining, belajar membuka pemahaman dasar aja dulu. Setelah itu pelan-pelan naik kelas dengan rajin membaca, mempelajari dan memperdalam Food Combining, serta tentunya dibarengi praktik langsung.

HAL DASAR
Food Combining (FC) itu gampang lho untuk dilakukan, yang utama paham dasarnya aja dulu.

Ada 2 hal dasar yang penting diketahui dan untuk diingat pemula

Pertama, konsumsi buah-buahan segar secara eksklusif pada saat perut kosong, (terkhusus sarapan hanya buah-buahan segar)



Link penjelasan lengkap seputar sarapan sehat dan buah-buahan segar:
http://deaedensor.blogspot.com/2015/08/buah-itu-anegarah.html?m=1



Kedua, tidak mempertemukan antara protein hewani dengan pati/karbohidrat dipiring makan kita.

Itu bisa dikategorikan layer pertama/dasar.

Kalo sudah paham 2 hal dasar tadi, baru bicara turunannya ( bukan keturunan lho ya, apalagi rumus turunan matematika 😜 ).

Jadi, pemula ga perlu bingung dengan banyak mengajukan pertanyaan tentang makan ini boleh ga, makan itu boleh ga,  karna kita tinggal liat di makanan tersebut ada apa saja? Pilah mana yang serasi mana yang ga serasi.

Ntar kesannya FC susah, mau makan aja nanya dulu ini boleh ga, itu boleh ga, ini jadi nyusahin diri sendiri dan ga mandiri untuk naik kelas menuju hidup sehat berkualitas 😜

NAIK KELAS
Layer berikutnya, mulai meminimalisir menu padu padan protein hewani. Memilih menu padu padan pati + protein nabati + sayuran, dengan perbanyak konsumsi sayuran segar/mentah, dan minum hanya air putih berkualitas, serta mengurangi produk prosesan & pabrikan.

Makanan tradisional khas Indonesia itu tetep bisa kita jadikan menu FC asal ga mempertemukan protein hewani dg pati.

Udah itu aja patokannya, jangan dibikin ribet ntar stress nyari-nyari menu dan beli buku-buku resep, ngeluarin duit tapi tambah bingung, trus bilang FC susah ga cocok dengan golongan menengah kebawah.

CONTOH


Contoh sederhana di gambar : nasi pecel itu isinya nasi + sayuran + saus kacang + tahu tempe. (Ga ideal tapi FC)

Orangnya sangat "kreatif" trus nambahin ayam, ikan, daging, telur.
Padahal namanya saja nasi pecel? Kalo ada ayam ikan dsb, harusnya nasi ayam pecel/nasi ikan pecel. 😜

Contoh lain, bubur manado ; isinya kan bubur + sayur-sayuran ( walau ga ideal tapi ini sudah menu FC). Sama seperti pecel, "terlalu kreatif" menu yg sudah sehat ditambahin lah berbagai macam protein hewani. 😜

Apalagi contoh nasi lalapan : ini menu FC ideal, nasi + tahu tempe + sayuran segar. Kalo ditambahin berbagai protein hewani harusnya nasi ayam lalapan. 😜

Semoga informasi ini membantu buat yang mau belajar makan sehat dengan Food Combining.
Informasi seputar Food Combining lainnya, silakan ubek blog ini, lengkap dari juklak dasar, contoh menu, pemahaman, berbagai testimoni, dsb.

Ini link penjelasan tentang Seputar Food Combining berupa tulisan:
http://deaedensor.blogspot.com/2015/02/seputar-food-combining.html?m=1


Ini link penjelasan juklak dan tatib Food Combining bentuk video:
https://youtu.be/XPEd7yrFBy4


#FoodCombining #FoodCombiningItuGampang #MasakanKhasIndonesia #DasarFC
#juklak #HalDasarFoodCombining #SehatItuMudah #SehatItuSederhana #sehatitumurah #SakitItuMahal #SakitItuNyusahin #healty #healtylife #lifestyle #healtyfood

Sunday, June 23, 2019

Beribadah Sosial Tanpa Sadar dengan Kangen Water



Rekan bisnis cerita, semenjak punya mesin kangen water mereka suka berbagi airnya untuk mereka yang tak mampu dan sedang sakit.
Ibadah sosial tersebut mereka lakukan setelah merasakan sendiri manfaat sehat dari rutin konsumsi kangen water.

Tapi bagian lucunya adalah, ternyata orang-orang itu sangat menyayangi air kangen pemberian mereka, dan minumnya diirit, padahal rekan sudah bilang kalo habis segera hubungi dia untuk dikasih lagi.

Rekan saya tepok jidat, pantesan susah sehat minum kok diirit, malah dianggap obat.
Mungkin mereka tau harganya, trus ga enak hati dan ga mau repotin rekan saya atau mereka keliru dapat informasi cara konsumsinya.

INFORMASI & EDUKASI
Sekarang sudah banyak orang tahu manfaat luar biasa dari Kangen Water, jutaan orang seluruh dunia sudah merasakan dan hal tersebut bisa diketahui karena beredar luas di medsos.

Namun, sebagian tak paham bagaimana aturan konsumsi kangen water yang betul dan kaya manfaat.
Informasi yang sepotong sering berdampak kebalikannya, apalagi tak ada edukasi perawatan kesehatan.


Kangen Water adalah air yang menyehatkan dan tidak mengandung zat kimia berbahaya apapun.
Air ini diproses melalui elektrolisis mesin Leveluk dari Perusahaan Enagic.
Kangen Water ditujukan sebagai air minum sehari-hari.

Jika dikonsumsi harian secara terus menerus, maka Air Kangen dapat menetralisir radikal bebas berlebihan dalam tubuh, membuat tubuh awet muda, diserap tubuh secara optimal, dan secara dalam dapat menghidrasi sampai ke sel-sel tubuh.


Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari Kangen Water, harus rutin meminumnya selagi dalam keadaan fresh hitungan detik baru keluar dari mesin dikarenakan hanya saat itu kandungan antioksidan yang sangat tinggi.
Kandungan antioksidan akan cepat sekali hilang jika tidak segera dikonsumsi, keuntungan yang besar jika memiliki sendiri mesin Kangen Water di rumah.

Nah, cara konsumsi diluar aturan tersebut ya akan jauh berbeda hasilnya.

Seperti ketika kita minum air zamzam langsung pada sumbernya di Mekkah, Masya Allah kok badan langsung terasa enak dan sehat, tapi ketika minum air zamzam di rumah kok masih sakit?
Ya karena antioksidan tinggi hanya ada saat air kita minum langsung dari sumbernya, kalo sudah dibotolkan dan dibawa jauh keluar dari sumber ya perlahan antioksidan hilang, manfaatnya sangat jauh berbeda bagi tubuh.

Itu juga kenapa Jepang bikin teknologi mesin kangen water, ga jadi "kerjasama botolin air zamzam"

Saya bilang sama rekan, ntar kalo berbagi air kangen lagi di edukasi juga, biar lebih keren ibadah sosialnya. Rekan agak kaget, dia sudah beribadah sosial tanpa sadar, karena niat tulus hanya berbagi sehat.

#FreedomFighter #Enagic #KangenWater #TrueHealth #AntiOksidan #IbadahSosial

Tuesday, April 2, 2019

Kumpulan Kultwit Tentang Trend Lari atau Olahraga yang Membahayakan Kesehatan

Banyak sekali miskonsepsi tentang olahraga yang justru membuat tubuh menjadi sakit berefek bikin penyakit.

Lewat tulisan ini, kami berbagi informasi kesehatan bukan menakuti, justru supaya masyarakat menjadi paham bagaimana berolahraga yang baik dan bikin sehat tubuh.


Kumpulan kultwit pakar Food Combining dan Yoga Indonesia Erikar Lebang ini sudah saya posting di FB, namun baru sekarang ingat untuk posting di blog.
Ada 8 kultwit, sebelumnya ada juga tulisan tentang Mitos dan Fakta Olahraga pada blog ini.

Silakan simak perlahan dan semoga tercerahkan dan bermanfaat bagi yang membutuhkan.


Kultwit 1, Maret 2016

Lari, Olahraga Atau Hanya Trend Merugikan Kesehatan?


Baca kulwit ini jadi ingat tahunan silam, pernah "lumpuh seminggu setelah ujian akhir SMA untuk praktik Pelajaran Olahraga dan Kesehatan

Setelah seminggu memang mulai bisa jalan tapi sempoyongan, ga berani naik motor karna langsung roboh

Kalo bukan atlit sungguhan dan untuk kesehatan, carilah olahraga yang betulan mendukung, bukan sebaliknya, tetiba habis "olahraga" malah masuk RS

Kulwit tadi malam dari pakar Food Combining dan Master Yoga Indonesia Erikar Lebang membahas hal tersebut

Yuk baca dan simak perlahan
Bagi yang membutuhkan dan bermanfaat, silakan like dan share

Ya deh berhubung banyak yang nanya tentang lari, kita bahas deh dikit

Akhir-akhir ini lari jarak menengah, jauh, marathon bahkan yang tergolong radikal ultra marathon sedang jadi tren gila-gilaan. Seru juga sih

Masalahnya bagaimana dengan proporsinya dalam kualitas hidup dan kesehatan seseorang? Nah disini logika pemahaman akan kesehatan diperlukan

Kalau dilakukan dalam kapasitas rendah atau rekreasional, lari jarak jauh dan menengah sih ok-ok aja. Bisa dibilang aktivitas kardiovaskuler

Cuma, yah namanya juga lagi tren hebat, porsinya sudah kelewatan, jauh dari logika menyehatkan dari sisi aktivitas kardiovaskular sekalipun

Saya pernah bahas definisi aktivitas kardiovaskular dan efek positifnya dalam meningkatkan koordinasi kerja jantung dan paru

Cari aja
(link tentang olahraga:

Pun saya pernah bahas efek terhadap kemampuan membakar kalori hingga cadangannya dalam glycogen dan menguras angka trigliserida

Berat ideal

Sayangnya banyak pelari korban tren saat ini terjebak di dua sisi itu. Merasa nafas lebih panjang, lebih fit, dan nomer celana mengecil

Mereka lupa pada hal-hal lebih faktual yang sebenarnya merugikan kesehatan jangka panjang. Bahas sedikit-sedikit aja deh

Saya pernah bahas efek banjir radikal bebas dalam tubuh pasca berolahraga dan betapa kondisi itu sangat menguras cadangan enzim kehidupan

Pernah perhatikan seksama mereka yang jadi korban tren lari jarak jauh saat ini? Lihat kualitas kulitnya deh. Rata-rata kusam dan mengering

Bahkan beberapa secara drastis terlihat menjadi jauh lebih tua dari usia sesungguhnya. Itu efek signifikan banjir radikal bebas dalam tubuh

Kalau larinya sesekali, tubuh punya penangkal banjir radikal bebas itu dengan mengaktifkan enzim SOD, super oxidant dismutase, agar aman

Masalahnya kalau ngeliat tren lari jarak jauh saat ini, hampir tiap minggu ada, tiap libur ada, belum latihan persiapannya

Over supply!

