Monday, January 26, 2015

Laut, Pegunungan dan Air Terjun Menjadi Satu

Kali ini aku mau nulis tentang keindahan alam beberapa desa di Kotabaru, secara pernah beberapa kali survey disana dan sempat ditempatkan kerja disana juga untuk beberapa waktu. Tapi ga smua tempat sempet aku abadikan secara dulu blom ada kamera digital kayak sekarang (jadul bingit ;p). Jadi sementara ini dulu yang aku ceritain.

#Kotabaru merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Kalimantan Selatan yang mempunyai banyak karunia keindahan alam. Walaupun letaknya jauh dari Banjarmasin dan sering disebut juga ujung banua tapi ga akan nyesel deh pernah kesana karena suguhan alamnya yang cantik, indah dan menawan serta banyak hal unik lainnya tumpah ruah menjadi satu. Dari laut, pegunungannya, pantai, air terjun, dan sebagainya, pokoknya lengkap deh.

Jarak tempuh dari Banjarmasin menuju Kotabaru sekitar 350 km atau sekitar 8 jam perjalanan darat. Kalau mau pakai pesawat juga bisa karna sudah tersedia lapangan terbang di desa Stagen. Kotabaru memilik 20 kecamatan, dan aku akan menuliskan tentang keindahan kecamatan Pulau Laut Utara karna disinilah aku sempat lama tinggal. Pulau Laut Utara merupakan kecamatan yang terletak di ibukota kabupaten.
di salah satu tempat di Desa Gunung Sari

Dimulai dengan Desa Gunung Sari, namanya aja Gunung Sari bisa dibayangkan Desanya terletak diatas pegunungan. Ada beberapa jalan menuju Desa tersebut, kalau mau melihat keindahan alamnya lewatlah dari jalan persis diseberang lapangan terbang Desa Stagen. Paling mudah memang naik motor, sambil berkendaraan sambil menghirup bau pepohonan dan sampailah di sebuah puncak yang sangat menawan. Ini salah satu kebun warga deh kayaknya, karna ada rumah kecil buat istirahat juga ada beberapa jenis tanaman. Poto deh sepuasnya disini.
perbatasan jalan dengan jurang Desa Gunung Sari


Setelah puas menikmati Desa Gunung Sari lanjut ke Desa Sebelimbingan, desa Sebelimbingan ga kalah indahnya dan Desa ini selain pegunungannya yang menawan juga mempunya wisata alam berupa air terjun. Dimana salah satu air terjunnya  bisa dijadikan perosotan ala waterboom :D.
Air Terjun Tumpang Dua

Nama tempat wisatanya Tumpang Dua, dulunya tempat tersebut hanya dinikmati warga sekitar, karna semakin lama semakin terkenal akhirnya ditata pengelolaannya dengan adanya biaya masuk kesana.
Ada beberapa warung juga dibuka disana, tapi jika membawa makanan sendiri juga ada tempat buat duduk-duduk santai.
air terjun yang bertumpang-tumpang


Sekarang lanjut kembali turun kebawah menuju desa Stagen, lupa-lupa ingat jalannya karena tahun 2010, tapi tempatnya ternyata keren.. rasanya lewat samping bandara dulunya jalan tersebut agak rusak apalagi kalo hujan. Disepanjang jalannya akan terlihat sungai yang jernih sampai bertemu seperti bekas perahu dan pelabuhan  lama.
sisi lain Desa Stagen

Sunday, January 25, 2015

Enema Kopi

Enema Kopi? Awalnya baca langsung bikin ngeri karena pikirin yang aneh-aneh juga karena blom liat alatnya seperti apa. 


Ceritanya beli kantong enema dan kopi organiknya dulu deh, ntar kapan-kapan kalo sudah berani kan tinggal eksekusi. Ketika enema kit nyampei rumah, aku perhatiin aku baca kembali tujuan dan juklak enema kopi trus aku praktikin boong-booangan akhirnya timbullah keberanianku. Okeh, melawan takut adalah dengan melakukan yang ditakuti... hmmm...