Pengaktifan SOD itu sangat menguras cadangan enzim kehidupan plus juga menyita banyak bio energi yang berguna untuk kepentingan lain

Akhirnya jumlah sel dirusak tak tertahan oleh aktivitas SOD. Perbaikan sel tidak seimbang, tubuh harus berkompensiasi hidup dengan sel rusak

Kualitas kulit yang buruk, itu cuma salah satu indikasi. Masalah lain lebih banyak lagi, jadi bom waktu. Dan akan meledak suatu waktu

Sayangnya bom waktu ini gak dirasakan. Ketutup oleh eforia, pinggang kecil dan napas berasa panjang. Saya punya temen yang model gini

Dia nangis bombay, pas general medical check up hampir semua sektor merah! Marah karena rasa upayanya optimal.

Padahal cuma hobi lari doang

Dan dia merasa fit-fit aja. Saya sih pas ketemu dan diadukan masalah ini cuma nyengir. Tampilannya keliatan banget soalnya

Gak bisa bohong

Masalah banjir radikal bebas sebenarnya bisa diatasi dengan dua sisi, berlarilah secara rekreasional, dan makanlah makanan kaya antioksidan

Masalahnya rekreasional itu dirusak oleh tren. Juga oleh usia. Banyak rekan saya pelari korban tren, yang dulunya saya tau banget benci lari

Lari keliling sekolah aja banyakan jalannya. Atau nongkrong di tukang teh botol. Sekarang?

Tiap minggu upload sosmed, lagi 'marathon'

Atlit profesional aja ada masa turnamen dan masa berlatih. Mereka membatasi sekali aktivitasnya.

Lah ini? Libur dikit marathon

Usia? Lah atlit profesional diatas 25 tahun sudah tahu performa mereka menurun, di usia 30-an siap pensiun. Korban tren jelas gak gini

Temen saya setengah abad, mendadak jadi pelari tren yang super serius! Sampe ligamen lututnya bengkak. Jangankan lari, jalan aja sakit!

Makanan kaya anti oksidan. Harusnya berbasis buah-sayuran segar agar redam efek radikal bebas. Apa lacur mayoritas korban tren pilih lainnya

Nasi putih, roti, pasta, bahkan termasuk pizza *tepok jidat* jadi pilihan mereka. Kalau paham logika radikal bebas, tubuhnya disiksa double!

Larinya bikin tubuh kebanjiran radikal bebas, makanannya pun gudangnya radikal bebas! Tambah rusak sel-sel tubuh mereka

Saya pernah diprotes temen korban tren lari perkara ini. "Kan carbs loading, bro.. Kalorinya dibakar pas lari"

Iya kalo cuma bicara kalori

Pasta basisnya gandum, makanan itu dilengkapi gluten, substansi lengket yang akan mengcoating dinding usus saat dia dicerna tubuh

Kalori sih lambat diproses. Tapi efek jangka panjang? Daya serap makanan berkurang jauh. "Jadi langsing dong?"

Iya, langsing penyakitan

Lah wong lubang halus tempat serap usus ketutup. Gimana mau menyerap makanan baik?

Langsing, malnutrisi

Belum bicara cara prosesnya makanan? Bah masih banyak lagi. Belum bicara konsumsi kafein karena membuat energi ekstra

Tanpa peduli efek

Kalau dari sisi penggiat #yoga yang studionya diisi orang penyakitan ngarep sembuh? Bah jangan ditanya! Udah kenyang saya kedatengan mereka

Punggung somplak, lutut rusak, ankle kaki soak, banyak lagi masalah fisikal lain. Iyalah, pelari profesional pensiun, elu baru napsu lari!

Demikian kibulan ini suka sukur gak suka unfollow. Gak follow bawel? Lari bikin langsing, jadi sehat? Treadmil aja sambil sedot lemak!



Kultwit 2, September 2016
Sehat Itu Sederhana dan Gampang (Bahaya lari, dokter Akitsu)

Sejatinya ketika orang paham apa yang disampaikannya, apalagi sudah "bertitel" ahlinya, harusnya bahasa yang digunakan juga menjadi sederhana agar mudah dipahami oleh banyak orang.

Bukan bahasa rumit ribet bikin dahi mengkerut plus sakit kepala😜

Kulwit barusan dari pakar Food Combining Indonesia Erikar Lebang mengulas salah satu contoh tentang "bahasa" kesehatan itu sederhana faktanya

Yuk simak dan baca perlahan, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan

Bukunya Dr. Toshio Akitsu terbitan @PenerbitMizan ini asyik juga buat dibaca https://t.co/0mnzAB7lyx

Ada banyak fakta kesehatan menarik dengan bahasa sederhana yang mencerahkan

Sedikit anomali dengan fenomena dunia kesehatan umumnya

Kan banyak yang mengeluh "Makin canggih titel ahli kesehatannya makin keriting bahasa dipake. Ketemu mereka bukannya paham malah pusing"

Ada beberapa fakta perawatan kesehatan gak populer tapi mencerahkan yang diungkap dengan bahasa gampang dimengerti

Garis bawahi gak populer

Kalau rutin ngikutin kibulan saya sih apa yang disampaikan gak seberapa mengejutkan. Cuma ini asik karena yang ngomong kan ahli kesehatan

Dulu banyak yang sebel setengah mati saat saya paparkan olahraga rutin justru rentan sebabkan masalah kesehatan apalagi bareng makan ngasal

Patahkan pameo gak resmi pemberi motivasi, "makan bisa apa saja kan rutin olahraga"

Waktu saya paparkan radikal bebas, yang bete banyak

Olahraga rutin, apalagi berat, usia merambat ditambah makan ngaco berdasar pameo tadi. Jangan aneh kalo mampus lebih cepat

Eh pada sebel ;)

Yang seksama perhatikan paparan saya malah mendapat pencerahan kenapa orang yang mereka tau rutin olahraga kok sakit berat dan duluan wafat

Nah kebetulan di buku ini Dr. Akitsu pun membahas masalah sama

Keren https://t.co/AIE2RHAYeF

Kesimpulan dia malah lebih kejam. Saya masih bicara makanan kaya antioķsidan membantu kerja enzim superoxide dismutase menekan radikal bebas

Dia enteng aja bikin kesimpulan lebih kejam gini

Hihi https://t.co/Peoi7xGa0J

Dulu kultwit tentang tren marathon dan lari jarak jauh yang menyusahkan ketimbang menyehatkan, membuat protes dimana-mana

Dibahas juga nih

Dia nembaknya lebih nyelekit ;) https://t.co/oZCYtZmOKe

JENG JENG

Makin ngomel deh korban #eh pecinta tren lari jarak jauh. Bukan saya yang ngomong lho, hihi https://t.co/fNJSM0Z7X0

Terbukti kalau mau sehat, banyak revolusi dan koreksi pemahaman umum selama ini. Untungnya paparan saya kan gak melenceng-melenceng amat

Ya udah itu aja deh. Bukan jualan buku lho. Ini aja saya beli sendiri, bukan minta sama @PenerbitMizan

#HorangKayah

#Olahraga #Lari #FoodCombining



Kultwit 3, Desember 2016
Trend Lari, Membuat Masalah bagi Kesehatan Jangka Panjang


Olahraga yang baik dan tepat memang akan beri kesehatan, tetapi olahraga keras dan berlebihan malah buat bencana bagi kesehatan jangka panjang

Kulwit pakar Food Combining dan Yoga Erikar Lebang mengupasnya kemaren

Yuk baca dan simak perlahan, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan

Yak fokus lagi

Tadi pagi dapet berita temen yang berusaha hidup sehat jatuh sakit, yang menurut saya rada gak cocok dengan upayanya

Gak taunya setelah observasi lebih jauh, ternyata dia pecandu olahraga lari yang sekarang memang lagi tren. Yah, gak aneh kalau dia sakit

Problem model dia sih memang banyak ditemui saat ini pasca olahraga lari jarak jauh menengah jadi tren. Suka gak suka

Sayangnya problem kesehatan terkait urusan fungsi tubuh secara organik, memang jarang dikaitkan dengan aktivitas fisik yang dilakukan

Katakanlah darah tinggi karena pembuluh darah menggetas, sifat sel bersifat radikal dan sejenisnya, jarang dikaitkan dengan aktivitas fisik

Mayoritas dilarikan ke sisi genetik, penyakit turunan atau, yang ini agak jarang disentuh, akibat pola makan salah sehari-hari

Nah ini yang jadi masalah. Saya pernah dicurhatin teman yang panik karena mendadak divonis punya masalah dengan organ kewanitaannya

Tapi jauh hari sebelum dia mengeluh itu, waktu saya pertama bertemu dengan dia, udah tau kalau dia itu pasti sudah punya masalah kesehatan

Kulitnya mengering, mengeriput, muka menggelap, dan gerak-geriknya juga bukan tipe orang sehat. Tapi semua tertutup oleh "gue langsingan"

Terlihat beberapa tahun lebih tua dari usia sesungguhnya. Waktu itu cuma nebak singkat, "Lu lagi suka lari ya?" Dia dengan bangga mengiyakan

Saya pernah buat kultwit panjang lebar tentang fakta limpahan radikal bebas yang merusak kesehatan akibat tren lari jarak jauh

(baca: Lari, Olahraga atau Hanya Trend Merugikan Kesehatan?)