Ternyata eh ternyata ga seseram yang aku pikir selama ini setelah bener-bener aku lakukan, malahan badan jadi enak dan seger juga jadi nagih pengen lagi dan lagi (tapi bukan candu lho) hahahaha.

Tapi tetep ingat #EnemaKopi hanya salah satu pendukung yang utama tetep pola makan sehat Food Combining.



Nah, disini aku lampirkan tulisan pakar Food Combining Indonesia Erikar Lebang tentang Enema Kopi.

Semenjak menjalani pola hidup yang lebih baik, belasan tahun yang lalu, hingga hari ini kopi adalah salah satu substansi yang sangat saya kurangi konsumsinya. Well, secara tehnis saya bukan pecinta kopi juga sih. Walau kedua orang tua saya adalah maniak kopi, saya cuma mengkonsumsinya bila sedang bergaul atau saat melakukan olahraga kardio, karena kopi adalah pendongkrak kerja jantung yang tergolong instan. Maka itu kopi dianggap sebagai legal dope di dunia olahraga.

Kenapa sekarang saya mendadak bicara tentang kopi? Ini konsep mengkonsumsi kopi secara berbeda, enema kopi!

TERAPI KESEHATAN

Enema Kopi adalah salah satu terapi yang dikembangkan oleh Dr Max Gerson sekitar 70 tahun yang lalu. Dr Gerson sendiri sebenarnya di awal menemukan manfaat Enema Kopi untuk mengobati migrain. Belakangan baru ia meneruskan konsep ini untuk membantu para pasien penderita penyakit berat, terutama kanker, dalam terapi mereka. Tidak heran bila secara generik, nama Enema Kopi sering menjadi Terapi Gerson di kalangan pelakunya. Sebenarnya istilah ini tidak terlalu tepat.

Enema Pertama kali konsep ini diperkenalkan oleh Dr. Meyer dan Dr. Hubner dari departemen kedokteran Universitas Gottingen, Jerman. Mereka mendapati bahwa kafein dalam kopi, melancarkan aliran empedu untuk membantu fungsi hati.
Hati adalah organ terbesar yang memproseskan racun dalam tubuh. Tapi mereka menemukan juga bahwa kopi bila diminum tidak akan menimbulkan efek serupa. Selain itu dibutuhkan kopi dalam jumlah yang cukup untuk terapi ini. Jumlah tersebut bila diminum membuat efek seperti mabuk karena efek kafein pada sistem saraf otonom, dan rasa tidak nyaman di lambung hingga alat cerna lainnya, bahkan sangat mungkin harus dimuntahkan.
Kopi dalam enema harus dimasukan langsung ke dalam usus besar, dimana areal ini punya kemampuan menyerap cairan biasanya sisa makanan yang telah diproses organ cerna sebelumnya. Kafein langsung bisa mendongkrak koordinasi kerja organ liver-empedu pasca diserap via usus besar

He? Usus besar? Maksud loh?

Jangan panik dulu, saya mengenal Enema Kopi dari penelitian Dr. Hiromi Shinya, gastroenterolog terbaik dunia, apapun terkait sistem cerna, saya sangat mempercayai beliau. Maklum ratusan ribu perut manusia dunia ini telah beliau teropong lewat teknik endoskopi-kolonoskopi. Kalau dia bilang bagus, ya pasti bagus. Demikian sebaliknya! Menurut beliau, enema kopi sangat bermanfaat untuk membersihkan usus dari keadaan sembelit dan tinja. Enema Kopi tidak mengganggu fungsi usus kecil, karena hanya membersihkan sisi kiri usus besar. Fungsi utama Enema Kopi sendiri untuk memperbaiki kinerja liver (hati) selain alasan yang disebut kedua penemunya diatas, menurut Dr. Shinya adalah efektifitas dalam membuang racun dari endapan kotoran yang tersisa dalam usus besar dengan sangat cepat.