Walau setelah itu saya dihujat banyak pecandu olahraga lari.. Rata-rata mengatakan "Saya lebih langsing kok" "Saya lebih sehat"

Ya udah

Memangnya lebih langsing itu identik lebih sehat? Percuma langsing kalau tampilan kulit Anda melesat melebihi usia sesungguhnya, semisal

Balik ke masalah ini lagi, saya ditegur karena memaparkan fenomena tapi tidak memberikan solusi.

Lah solusi hal salah ya berenti lakukan!

Kalau usia Anda sudah diatas 30-an tahun, kecanduan olahraga lari jarak jauh, tiap libur dikit ikut lomba, ya itu namanya cari penyakit lah

Kalau itu dilakukan rutin, ya saya mah gak tau apa solusinya? Bagaimana cara menyelesaikan masalah kalau penyebab masalah terus dilakukan?

Saran saya palingan, ya jauhilah kalimat begok berat "kan gue udah olahraga, bisa makan apa aja" Duh kalau tau efek merusak radikal bebas

Kalian gak akan pernah ngomong demikian. Saat olahraga berat, tubuh itu disiksa luar biasa, kelar olahraga tubuh malah dikasih makanan rusak

Ibarat diuber sama anjing galak, nabrak tangga, jatuh ketimpa dan digigit. Badan dirusak secara signfikan dan konstan

Ya ancur lah

Tradisi makan karbo banyak dengan logika beri limpahan energi buat tubuh pun kudu ditinjau ulang kalau orientasinya kesehatan jangka panjang

Pas makan memang bisa jadi gula yang dibakar banyakan dikit untuk dijadikan bahan bakar saat lari. Tapi efek berkepanjangannya? Luput dikira

Tapi gak banyak yang mikir kalau gula dipaksa melonjak sedemikain pesat, tubuh itu juga akan kelabakan. Harus bekerja keras produksi insulin

Jangan heran kalau beberapa tahun kemudian divonis fungsi pankreasnya rusak parah. Atau makan karbo berbasis gandum yang sarat gluten

Boleh jadi badan dapet energi ekstra, tapi masalahnya gluten yang bersifat melekat itu akan melapisi dinding ususnya sehingga tubuh merana

Berhari-hari apapun yang dimakan sulit diserap tubuh karena dinding usus tertutup gluten. Malnutrisi? Jangan heran kalau itu umum terjadi

Makanya kalau saya ketemu orang yang pamer berat badan turun, jadi langsing. Tapi waktu melihat kulitnya mengering, menggelap, keriput

Saya biasanya cuma ngasih air muka datar atau malah kasihan. Kenapa? Saya bisa bayangkan betapa menderita tubuh si orang ngaku langsing ini

Secara anatomi saya pun sering ketemu orang mengeluh masalah nyeri persendian, otot dan tulang punggung setelah dia menjadi pecandu lari

There is nothing I can do, kalau dia masih kekeuh rutin menjalani hobi barunya itu. Ya biarin aja lah. Gak ada guna buang waktu menolong dia

Pernah ada teman perempuan mengeluh problem punggungnya kini bertambah dengan lutut yang sakit. Saya nanya lagi, "lagi hobi lari"

Ngangguk

Saya gak jawab apa-apa, sampe dia sewot. Saya cuma bilang, "Gak bisa nolong untuk masalah yang dicari sendiri, orangnya dulu harus sadar"

Ini bentuk anatomi kaki teman saya tadi, namanya hyper extended knee. Ini aja udah masalah, ditambah jadi pecandu lari

Kelar idup lo! https://t.co/OwjZe9rYBI

Apalagi ditambah sehari-hari pemakai sepatu hak tinggi. Wah udah bukan kelar lagi

Dadah babay *lambai-lambai tangan*

Lagi kalau dimintai solusi, ya saya cuma bisa angkat tangan. Namanya juga tren mewabah. Orang secara realistis akan sulit meninggalkan

Yang saya bisa lakukan cuma memberikan visi dari sisi lain. Kalau Anda divonis sakit ini-itu, atau merasa kesehatan kini bermasalah berat

Sangat mungkin problem tersebut diakibatkan hobi baru tadi. Harus mau untuk kurangi drastis atau malah berhenti lakukan

Tergantung masalah

Sekedar kurangi menjadi lari-lari santai, pun gak bisa dilakukan kalau Anda sudah punya masalah serius, penyakit degeneratif berat misal

Mawas diri

Lakukan aktivitas fisik sesuai usia, beri target yang sesuai hakikat awal olahraga, jadi sehat. Bukan asal punya badan 'bagus'

Fokus untuk makan sehat dan menjalani hidup yang juga sehat. Demi mendapatkan hidup berkualitas

Jangan ketipu hal artifisial

Demikian kibulan ini, suka sukur gak suka unfollow. Gak follow bawel? Hobi lari agar up to date trend? Marathon pake tuxedo atau kebaya dong



Kultwit 4, Juli 2017
Oksidasi vs Antioksidan (Keselarasan Antara Berolahraga dan Gaya Hidup Sehat)

Sehat itu sejatinya murah, mudah dan alami.
Sayangnya manusia sendiri yang merusak kesehatannya dengan berbagai hal yang bukan untuk kebutuhan tubuh.

Saya postingkan kulwit tadi pagi, dari pakar Food Combining Indonesia Erikar Lebang

Yuk baca dan simak perlahan, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan

Sarapan kaya antioksidan ;)

Mau awet muda, mau sehat sejahtera, mau hidup berkualitas? Ya rutinkan sarapan ekslusif aneka buah segar! https://t.co/npthDRakKe

Konsumsi makanan-minuman kaya antioksidan yang segar disajikan alam akan membuat tubuh kita makin mudah memelihara kondisinya

Karena antioksidan, sesuai namanya, akan mencegah kerusakan berlebihan yang disebabkan oleh oksidasi.

Kerusakan berlebihan yang tentunya

Kenapa berlebihan? Karena gaya hidup kita membuat tubuh bersesakan oksigen yang digunakan tidak pada tempatnya.

Dan sayangnya salah kaprah

Beberapa kebiasaan itu dianggap sebagai katalisator mutlak kesehatan. Olahraga semisal. Makin rutin makin baik, tanpa ada usaha pemahaman

"Yang penting olahraga, jadi gak masalah mau makan apa saja"

Kalimat yang dalam perimeter perawatan kesehatan ada dalam level dungu sangat

Makin rutin Anda berolahraga, makin ketat seharusnya upaya menjaga kesehatan dengan secara ketat mengawasi apa yang dimakan

Makin sering berolahraga makin banyak limpahan oksigen di tubuh. Kerusakan yang ditimbulkan ada di luar kemampuan alami tubuh untuk mencegah

Perhatikan saja mereka yang kecanduan olahraga lari atau sepeda jarak jauh kenapa kini tampil lebih tua dengan kualitas kulit buruk?

Tubuh mereka dirusak habis-habisan oleh oksidasi, paparan oksigen, berlebihan

Kulit adalah indikator terluar terhadap apa yang ada dalam tubuh. Jangan ngaku-ngaku sehat, kalau kulit Anda tampilannya rusak

Itu mutlak

Konyolnya lagi makanan yang dimakan justru diarahkan untuk keperluan olahraga, bukannya menangkal kerusakan yang ditimbulkan oleh olahraga

Sering saya temui teman-teman korban tren lari jarak menengah-jauh, sibuk makan karbohidrat untuk menjaga kekuatan dan stamina selama lari

Mereka gak sadar kalau apa yang dimakan memperparah kerusakan. Lihat saja rentetan produk karbohidrat yang dimakan, mayoritas kecoklatan

Entah digoreng atau dipanggang, apa pun yang melibatkan panas untuk membuat matang. Panas identik oksigen.

Makanan sarat proses oksidasi

Pasca olahraga mereka umum juga menyerbu hidangan tinggi protein hewani. "Sayang, kalori udah dibakar, mosok makan karbo lagi, nanti gemuk"

Selain jenis sushi sashimi, mayoritas protein hewani diproses dengan panas tinggi untuk matikan bakteri. Tubuh dihajar lagi dengan oksidasi

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga

Sekaligus dengan pensiunan petinju kelas berat yang obesitas sedang naik di atasnya #Hiperbola

Kenapa hiperbola?

Karena masalahnya berlapis-lapis, sarat oksidasi dan sulit dicerna. Belum ditambah minuman kopi, teh, susu dan soda misal

Itu ibarat sudah jatuh tertimpa tangga yang dinaiki pensiunan petinju kelas berat obesitas

Terus atapnya juga rubuh menimpa

Makanya jangan beri pertanyaan sejenis, "Kok rajin olahraga bisa kena kanker ya?", "Padahal rutin olahraga, tapi masih jantungan?"

Paham?

Makanan antioksidan itu melimpah pada ragam buah dan sayuran segar minim proses. Konsumsi secara benar sepuas-puasnya

Apalagi saat olahraga

Baru olahraga berjalan paralel dengan kesehatan. Sirkulasi darah, kesehatan muskuloskeletal terpelihara

Tapi sistem tubuh tetap prima

Demikian kibulan ini. Suka sukur gak suka unfollow. Gak follow bawel? Mau olahraga lari banyakin makan pati

Siap-siap kedepannya makan ati


Kultwit 5, Oktober 2017
Tren Lari, Bikin Sehat atau Bikin Masalah Kesehatan?


Ini kulwit kesekian membahas tentang "olahraga" yang salah kaprah berdampak bikin penyakit.

Masih segar, kulwit pakar Food Combining dan Yoga Indonesia Erikar Lebang membahasnya.

Yuk, baca dan simak perlahan, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Ada yang pernah nanya kenapa saya sepertinya tidak setuju dengan tren lari jarak jauh? Setuju atau nggak mah sebodo amat

Saya bicara lain

Saya cuma rada menertawakan logika bahwa tren itu dianggap membawa angin segar bagi dunia kesehatan

Sesuatu yang bertolak belakang

Sudah sering kan saya bercerita dari sisi kesehatan, pola makan salah kaprah para pelaku tren, sisi radikal bebas berlebihan

Sekarang lain

Tadi pagi saat Car Free Day, saya bersepeda di belakang seorang pelari. Sebagai orang yang menggeluti dunia anatomi-fisiologi cukup intens

Secara general gaya berlarinya terkesan sebagai orang yang cukup terlatih. Running pace-nya juga, stabil. Tapi bahasa tubuhnya?

Disaster!

Ini bahasa tubuh saat ia berlari, lihat titik berat tubuh yang dibebankan pada telapak kaki seperti diperagakan https://t.co/5oK5SOHKOk


Ini jelas memperlihatkan ia mengaktifasi sisi luar kakinya secara berlebihan. Berlari dengan struktur tubuh buruk https://t.co/5oK5SOHKOk

Gak usah lari, orang dengan kebiasaan ini, berdiri dan jalan kaki aja bakal kena masalah anatomi misal sakit punggung atau problem lutut

Salah satu sisi kenapa saya menertawakan tren lari jarak jauh itu kalau dikaitkan dengan usaha hidup sehat

Jauh panggang dari api

Alih-alih lebih sehat, rangkaian masalah yang mendera malah berpotensi mendatangkan masalah kesehatan yang (malah) lebih besar

Kalau Anda belum bisa berdiri dengan struktur kaki seimbang seperti ini, sisi luar dalam-depan belakang kaki, ya jangan nekat sok ikut tren https://t.co/j4HsBQVcGx

Kalau atlit lain soal, tujuan prestasi. Lagipula di usia tertentu biasanya sudah pensiun. Lah korban tren?

Baru ikut malah pas udah tuwak

Kalau berurusan dengan penderita masalah anatomis seperti saraf terjepit (HNP-Piriformis Syndrome) atau problem lutut, saya sudah amat rutin

Tapi semenjak olahraga lari ini menjadi tren, peminat masalah seperti back pain dan lutut sepertinya membludak

Kayaknya ada program promo

Konyolnya pemilik tubuh yang 'ngawur struktur' begini, kalau bermasalah gara-gara lari begini, ngakunya "cedera"

Biar keren

Padahal gak usah lari atau olahraga lain, sekedar jalan kaki, berdiri aja mereka lambat laun bakalan kena backpain juga

Perbaiki dulu struktur tubuh Anda secara benar dan seksama, baru ikut-ikutan tren. Itu pun harus ekstra berhati-hati

Tahu diri

Makanya kalau jatuh sakit, dalam format apapun, dan Anda adalah tergolong korban tren ini, jangan komplain

"Sudah olahraga kok penyakitan?"

Apalagi punya pemikiran bodoh klasik model, "Ah kan saya sudah olahraga, hidupnya boleh sembarangan"

Beginian, kalau gak sakit malah aneh

Olahraga itu cuma satu komponen penunjang hidup sehat. Penunjang ya, bukan yang utama. Karena format sebenarnya amat sangat sederhana

Anda gak olahraga serius pun, tapi sehari-hari aktivitas fisik teraplikasi baik seperti: berjalan, naik sepeda untuk transportasi

Sama

Tapi kalau makan-minum ngawur, pola tidur kebolak-balik, Anda imbangi dengan rutin olahraga keras

Sama aja minta sakit cepet

Kalau mau olahraga membuat sehat, perbaiki struktur postur, jaga pola makan-minum, istirahatlah sesuai ketentuan

Baru bisa jaga kesehatan

Demikian kibulan ini, suka sukur, gak suka unfollow. Gak follow bawel? Tren lari bikin sehat? Mosok? Lari dari masalah aja gak bikin sehat.


Kultwit 6, Oktober 2018
"Fakta Gelap Olahraga Berlebihan Perusak Tubuh Manusia"

Inilah kenapa atlet itu ada masa emasnya, setiap pertandingan maupun latihan cedera bisa saja terjadi, padahal mereka ahlinya.
Tapi itu sudah risiko, dan mereka kebanyakan paham, kondisi ga bagus tidak ikut laga dulu, sekali dua kali absen penghasilan tetep ada.

Yang bukan atlet, ngotot olahraga "berat" jangan heran kalo suatu saat tubuhnya ngamuk ngasih penyakit, atau cidera ga bisa kerja, pemasukan dari mana?
Iya, semua pasti mati, kalo mendadak mati mungkin lebih enak dan cepat, kalo harus menderita panjang tergolek ga berdaya.

Kembali saya postingkan Kulwit pakar Food Combining dan Yoga Indonesia Erikar Lebang seputar fakta gelap olahraga berat bagi "non atlet"

Curiosity killed the cat

Keingin tahuan itu mematikan. Bisa jadi. Tapi di sisi lain pengingkaran pada pengetahuan mungkin juga lebih mematikan

Kemarin bertemu dengan teman lama. Perbincangan kami menyerempet ke hal-hal yang biasa saya edukasikan pada masyarakat luas, kesehatan

"Segitu banyak buku yang lu tulis emang jaman sekarang masih ada yang baca?" | "Tauk? Tapi dicetak terus tuh"

Obrolan kami akhirnya mengerucut ke masalah kesehatan harian, lucunya semakin saya menceritakan hal-hal sederhana tapi faktual tentang kesehatan, semakin kuat penolakan yang diberikan

Pake mimik ngambek segala 🤣

Dia pecinta tren lari marathon, jelas tersinggung banget waktu saya mengungkap fakta gelap olahraga berat meningkatkan jumlah radikal bebas perusak struktur selular tubuh manusia

Makin sering dilakukan, makin rusak tubuhnya

Olahraga seperti lari bisa jadi meningkatkan kualitas koordinasi paru dan jantung serta struktur otot. Tapi di sisi lain ya memberikan masalah yang tidak kalah serius

Apalagi kalau dibarengi klaim bodoh "Sudah olahraga, makan bisa apa saja"

Terlebih lagi

Kalau olahraga itu dilakukan di usia di mana tubuh seharusnya sudah ada di fase menghemat semua aksi 'pemborosan' yang bisa dilakukan di usia muda. Ya boros enzim, boros merusak sel, boros merongrong sistem antibody dan seterusnya

Lah ini lewat 30, masuk 40, bahkan setengah abad lewat, malah kian gencar ikut lomba lari. Wiken dikit ngikut event. Ya wassalam. Badannya kewalahan. Kalau dia bisa protes, tubuh bisa jadi ngomong

"Dulu jaman gue masih bisa diajak boros kemana aja lu?"

Konyolnya aktvitas alamiah yang bisa menyelamatkan tubuh dan membantu penghematan dari aksi boros-borosan tadi malah dijauhi. Setidaknya dianggap aneh kalau dilakukan

Atau diributkan masalah 'ribet' kadang dianggap 'mahal'

Makanan dan minuman kaya antioksidan yang bisa jadi penyelamat tubuh pasca perusakan via olahraga tadi semisal

Lebih sering dijauhi

Saya sering makan bersama para pecinta lari dan sepeda pasca beraktivitas, ada yang pesan makanan alamiah yang tidak tersenggol oksigen berlebihan? Salad? Atau karedok kalau lokal semisal?

Jarang mampus!

Pesan air putih aja jarang. Kalaupun ada, mana ada yang memperhatikan apakah kandungan antioksidannya baik? Kaya mineral atau tidak? Rentetan ketidak tahuan ini bisa membunuh perlahan lho.

Malah bisa jadi cepat

Yang lucu omelan teman saya seperti merangkum sisi lain masalah denial pada pengetahuan ini.

"Mosok harus bergantung sama makanan model buah-sayuran muluk? Minum air segar dari mesin model #AirKangen gitu? Kenapa gak beli produk suplemen yang tinggi kandungan ini-itu? Praktis"

Dia mengharapkan suatu produk praktis -yang orientasinya sebenarnya bersifat suplemen, tambahan- bisa menambal ketidak peduliannya pada pengetahuan "bagaimana seharusnya cara menjalani kehidupan?"

Lah namanya aja suplemen, tambahan. Yang utamanya dulu dibenerin. Baru suplemennya berguna. Jangan kebalik. Badan dirusak, terus berharap suplemen bisa memperbaiki kerusakan tersebut

Penutupnya lebih kocak sih, "Ah ujungnya mati-mati juga. Ngapain dibikin ribet?"

Hehe

Jadi inget tokoh legendaris BKS Iyengar, sosok panutan saya untuk belajar yoga. Dia membahas kematian dengan cara elegan

"Semua pasti mati. Tapi bagaimana cara menjemput kematian itu yang membedakan kualitasnya? Menjemput kematian dengan penuh harga diri atau keputus asaan"

Yang dimaksud di sini, tentu, kematian normal ya. Bukan musibah model kegencet angkot atau ketiban crane

BKS Iyengar sendiri menjemput ajalnya sesuai dengan perkataan dia tadi. Hasil dedikasinya berpuluh tahun berlatih yoga walau cibiran dialamatkan. Di saat dokter-dokternya seperti kehabisan akal menyelamatkan nyawanya. Dia berkata

"Tenang, saya sudah siap 'berganti baju' kok"

Di sisi lain sampai sekarang saya sudah sering sekali berinteraksi dengan orang yang menjemput ajal dalam kondisi mengenaskan, penuh keputus asaan

Tergolek lemah menunggu waktu sementara kualitas hidup hilang satu per satu

Pukul rata mereka-mereka itu adalah orang yang, ya itu, mengacuhkan fakta "bagaimana cara menjalani hidup sehat seharusnya seperti apa?"