KONTROVERSI

Tapi kan enema kopi bahaya sekali, Kata dokter saya, itu gak ada bukti ilmiahnya, Dokter langganan bilang nanti menyebabkan kematian kalau terus menerus dilakukan, ususnya bisa jebol  Ini beberapa pertanyaan yang paling sering dilontarkan. Benarkah demikian? Saya cuma bisa tersenyum. Sebagai cucu dan anak dokter, saya sangat paham dunia kesehatan konvensional memiliki benteng kokoh dalam menerima satu fenomena baru, mereka dididik untuk skeptis terhadap apapun yang bersifat asing, tipikal pola pikir seorang ilmuwan. Hanya fenomena yang terbukti secara ilmiah sesuai standar yang bisa diterima dan diterapkan. Sepintas hal ini membuat dunia tersebut menjadi sempurna. Tapi kenapa masalah kesehatan sampai hari ini seakan tidak terselesaikan? Malah menjadi kian rumit.

Standar ganda jawabannya!

Dunia kesehatan konvensional memang berlaku ketat terhadap fenomena keilmuan baru. Tapi mereka sangat lemah saat hal baru muncul dari dunia pendamping mereka, dunia farmasi serta alat kesehatan (alkes). Banyak sekali penemuan dari dunia tersebut yang sebenarnya dasar keilmuannya masih lemah bisa menembus masuk dan dipergunakan secara massal. Ini yang dimaksud dengan standar ganda. Saya gak sembarang bicara, banyak sekali fenomena tersebut, yang paling gampang saja, pemakaian susu dalam berbagai bentuk pengobatan: susu untuk kanker, susu untuk masalah jantung, susu gagal ginjal bahkan orang yang koma pun diberikan susu khusus. Adakah penelitian yang mendukung bahwa semua susu tersebut mutlak memperbaiki kondisi kesehatan? Tidak sama sekali. Fenomena bahwa konsumsi susu menurunkan tingkat kesehatan, paling tidak minim kontribusi dalam memperbaiki kondisi, dipandang sebelah mata, dianggap tidak ada. Ini contoh mutlak. Suka gak suka aroma komersialitas dan kelambatan memperbaiki kesegaran pengetahuan bisa dikedepankan sebagai sebab.

Kelemahan lain dunia kesehatan konvensional adalah pendekatan pengobatan (kuratif) yang dianggap sebagai jalan utama. Seseorang harus dinyatakan sakit dulu baru penanganan dianggap perlu dilakukan, bila belum, Anda akan dianggap normal atau sehat. Gak peduli tubuhnya sudah berulang kali meneriakkan alarm tanda bahahya: pusing, mudah sakit, batuk berkepanjangan dan lain sebagainya. Alarm itu cukup dimatikan dengan obat. Nanti tinggal tunggu sakit lebih parah, baru perlu diadakan penanganan. Pendekatan ini yang kini ditengarai membuat masalah kesehatan makin memburuk dari waktu ke waktu.

coffee boiled terkait enema kopi, basis pemahamannya jelas bukan kuratif, tapi lebih ke perawatan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit, yang harus diakui jelas tidak mendapatkan sokongan sepenuhnya dari pendamping dunia konvensional:  farmasi serta alkes. Tidak heran bila banyak sekali penolakan terhadap metode ini.

Terapi Gerson sendiri telah umum dilakukan di benua Amerika belahan selatan dan utara, terutama untuk penderita kanker. Sementara apa yang dirintis oleh Meyer dan Hubner  juga merebak di banyak klinik benua Eropa. Kini bahkan negara Asia yang besar dan maju dunia kesehatannya seperti Jepang telah banyak ditemui enema kopi sebagai bagian dari terapi.

Saya sendiri diyakinkan oleh obervasi Dr. Shinya, dari ratusan ribu pasiennya, ia menempatkan enema kopi sebagai bagian dari terapi kesehatannya dan lewat pengamatan kolonoskopi efek positifnya terlihat jelas dan tidak terjadi efek samping yang ditakutkan sebelumnya. Sama seperti beliau, saya pun kini melakukan enema setiap hari, hal ini terasa sekali semakin menguatkan efek sehat pola makan foodcombining yang telah saya lakukan belasan tahun. Dan tidak terjadi efek adiksi, yang umum ditakuti dari kafein, ah, masuknya aja dari pintu berbeda kok. Saya saat berlibur, belum pernah membawa kantung enema. Tapi siklus buang air besar saya sama sekali tidak terganggu, selalu berlangsung setiap hari dan terjadi di siklusnya, pagi.


CARA MELAKUKAN

Pakailah kopi dari jenis organik, dengan kata lain tidak mempergunakan budi daya konvensional yang kita kenal, pestisida, pupuk urea dan sebaginya, efek zat kimia anorganik di dalamnya ditengarai bisa memberikan masalah saat masuk secara langsung dalam usus besar kita.

Pergunakan air 1.2 liter, campurkan pada 2-3 sendok teh (beberapa ada yang mempergunakan 1-2 sendok makan penuh), saya mempergunakan #AirKangen ber PH 8.5, buat yang gak punya medical device ini, pergunakan air mineral kemasan yang terjamin baik. Jangan pergunakan air destilasi atau reverse osmosis, air ini sangat berbahaya untuk dikonsumsi, karena tidak mengandung mineral sama sekali. Campuran ini didihkan sehingga tersisa sekitar 900-1000 ml kopi, untuk mendapatkan ini biasa diperlukan waktu sekitar 5-8 menit, bergantung kontrol terhadap api. Setelah itu biarkan kopi mengendap sekaligus menjadi dingin. Untuk mengetes cukup celupkan jari Anda, bila terasa hangat dan tidak menyakitkan, kopi siap dimasukkan dalam tubuh.

Ya gila aja kalau masih panas dimasukin dalam pantat? Menurut loh?!

Coffee-Enema

Setelah itu, tuangkan larutan kopi secara hati-hati, jangan biarkan ampas kopi yang mengendap ikut masuk, ke dalam kantung enema. Saya biasa melakukan ritual ini di kamar mandi. Ada yang cukup nekat mengerjakannya di kamar atau bahkan tempat tidur, hehe.. Gak kebayang

Gantung kantung ini di tempat yang cukup tinggi, pastikan alat pengunci pada selang terpasang dengan baik, kalau gak kopinya akan berceceran. Lalu lumuri ujung selang dengan lubrikan. Langkah lanjutan ada yang mengoleskan lubrikan ini di areal sekitar anus untuk lebih memudahkan.

Kemudian masukan selang ke dalam anus, posisi terbaik untuk mengerjakan pose ini adalah dengan tidur di lantai pada sisi kanan, agar areal usus besar sebelah kiri yang akan terekspos oleh larutan kopi tidak terganggu oleh himpitan berat tubuh. Buka kunci selang, dan biarkan kopi mengalir masuk, cepat kok, paling sekitar 1-2 menit. Tahanlah sebentar, ada yang menganjurkan minimal 12 menit, ada yang 15 menit. Saran saya pribadi untuk pemula, bisa menahan 5 menit saja sudah hebat sekali. Tapi memang efek pembersihan bisa berlangsung lebih baik bila dilakukan minimal diatas 5 menit, plus kafein akan lebih maksimal diserap usus besar bila ditahan selama itu.

Setelah dirasa cukup ditahan, keluarkan hingga habis. Jangan mengharapkan sekali keluar langsung habis, biarkan keluar berkala hingga tidak tersisa. Anda bisa melewatkan waktu dengan bersantai membawa bacaan. Bila tidak yakin seluruh kopi telah keluarkan, ulang lagi proses enema ini dengan menggunakan air bersih biasa.