Merawat kesehatan itu bisa jadi terkesan merepotkan atau kemahalan. Tapi tunggu sampai Anda kehilangan

If "curiosity killed the cat" what if I say in different way

"Denial killed human?"

Udah ah


Kultwit 7, 1 November 2018
Cara Cerdas Menangkal Kerusakan Tubuh Akibat Limpahan Oksigen Berlebihan


Kebanyakan orang (termasuk saya dulu 😩) sudah termakan doktrin dari jargon "sehat dengan sering berolahraga", tapi olahraga yang bagaimana dulu? Ini yang jarang banget dicari tahu dan dipahami, sehingga bukan bikin tubuh sehat, sebaliknya tubuh bisa dihinggapi "penyakit".

Ada perbedaan mendasar antara olahraga dan permainan.
Misal, Messi main bola itu permainan, dia dan tim serta penyelenggara dsb dapat duit, yang nonton dapat hiburan. Messi cidera dan absen beberapa laga, duit tetep ngalir. Apalagi Messi juga punya mesin penghasil antioksidan seperti gambar. Itungan dan risiko sebanding jauh.

Lha, kita bukan atlet? Sudah jatuh, ketimpa tangga pula, sudah bayar, kalah, sakit pula? 😭😈

Kembali saya postingkan Kulwit pakar Food Combining Indonesia Erikar Lebang membahas tentang tren olahraga yang membahayakan kesehatan.

Silakan baca dan simak perlahan, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Menyambung omelan para korban tren lari akibat thread saya kemarin 😁
Link terkait.
(Baca: Fakta Gelap Olahraga Berlebihan Perusak Tubuh)

"Apa iya Tuhan sejahat itu? Manusia disuruh napas pake oksigen tapi dibunuh juga pake oksigen!"

Sebenarnya malah ambivalennya oksigen itu bisa jadi cara Tuhan, kalau percaya Tuhan lho, memelihara siklus kehidupan di bumi. Lahir ke mati, pembusukan, pelapukan, pengkaratan

Proses kerusakan

Kalau gak ada itu kebayang penuh sesaknya bumi dari jaman dulu hingga kini

Lagipula tubuh juga punya mekanisme menangkal kerusakan oksigen masuk bila dirasa berlebihan. Ada enzim superoksida dismutase sebagai penangkal. Tapi pemrosesan enzim sebagai katalis, pemicu, anti kerusakan ini cukup menguras energi.

Makanya tidak sembarangan dilakukan tubuh

Reaksi ini dilakukan pada masa semisal manusia jaman dulu terengah-engah karena menghindari kejaran macan yang kelaparan.

Atau ngibrit ketakutan tengah malem ketemu cewek pake daster nongkrong di dahan pohon rimbun

Nah skenario tubuh menyikapi limpahan oksigen dalam tubuh itu berubah pasca manusia menemukan api untuk memproses makanan. Api butuh oksigen

Wassalam

Membuat manusia mengeksplorasi makanan baru, protein hewani, yang sebenarnya tidak sesuai cara kerja sistem cerna alaminya. Tapi di sisi lain, melimpahkan oksigen berlebihan dalam tubuh. Tidak lagi lewat pernafasan seperti biasa

Kini melalui makanan!

Ini contohnya. Makan protein hewani, mau gak mau harus melalui proses pemanasan. Demi keamanan. Tapi lihat apa yang terjadi? Sebelum dan sesudah dilimpahi oksigen. Putih lalu berubah menjadi kecoklatan

Bayangkan tambahan limpahan oksigen masuk dan merusak sel-sel tubuh https://t.co/5DZqI6JIEw

Nah kini kebayang gak? Di saat tubuh sudah menderita karena limpahan oksigen di luar kewajaran bertubi dari beragam sisi

Bayangkan dihajar lagi dengan lari jarak jauh yang dijadikan hobi!

Konyolnya lagi, dilakukannya di waktu yang melewati usia emas tubuh, di atas 25-30 tahun. Saat tubuh menghemat banyak upaya perbaikan kerusakan. Supaya efisien menghadapi hari tua

Dilakukannya sering pulak. Latihan 3 hari seminggu, tiap week end ikutan lomba lari jarak jauh

Ibarat tubuhnya sudah jatuh ketimpa tangga

Ada lagi kebiasaan yang menurut saya blo'on luar biasa. Mengkonsumsi banyak-banyak karbo prosesan. "Untuk sumber tenaga, kan kita lari menghabiskan banyak kalori, jadi gak ada yang jadi lemak" kata teman saya dengan mimik sok tahu

"Guo*log sisan" *mimik Asmuni Srimulat*

Memangnya efek merusak cuma kalori tidak terpakai berubah menjadi lemak? Bagaimana dengan limpahan oksigen, radikal bebas, yang merusak sel tubuh? Belum bicara gluten, belum bicara efek gula, belum bicara... ah sudahlah

Makanya kulit mereka banyak yang kusam, mengering. Signal https://t.co/GoVecZmtuG

Balik ke sisi pencegahan deh

Saya sih gak bilang menolong. Tapi ketimbang berlaku bodoh mengkonsumsi makanan model begituan dengan excuse yang lebih blo'on. Let's be smart. Konsumsilah unsur kaya antioksidan

Jarang banget saya kalau lagi nongkrong sarapan bareng para pehobi lari jarak jauh melihat mereka yang memilih makanan model begini. Gak usah bicara cara makan yang benar dulu deh

Ngeliat aja jarang https://t.co/xJx3nsUQsR

"Ah sok bule luh!"

Ya sudah. Ini yang Indonesia banget! Murah meriah. Di pasar becek melimpah! Indonesia negara tropis, bersyukurlah https://t.co/MCRrHtvuE1

Senjata rahasia saya memberikan pasokan antioksidan dalam bentuk terbaik dan termudah. Minum #AirKangen segar dari mesinnya

"Ah, tapi kan mahal!"

Giliran ngejar-ngejar event marathon ke luar kota bahkan luar negeri, harga gak mikir. Giliran ngerawat badan jadi kikir! https://t.co/6yK1P1YhNB

Ya udah



Kultwit 8, 20 November 2018
Korban Tren Lari Jarak Jauh, Mematikan Secara Instan


Profesional atlet mereka tahu dan paham atas kondisinya, terkait masa latihan, masa bertanding dan juga masa pensiun, serta ada tim penunjang mereka.

Atlet "karbitan" korban tren, berbeda visi misi nya, bahkan terkadang bias.

Betul, hidup itu seperti bertanding olahraga, jatuh bangun bangkit, tapi untuk bukan profesional atlet itu sebuah gambaran, inspirasi, bukan asal ikut mendadak  jadi "atlet".

Saya postingkan kultwit pakar Food Combining dan Yoga Indonesia Erikar Lebang membahas seputar hal terkait korban tren lari jarak jauh, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Hehe

Dari setiap korban-korban yang berjatuhan karena tren lari jarak jauh, banyak yang mention nama saya terkait kultwit yang pernah diberikan

Sebenarnya sih rada gak pas. Karena kultwit saya terkait radikal bebas, ya perusakannya tidak instan. Apalagi sampai di level mematikan, yang kebanyakan terjadi

Kerusakan yang dipicu radikal bebas lebih bersifat akumulatif. Bukan jangka pendek

Bisa juga sih, tapi mengingat korban yang dimention ke saya rata-rata usianya muda, kayaknya kasus mereka lebih ke sisi yang lebih instan kerusakannya

Koordinasi kerja jantung dan paru-paru tidak mencukupi kebutuhan untuk menempuh jarak jauh dan dengan kecepatan lari yang dipaksakan kepada tubuh

Jantungnya nyerah

Fungsi jantung mengisi darah dengan oksigen di paru-paru lalu dipompa ke seluruh tubuh. Menerima kembali yang 'habis' oksigen untuk diproses ulang. Begitu terus.

Untuk jaga kebutuhan yang sesuai, semua areal tubuh ini harus diisi dengan jumlah darah yang sesuai

Karena jika kekurangan apalagi tidak terisi, jaringan-jaringan tubuh akan mati. Bayangkan bila ini terjadi pada otak, atau bahkan jantung sendiri.

Ini alasan kenapa kalau kita menahan nafas terlalu lama, fatal akibatnya

Makanya buat para olahragawan, koordinasi kerja jantung paru-paru ini dipelihara dengan latihan intensif. Supaya untuk kebutuhan jarak jauh pun terpenuhi kebutuhan dan terjaga kondisinya

Tapi namanya manusia, organnya pasti ada masa pakai dimana dia bisa diforsir atau sudah tidak bisa. Mau dia olahragawan kek

Makanya ada istilah pensiun

Dua aspek ini, latihan dan masa pakai, yang jadi sorotan saya terkait banyaknya korban di tren lari jarak jauh. Mematikan secara instan

Kalau kerusakan akibat radikal bebas, lebih ke jangka panjang. Lebih ke sisi derita masa depan

Salah seorang teman saya korban tren pecandu lari jarak jauh, memulai hobi ini di usia 30-an. Hampir tiap ajang lomba lari jarak jauh top, dia ikutan. Nah namanya korban tren, ya jarak antar lomba bisa hanya berbeda akhir minggu berturutan

Kapan teman saya berlatih intensif untuk itu? Paling 2 kali seminggu. Sebelum atau sesudah kantor. Kalau mau race, dia tambah jam terbang latihan

Karena dia pekerja berkarir sukses dan sibuk, ya jam latihannya dipaksakan

Kebayang gak? Usia terlambat, latihan maksa, tubuh gak siap-siap amat. Dipaksa kerja keras. Ya dapet salam

Kalau suatu hari ada berita buruk tentang kesehatan dia, harusnya gak aneh

Konyolnya beberapa teman melihat lari jarak jauh ini lebih ke sisi, mental challenge, motivasi secara psikologis. "Menyelesaikan marathon adalah menyelesaikan tantangan hidup" Urusan fisik malah dinomor duakan.