Mudah kan?


PENGARUH KESEHATAN

Terapi Gerson bila dikaitkan dengan enema kopi, amat menekankan pada perubahan pola makan harian, konsumsi buah dan sayuran segar menjadi porsi utama disana. Hal sama diulang oleh Dr. Shinya, ia bahkan mengatakan enema kopi adalah bagian pelengkap dari perubahan pola makan yang sehat, bukan menu utama. Sebagai pelaku #Foodcombinig yang cenderung #RawFood, konsep ini sangat tidak asing bagi saya. Bila Anda rutin melakukan, apa yang dimakan sebelum Enema biasa mempengaruhi aroma kotoran dan bentuk yang terbuang. Saat Anda banyak mengkonsumsi makanan buruk, biasanya kotoran yang keluar lebih keras, terasa gumpalan, kadang berlendir, dan baunya kurang enak. Sementara bila apa yang dimakan baik, padu padan benar, banyak mengkonsumsi buah-sayuran segar, kotoran yang keluar lancar dan konsisten dan aromanya kadang terasa lebih segar, bahkan ada yang mengatakan bisa mencium aroma beberapa jenis buah.

Enema kopi tidak melulu terkait pembersihan usus besar, sehingga tidak bisa digantikan oleh pemakaian obat pencahar, atau terapi pembersihan usus besar yang umum ditawarkan beberapa klinik kesehatan. Seperti apa yang kita baca diatas efek kopi terhadap kesehatan dan fungsi kerja liver-empedu, menjadi menu utama. Lagipula Dr. Shinya menjelaskan pemakaian alat pembersih usus besar di klinik, berpotensi merusak harmoni dan dinding usus besar, dimana dalam pengamatan kolonoskopinya, ia kerap menemukan kasus seperti itu.

Liver yang sehat, meningkatkan metabolisme tubuh ke tingkat tertinggi. Bila ini terjadi banyak sekali perubahan positif dalam kehidupan kita. Tubuh lebih segar dan gangguan penyakit yang hilang. Saya sempat beberapa kali merasakan pusing di kepala, akibat ritual wisata kuliner berlebihan akhir minggu, hilang secara instan pasca melakukan enema. Pun rasa sebah dan kadang diare akibat hal sama, langsung membaik. Tapi bukan berarti ini adalah jalan keluar pamungkas untuk bergaya hidup seenaknya. Enema kopi adalah penunjang pola hidup sehat, bukan sebaliknya, enema membuat kita bisa makan seenaknya. Kalau ini diadopsi, ya lama-lama gak ada gunanya juga.

Selamat mencoba



Banjarmasin dan sekitarnya untuk pemesanan kantong enema dan kopi organik WA 087814066104



#Enema #EnemaKopi #EnemaBag #KantongEnema  #Kopi #KopiOrganik #CoffeeOrganic #Banjarmasin #EnemaKopiBanjarmasin

Friday, January 23, 2015

Dibalik Danau Biru yang Mempesona

Kaget juga waktu dikasih temen gambar #DanauBiru yang terlihat cakep banget, apa bener ada di Kalsel? Beneran cakep ga atau Cuma editan poto ? Kok aku baru tau ya :p…

Setelah dapat info sana sini dan nanya-nanya alamat dan rute lengkapanya, akhirnya rabu, 21 Januari 2015 aku bersama 2 temenku memutuskan ngetrip kesana. Sengaja memilih hari biasa agar ga terganggu dengan banyaknya pengunjung di hari libur.
#DanauBiru dikala panas dan angin kenceng

Beberapa temenku menyarankan sore hari saja sampai disana agar ga terpanggang panasnya matahari, jadi perkiraan berangkat dari Banjarmasin siang hari. Tapi kami memutuskan berangkat pagi dari Banjarmasin tetapi akan singgah-singgah dulu di objek wisata  sepanjang kota Banjarbaru dan Martapura.
Pasar Martapura