Gak aneh bila, "Marathon sih selesai, hidupnya juga"

Karena urusan motivasi ini, banyak terjadi bias pemahaman. "Ah gue udah pernah selesai full marathon, berarti mental gue udah terbukti tangguh menghadapi beginian" Walhasil tanpa sadar dia mengurangi intensitas latihan

DANG

Belum lagi di sisi pengerjaan, saat menjalani lomba, badannya sudah kirim signal gak kuat, tapi pikirannya malah ke sisi "Ayo, jalan terus.. Taklukkan! Jangan hiraukan masalah, maju terus jangan menyerah"

Ujung-ujungnya jantungnya ngambek, "Gue gak kuat, bodo amat kalau kalah"

Saya bukan pelari, tapi hobi bersepeda. Dan paling keras mengingatkan teman saat bersepeda jarak jauh, kalau dia mengaku kelelahan, apalagi bila sudah mengeluh, "Kok langitnya menggelap ya?"

Wah mending jangan lanjut deh

Signal-signal begini kan seringkali diacuhkan para korban tren dan dianggap penghalang psikologis semata

Bukan jeritan tubuh yang sudah menyerah

Ya udah ah

#KorbanLariJarakJauh #TrenLari #KorbanTrenlari

Friday, March 15, 2019

Sarapan Jus Buah Bahaya atau Sehat? Paparan Fakta tentang Buah



Sarapan buah segar bagi pelaku Food Combining bukan sekedar gaya-gayaan tapi paham lewat ilmu pengetahuan.


Buah segar adalah gudangnya enzim yang bisa membantu menghemat cadangan enzim pangkal kita untuk tampak awet muda, panjang usia dalam kualitas hidup maksimal.

Faktanya buah segar adalah pembentuk sifat basa, merupakan kelompok makanan penyumbang air, enzim, karbohidrat, serat, vitamin dan mineral.

Makan buah segar sebagai sarapan adalah cara terbaik untuk membantu tubuh melancarkan fungsinya dalam menjalani hari. Sekarang dan jauh ke depannya.

Namun masih ada terus fitnah terhadap buah, katanya yang bahaya kalau konsumsi jus buah? XixXix



Ini kultwit lama pakar Food Combining Indonesia Erikar Lebang lanjutan dari kultwit sebelumnya Paparan Fakta tentang Buah https://deaedensor.blogspot.com/2015/08/buah-itu-anegarah.html?m=1

Meluruskan paham keliru tentang jus buah, ingat pelaku Food Combining sarapan buah segar termasuk jus buah segar, bukan jus instan pabrikan, kalengan, kotakan, dsb yang sudah diproses dan dicampur selain buah.

Simak dan baca perlahan, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.


Meluruskan lagi tentang buah lagi, setelah kemarin kultwit panjang lebar dengan sesederhana mungkin, ternyata ada ‘lubang’ yang luput, jus

Mulai muncul beberapa upaya ‘ngeles’ propaganda buruk buah diperbaiki menjadi “yang dimaksud bukan buah, tapi jusnya buah”. Luruskan lagi

Yang saya bicarakan disini adalah jus segar ya, bukan jus pabrikan, itu sih lain cerita. Kalau yang ini saya setuju, gak ada bagus-bagusnya

Pertama harus dipahami, kalau mau sehat, sesuai dengan struktur-kodrat sistem cerna manusia, 75% menu makan harus buah-sayur segar, per hari

Masalahnya, konsumsi buah dan sayuran segar dalam jumlah signifikan banyak, tidak mudah dilakukan oleh kebanyakan orang. Disini fungsi jus

Jus membuat konsumsi buah dan sayuran segar menjadi lebih mudah. Tanpa harus banyak menyita waktu konsumsi, memudahkan mereka yang gak suka

Nah dalam kasus jus ini kita bicara fokus pada buah, karena yang lagi digonjang-ganjing ‘fitnah’ kan beliau

Pun bisa berkunjung ke web di bio, search tentang #BuahSayur. Ke notes FB saya Erikar Lebang juga bisa, banyak tulisan buah segar disana

Paling gak dengan baca teliti kultwit, eh baca teliti ya, jangan sampe tulalit, bisa ketauan cara mengkonsumsi buah secara benar & kegunaan

Nah semoga kontroversi buah sudah jelas. Jadi kita bisa konsen ke pelurusan “pencemaran nama baik” terhadap jus buah tadi. Kasian

Yang paling banyak sorot buah bikin masalah adalah sisi fruktosa (gula buah)-nya, kultwit kemarin sudah meluruskan. Eh, muncul lagi di jus

Dua cara buat jus, mempergunakan penghancur (pencampur) bernama blender dan ekstraktor bernama juicer. Walau nama terakhir yang jadi generik

Blender mungkin gak masalah, karena semua ornamen buah masih ada di dalam. Kalau juicer, ini nih yang jadi bahan pergunjingan salah alamat

Ada yang mengatakan bahwa juicer menghilangkan seluruh serat dari buah, sehingga yang tersisa hanya air. Gak banyak gunanya bagi tubuh! Wow

Yang bilang gini, gak tau buah itu konten dan fungsinya apa saja bagi tubuh manusia! Asbun? Ya jelas. ‘Air’nya itu pun, jelas berguna sangat

Lalu ada yang bilang, juicer memisahkan serat dan gula dari buah. Jadi yang masuk tubuh hanya gula saja, bahaya! Bikin diabetes! *nyengir*

Pendapat ini walau logis, tapi sebenarnya memperlihatkan pemahaman yang sangat kurang tentang buah dan fisiologi dari manusia

Sekarang gunakan logika sederhana saja, “juicer memisahkan gula dan serat?”. Ambil juicer, pilih buah manis, apel semisal, jadikan jus

Ambil ampas (sering disalah artikan sebagai serat) oleh banyak orang. Rasakan sendiri. Apakah rasa serat tersebut hambar? Gulanya hilang?

Tentu tidak! Ampas dari jus tadi masih menyisakan rasa manis, apakah dengan demikian secara logika, juicernya memisahkan serat-gula? Tidak!

Canggih amat juicer itu kalau bisa!

Sekarang observasi lagi, minum jus yang telah terpisahkan dari ampas. Rasakan baik-baik, bila Anda melakukan cermat, akan terasa serat halus

Terutama di dasar gelas, akan lebih terasa penumpukan serat-serat halus tersebut. Serat tidak selalu terlihat jelas, sebagian kasat mata

Kesalahan lain adalah pemahaman tentang gula, kalau anggapannya buah yang dijadikan jus, menghasilkan air gula masuk ke butuh, ya ngawur

Mungkin ini karena siwer akan beda gula buah (fruktosa) dan gula sehari-hari yang biasa ditemui dalam keseharian, gula pasir semisal

Jadi dianggapnya kalau minum segelas jus buah, sama dengan minum segelas air putih diberi sekian sendok gula pasir, diaduk hingga larut

Dari sana kita bisa tahu, sifat dasar fruktosa, berbeda dengan gula sejenis gula pasir, atau gula proses keseharian yang sering dipakai

Jadi jelas kan sekarang? Buah dijadikan jus itu sama bergunanya dengan mengkonsumsi buah itu secara segar. Ada sisi lebih dan kurang, normal

Tapi ya sama seperti disiplin makan sehat lain, ada juklak dong. Berikut saya ambilkan dari buku Enslikopedia Jus, Dr. Iskandar Junaidi

Pilh buah untuk dijus yang masih segar dan utuh. Saran saya, pastikan juga jarak waktu panennya pendek, buah lokal jelas pilihan utama

Cuci dengan baik, gunakan air mengalir, kupas jika tidak yakin akan kemurnian kulit buah (apel, pir misal) contohnya pemakaian lapisan lilin

Pastikan buah yang dijus matang dengan baik, tidak mengkal dan tidak menjelang busuk

Jangan campur buah dan sayur, karena karakter kandungan enzymnya berbeda. Jika sayuran kaya mineral dicampur dengan buah manis, hasilkan gas

Perut akan menjadi seperti penuh, dan tidak nyaman. Sejalan dengan edukasi saya kan? Tidak hanya sebah, juga sembelit, diare dan perih

Saat buah berdaging tebal diproses dengan blender, bantu dengan memberikan sedikit air putih, memudahkan kerja mesin, lebih nyaman diminum

Kalau tambahan dari saya, saat meminum jus harus tidak tergesa-gesa. Pastikan ia tercampur air liur. Selipkan di bawah lidah sebelum telan

Amilase, enzym pada air liur, membantu tubuh memecah pati, sifat dasar dari buah. Nah ketakutan akan fruktosa tadi semakin tidak beralasan

Jadi ketakutan akan jus buah itu sama saja dengan ketakutan pada buah, tidak beralasan! Sekali lagi, tentu harus dilakukan dengan benar dulu

Banyak sekali institusi kesehatan berbasiskan naturopati dan ahli kesehatan dunia yang mempergunakan jus sebagai bagian terapi mereka

Jadi santai aja. Pastikan caranya benar, dan alat bantu Anda memang terpelihara kualitasnya. Variasikan jus buah dengan buah potong segar.

Monday, March 4, 2019

Salah Kaprah Pemahaman Zat Kimia dalam Obat-obatan



Mencegah itu jauh lebih baik daripada mengobati.
Mengindari ke dokter & obat "medis", tapi rutin konsumsi obat-obatan "herbal" dan produk "pengobatan" lainnya, itu bukan mencegah, tapi hanya beralih untuk "bertahan" sampai suatu saat "bom" penyakit meledak.

Saya bagikan Kulwit pakar #FoodCombining Erikar Lebang membahas hal ini, yuk baca dan simak perlahan, smoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Lucu kalau ada anggapan bahwa obat yang datang dari apotik itu obat kimia. Sedangkan obat dari toko Cina bukan, obat herbal juga bebas kimia

Lah kimia itu konon dari bahasa Arab, Kaf-Mim-Ya'. Artinya kurang lebih perubahan zat. Dari bahasa Yunani juga, Khemeia, Artinya samalah

Jadi kalau sudah ada perubahan zat atau unsur, ya namanya otomatis udah kimia juga. Mau datang dari alam ataupun dari pabrik. Prosesnya sama

Bahkan sekedar punya nama unsur pun sebenarnya sudah masuk kategori kimia juga. Makanya aneh kalau dibilang obatnya bebas dari zat kimia

Misalnya ada gitu obat yang dibuat bebas dari penetrasi air? Lah kan unsur kimianya air adalah H20?

Manusianya aja gak bebas zat kimia

Jadi kalau ada yang nawarin obat, mau herbal kek, suplemen kek, obat kuat kek. Terus diiming-imingi bebas zat kimia, tanya: "Buatan jin?"

Jadi jangan kayak temen saya yang sombong pamer; "Gue juga sama kayak elu, gak pernah minum obat bertahun-tahun" | "Hebat, disiplin makan?"

"Nggak sih, hehe. Gue mah makan enak. Tapi abis makan gue minum obat ramuan cina". Dan seperti biasa tuturannya, "obat ini bebas zat kimia"

Emangnya yakin racikan obat begituan gak bikin kerja liver-ginjalnya terbebani? Sutralah. Kalau liat cara makannya. Tunggu gamenya aja dah

Lagian lucu kalau konsepnya gak pernah minum obat, tapi pas ditanya setahun berapa kali pilek? Dia ketawa, "emang pilek bisa dihindari?"

Ye, gue gak minum obat karena, puji Tuhan, gak gampang sakit. Pilek setahun bisa dihitung pake 1-2 jari. Itupun kalau bablas makan ngaco

Frame of mind ini harus diluruskan. Ngotot gak minum obat, belum tentu mewakili gaya hidup sehat. Kalau asumsinya salah kaprah paham kimia

Kalau andalkan substansi lain, biar herbal ataupun suplemen (sesakti apapun diklaim penjualnya) ya gak beda dengan orang minum obat 'kimia'

Juga paham "sebisa mungkin gak kedokter", tapi rutin ke terapis tusuk jarum, pijet refleksi dukun, bahkan orang pintar. Yee penyakitan juga

Hidup sehat basisnya adalah disiplin dalam menjalani dan kemudian menuai hasil kemudian. Ya tubuh kuat, gak pernah sakit, gak rutin ngobat

Awet muda, otak encer, tubuh selalu fit, tahan banting, gak mudah stress, dan segudang hal positif lain

Kualitas hidup maksimal pokoknya

Sekedar menghindar ketemu dokter atau minum obat kimia mah gak bisa dikategorikan hidup sehat. Kalau niat berdisiplin menjalani, ogah-ogahan

Kalau boleh jujur, minimal obat kimia yang konvensional, mayoritas keberadaannya jelas. Pabrik, ijin dan lain sebagainya. Minimal yak

Pergi ke dokter dan minum obat itu sebenarnya adalah tindakan yang normal kalau dilakukan dalam keadaan darurat. Kayak fire exit gitu lah

Niat hidup sehat yang utama. Disiplin! Baru kalau abis itu sombong gak pernah ke dokter, minum obat kimia. Boleh lah

Asal yang lain juga

Demikian kibulan ini, suka sukur gak suka unfollow. Gak follow bawel? Mau obat bebas kimia? Cemilin aja tongkat sakti-nya Harry Potter!

#FoodCombining #FoodCombiningItuGampang #ZatKimia #Obat #Herbal

Thursday, February 21, 2019

Penjelasan ISO 13485:2016 pada Mesin Kangen Water



Apa itu ISO 13485:2016?

ISO 13485:2016 (Peralatan Medis - Sistem Manajemen Mutu - Persyaratan untuk Tujuan Regulasi) adalah standar internasional yang mendefinisikan persyaratan Sistem Manajemen Mutu untuk organisasi yang merancang, mengembangkan, memproduksi, memasang dan memberi layanan peralatan medis termasuk produsen bahan atau komponen yang digunakan dalam peralatan medis.

Versi terbaru dari standar ini, diterbitkan pada bulan Maret 2016. Ini memiliki prinsip sistem manajemen mutu yang sama dan dalam kisaran standar SMM/QMS. Namun, struktur tersebut mengadopsi struktur kelas Lampiran SL yang tercermin dalam ISO 9001: 2015.

ISO 13485 pada awalnya berasal dari ISO 9001 dan memiliki prinsip dasar yang sama, namun memerlukan dokumentasi yang lebih besar dan memberikan penekanan tambahan pada area seperti lingkungan kerja, manajemen risiko, pengendalian desain dan persyaratan peraturan.

Mengapa ISO 13485: 2016 penting bagi organisasi Anda?

Saat ini, produsen peralatan medis sering kali berkeras bahwa pemasok dan penyedia layanan mereka mendapatkan sertifikat ISO 13485 sebagai prasyarat untuk berbisnis. Oleh karena itu, sertifikasi ISO 13485 adalah pembeda yang semakin penting bagi organisasi yang ingin meningkatkan kemampuan pemasaran mereka.

Tujuan utama sertifikasi ISO 13485 adalah untuk memfasilitasi persyaratan QMS yang selaras untuk tujuan peraturan di dalam sektor perangkat medis. Namun, perusahaan juga menghargai sertifikasi ISO 13485 atas kepercayaan yang meningkat yang diberikannya kepada pasien dan pemangku kepentingan lainnya melalui janji implisit terhadap kualitas, konsistensi, dan perbaikan terus-menerus.

Sertifikasi ISO 13485:2016

Apakah Anda ingin mendapatkan sertifikasi terhadap perangkat SMM medis yang diakui secara global, atau untuk sesuai dengan Petunjuk Peralatan Medis 93/42 / EEC atau Petunjuk Peralatan Diagnostik In Vitro 98/79 / EC, kami menyediakan berbagai layanan termasuk:

Gap analysisPenilaian awalPelatihan (publik dan di-tempat)PenilaianSertifikasiTransisi dari ISO 13485:2003 ke ISO 13485:2016Mengapa memilih LRQA?

Kami diakreditasi oleh United Kingdom Accreditation Service (UKAS) dan Standards Council of Canada (SCC) untuk memberikan layanan penilaian, sertifikasi dan pelatihan ISO 13485, dan juga dapat membantu Anda dalam transisi yang lancar ke standar ISO 13485:2016 yang telah direvisi.

Banyak ahli teknis kami dipilih untuk memberikan masukan ke dalam kerja komite teknis ISO dan dapat memberi Anda wawasan langsung tentang persyaratan ISO 13485 serta logikanya. Kami juga memiliki tim ahli mikrobiologi terkemuka yang menilai kepatuhan di dalam area produk steril sebagai bagian dari penilaian rutin SMM

Untuk mengetahui lebih lanjut bisnis keren ini, atau sekedar mau pasang mesin aja, bisa hubungi saya ya.
WA: 0878-1406-6104 (Dea)

Change Your Water Change Your Life



#Enagic #MesinAirKangen #AlatMedis #ISO13485 #BuatanJepang #Sertifikasi

Monday, January 28, 2019

Manfaat Nasi Merah dan Cara Masak yang Enak


Banyak orang bilang nasi merah ga enak, iya kalo ga tau cara mengolahnya.
Kalo sudah tau, bahkan ponakan saya yang bocah dulunya ga mau nasmer, pas sakit dititipkan di rumah saya kasih nasmer akhirnya malah nagih kalo ke rumah minta bikinkan.

Atau kakak sulung saya yang dulunya mengolok-olok kalo saya makan nasmer dibilangnya makan tanah, ketika stroke di RS saya bikinkan nasmer, nagih juga minta anaknya tanya resep ke saya.

Saya pernah makan nasi merah buatan hotel bintang tiga, rasanya memang ga enak, bahkan ada temen yang komentarin, kok saya sanggup makan nasmer yang ga enak dan ga ada rasanya gitu.
Saya PD bilang, nasmer bikinan saya enak, ga seperti ini.

KENAPA NASI MERAH:
Beras merah, pigmen hitam/merah mengandung aleron dan endospermia (lebih sedikit dibandingkan dengan beras hitam) yang menghasilkan antosianin :
sebagai zat antikarsinogenik, meningkatkan kadar trombosit, memiliki antioksidan, kaya akan zat besi untuk pembetukan sel darah merah, kaya akan serat dan asam lemak.
Dipercaya bisa untuk mencegah sembelit dan untuk diet, mencegah penyakit saluran pencernaan, meningkatkan perkembangan otak, menurunkan kolesterol darah, mencegah kanker dan penyakit degeneratif, menyehatkan jantung, dsb.

Catatan:
Penting diingat, sebagus apapun kandungan dari beras merah apabila di konsumsi dengan protein hewani = tidak serasi, akan menggugurkan banyak manfaatnya.

BERAS MERAH VS BERAS PUTIH:
Perbedaan beras merah (biji-bijian yang tidak disosoh) dan beras putih (biji-bijian yang telah disosoh).

1. Beras merah adalah beras yang hanya dikelupas kulit sekamnya. Beras putih yaitu beras yang selain dikelupas sekamnya, juga dipisahkan dari lapisan kulit ari (dedak) dan kecambahnya.
Berarti, beras putih merupakan bagian "putih lembaga (albumen)" dari benih. Putih lembaga ini jika dimisalkan tubuh kita merupakan bagian "lemak" nya. Nilai energi tersembunyi yang dikandungnya tinggi, tetapi untuk mengubahnya menjadi energi diperlukan enzim dan koenzim berupa vitamin dan mineral yang membantu kerja enzim. Tetapi sayangnya pada putih lembaga tidak cukup koenzim.

2. Beras merah lebih sedikit kandungan kalorinya tetapi mempunyai jauh lebih banyak nutrisi. Sebanyak 95% kandungan vitamin dan mineral yang dimiliki beras sebetulnya pada bagian kulit ari bagian luar dan kecambah. Beras putih tidak cukup kandungan koenzim (vitamin dan mineral) yang mutlak perlu bagi kinerja enzim.

3. Beras putih bukan sekedar kurang kandungan nutrisi, pencernaan dan penyerapan yang cepat menyebabkan tingkat gula darah dan tingkat lemak netral mudah naik dan memperbesar risiko terkena diabetes.
Beras merah dg jumlah konsumsi sama, kenaikan kadar gula darah landai (tidak drastis) sehingga risiko penyakit diabetes berkurang banyak.

4. Kekurangan beras sosoh yaitu proses oksidasinya berlangsung sangat cepat.

Nasi Putih adalah "makanan mati" karena bagian-bagian terpentingnya telah disingkirkan. Jika direndam tidak bisa menumbuhkan tunas hanya membengkak tanpa berkecambah.

MANFAAT TAMBAHAN POLONG-POLONGAN:
Protein dikenal sebagai pembentuk sel-sel baru dan yang populer adalah berasal dari protein hewani. Padahal jika mengkonsumsi protein hewani dalam jumlah banyak akan menjadi racun bagi tubuh, karena protein hewani tidak akan diuraikan dan diserap seluruhnya oleh sistem pencernaan. Sisanya akan membusuk dalam usus dan menghasilkan sejumlah racun, ditambah radikal bebas juga dihasilkan.



Padahal protein juga bisa disumbangkan oleh unsur nabati dalam bentuk kacang-kacangan dan polong-polongan mengandung gizi dan kaya nutrisi seperti protein, karbohidrat, serat, vitamin, rendah lemak & kalori, mineral (zat besi, fosfor,dsb), dsb.

Buah & sayur pun menyumbang protein dalam bentuk asam amino sederhana yang lebih mudah serap oleh tubuh. Mengkonsumsi protein nabati, buah dan sayur dalam jumlah cukup sebenarnya bisa meminimalisasi pemakaian protein hewani dan meningkatkan kualitas kesehatan.

(dikutip dari buku Prof. Dr. Hiromi Shinya, buku pakar Food Combining Indonesia Erikar Lebang, dan berbagai sumber lain)

Ini link video cara masak nasi merah enak, sehat dan tambah manfaat:
https://youtu.be/iPN4jGW_lmk



Selamat mencoba, semoga bermanfaat 😍



Daerah Banjarmasin sekitarnya yang mau order beras merah, silakan WA Dea: 087814066104


#nasimerah #caramasaknasimerah #nasimerahenak #BerasMeras  #BerasMerahBanjarmasin  #SehatItuMudah #SehatItuSederhana #sehatitumurah #SakitItuMahal #SakitItuNyusahin #FoodCombining #FoodCombiningItuGampang

Wednesday, January 23, 2019

Seberapa Pentingkah Sarapan?



Bicara tentang sarapan, ada sebagian bilang ga perlu sarapan karna ga terbiasa sarapan. Ada lagi yang bilang sarapan ga penting dan sengaja meniadakan sarapan, ada lagi pendapat kalo sarapan ntar ngantuk, dsb.

Namanya pendapat silakan saja berpendapat masing-masing, kan risiko tanggung masing-masing tubuhnya.
Bisa jadi pendapat seperti tersebut karena ketidak tahuan kenapa tubuh perlu sarapan,  bisa juga belom paham sarapan yang benar dan sehat itu seperti apa. Agar ketika sarapan bukan ngantuk yang didapat tapi segar dan sehat.

Terkait hal ini, kembali saya lampirkan kulwit pakar #FoodCombining Erikar Lebang seputar Sarapan yang Benar dan Sehat.

Yuk baca perlahan...

Penting gak sih sarapan?”. Pertanyaan sederhana yang agak susah jawabnya, kalau mengacu pada budaya sarapan kita sehari-hari #KibulanSehat

Masalahnya prinsip dasar sarapan adalah memutuskan puasa panjang yang dilakukan saat kita selesai makan malam dan waktu tidur #KibulanSehat

Sarapan akan memasok energi untuk metabolisme awal hari yang baru. Plus menjaga agar tingkat gula darah Anda di level normal #KibulanSehat

Plus status asupan unsur penting seperti vitamin dan mineral yang bisa memenuhi kebutuhan dasar tubuh dalam menghadapi hari #KibulanSehat

Masalahnya konsep tadi biasanya tidak terpenuhi dengan baik saat kita bicara tentang sarapan dalam pengertian populer #KibulanSehat

Sarapan a la sinetron misal: nasi goreng, telur mata sapi, segelas orange juice. Kombinasi ini tidak memenuhi kebutuhan tubuh #KibulanSehat

Nasi goreng hanya akan melonjakkan gula darah sesaat yang beri efek negatif lanjutan. Belum bicara, efek oksidasi dan lainnya #KibulanSehat

Telur mata sapi sebagai bentuk pasokan protein hewani, lumayan, tapi sulit diproses oleh siklus cerna pagi ritme sirkadian #KibulanSehat

Ditambah lagi dengan segelas jus jeruk yang level fruktosanya malah merusak semua yang sudah dimakan. Bencana yang lengkap #KibulanSehat

Hal serupa berlaku untuk bubur ayam, lontong sayur, nasi uduk dan segudang sarapan berpola yang umumnya kita temui #KibulanSehat

Bahkan sarapan yang dikira sehat sekalipun seperti semangkuk sereal, susu dan potongan buah, kombinasi yang sebenarnya buruk #KibulanSehat

Bicara dari proses sereal kemasan yang umumnya instan, tinggi kandungan gula, purin, berpengawet dan lain sebagainya. Buruk #KibulanSehat

Susu? Ya udahlah gak usah dibicarakan lagi, cukup browse #KibulanSusu saya sudah bicara keburukannya sampe berbusa-busa disana #KibulanSehat

Potongan buah? Nah kembali ke hukum, fruktosa merusak apapun yang bersifat non buah saat dicerna bersamaan dengannya #KibulanSehat

Itu sebabnya mengatakan sarapan penting atau tidak, susah-susah gampang. Penting? Ya! Berdasar sarapan konvensional? *bingung* #KibulanSehat

Tapi kembali ke konsep awal, sarapan penting untuk menjaga metabolisme, level gula darah dan ketersediaan unsur penting tubuh #KibulanSehat

Melewatkan sarapan jelas akan mengganggu harmoni tubuh, yang bisa merusak kesehatan dari dua sisi, jangka pendek dan panjang #KibulanSehat

Saya bicara kesehatan, bukan konsep untuk kepentingan instan seperti menjaga berat badan, melewatkan sarapan jelas beresiko #KibulanSehat

Sarapan harus tepat waktunya, apabila tidak harmoni kebutuhan tubuh tentu akan dirusak. Kini tinggal bicara apa materinya? #KibulanSehat

Sarapan terbaik pagi hari adalah pemilihan materi sesuai dengan siklus tubuh di saat tersebut. Pastikan unsurnya pun tepat #KibulanSehat

Buah segar ada di prioritas utama. Sayuran segar prioritas kedua. Biji-bijian bisa ketiga. Minumlah air putih untuk semua #KibulanSehat

Buah segar sarat unsur baik, punya kelemahan, tergolong cepat diproses oleh tubuh. Tentunya juga cepat membuat lapar kembali #KibulanSehat

Namun justru itu yang ideal, karena sifat ringannya tidak memberi beban siklus tubuh pagi hari. Dan tetap beri semua kebutuhan #KibulanSehat

Enzym, mineral, vitamin bahkan protein dalam wujud asam amino yang lebih bersahabat dengan konsep serap tubuh manusia alami #KibulanSehat

Untuk mengakali mudahnya lapar, biasakan sarapan buah secara berkala. Mudahkan tubuh dapatkan asupan buah, bawa sebagai bekal #KibulanSehat

Baiknya sediakan 2-3 jenis buah per waktu sarapan. Berbeda warna juga berserat, berair dan manis karena matang sempurna #KibulanSehat

Hentikan makan buah jelang makan siang. Sekitar pukul 10.30 atau 11.00. Bersiaplah untuk makan siang dengan tertib #KibulanSehat

Sarapan itu penting untuk menjaga harmoni tubuh dan kesehatan holistik jangka panjang. Bukan sekedar fenomena jangka pendek #KibulanSehat

Demikian kibulan siang ini, suka sukur gak suka unfollow. Gak follow bawel? Coba sarapan beling? Mungkin ideal? Gabung ke kuda lumping show!

#FoodCombining #FoodCombiningItuGampang #KibulanSehat #SarapanSehat #sarapanbuah

Monday, January 21, 2019

Tampil Keren dan Tetap Sehat



Walaupun orang bilang penampilan bukan yang utama, tapi penampilan jadi yang pertama dilihat orang


Banyak orang ga PD karena tampilan dirinya, sehingga berusaha mengubah sesuai keinginan orang lain. Hmm hmm hmm

Parahnya, sudah duit habis banyak pake cara pintas, tapi ga bertahan lama yang kemudian malah nyakitin tubuh dan numpukin penyakit pada tubuh.


Sejatinya tubuh yang sehat berkualitas akan berdampak pada tampilan yang keren, tapi semua harus melalui proses yang baik dan bener sesuai aturannya tubuh, dan itu semua butuh komitmen, konsisten dan persisten.


Makan buah-buahan segar, sayuran segar, dan minum air putih berkualitas #KangenWater dalam jumlah cukup dengan cara benar


Olahraga sesuai takaran dan kemampuan serta aturan.
Beristirahat dan menjalani siklus hidup sejalan kodrat, adalah komitmen yang menjadi proses untuk mendapatkan sesuatu yang berkualitas.


#FoodCombining #KanGenWater #TrueHealth #SehatItuSederhana #SehatItuMudah #sehatitumurah #SakitItuMahal #SakitItuNyusahin #healty #healtyfood #healtylife #lifestyle #GayaHidup #habits #Proses #Bersyukur #Bahagia