Alhamdulillah hari itu langit cerah, jam 10.00 am kami berangkat dari Banjarmasin karena 2 temenku belom pernah ke Danau wisata pemancingan Kota Citra jadi aku ajak melihat-lihat dulu disana. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Banjarbaru, singgah bentar di taman nya dan makan siang disana. Lanjut lagi menuju Martapura kami singgah bentar di sebuah Mesjid untuk zuhuran. Kemudian kami singgah lagi di Pasar Martapura, yang mau belanja cinderamata khas Kalimantan lengkap disana tapi kami hanya belanja kudapan khas Banjar saja buat ntar makan-makan di #DanauBiru, kebetulan sudah lama juga aku ga ngudap wadai-wadai khas Banjar.
contoh souvenir khas Kalimantan

Okeh, sekarang rute tujuan utama… dari Banjarmasin menuju pasar Martapura ditempuh sekitar 35 km, kemudian lanjutkan perjalanan menuju kecamatan Simpang Empat sekitar 30 km. Nanti kita akan ketemu dengan persimpangan menuju Pengaron belok kanan jalan terus mengikuti aspal sekitar 5 km, sampai simpang 4 belok kiri menuju jalan pertambangan (kalo belok kanan akan terlihat jembatan besi, kalo terus akan menuju Pengaron).

Jalan pertambangan ini masih tanah merah dan turun naik bukit jadi bagi yang belom terbiasa mending jangan saat hujan kesana karena akan licin dan becek. Baru beberapa meter kami sudah melihat sebuah danau bekas galian tambang yang berwarna biru (baru didepan aja sudah bagus) narsis dulu bentar sambil tanya-tanya orang yang lewat apakah bener ini jalan menuju #DanauBiru dan bagaimana rute kedalamnya. Kami dikasih tau bahwa sudah benar terus aja kedalam ntar akan ketemu simpang 3 trus belok kanan kemudian belok kiri trus belok kanan lagi (puyeng deh puyeng xixixi).

selain Danau yang biru bebatuannya juga cakep


Karna sudah disana kami jalani aja sih, samping menyamping banyak bekas galian Tambang kemudian kami juga bisa melihat dari kejauhan pekerja tambang yang sedang menggali dan juga truk-truk yang keluar masuk, agak bingung simpang 3 yang mana karena ada beberapa simpang 3 mau bertanya ga ada orang (jalan ini sunyi usahakan jangan jalan sendirian kcuali emang nekad). Akhirnya kami jalan aja terus dan ketemu simpang 3 yang mentok pilihan hanya kekanan atau kekiri (mungkin ini simpangannya) kamipun belok kanan. Tidak seberapa jauh ada persimpangan lagi agak bingung tapi kami nekad belok kiri sesuai petunjuk orang yang tadi kami tanya, ga terlalu jauh ada persimpangan lagi langsung belok kanan, nah ketemu  #DanauBiru. Disana ada warung dan tempat parkir yang dibuat warga Desa setempat, oya nama Desanya Desa Paring Tali. Jadi alamat lengkapanya Desa Paring Tali Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Jadi bukan Kecamatan Pengaron tetapi memang arah jalannya searah menuju kecamtan Pengaron. Oya, setelah aku liat speedometer ternyata hanya sekitar 5 km aja  jalan pertambangan tersebut kami tempuh, cuma karena belom tau jadi keliatan jauh.
sisi kiri #DanauBiru

Sampai #DanauBiru waktu menunjukkan jam 03.00 pm dan ternyata emang panas siap-siap muka item gkgkgk…
Tapi ternyata semakin cuacanya  panas semakin indah hasil poto-poto kami dan #DanauBiru pun semakin membiru. Tetapi ketika matahari sudah ga menyinari #DanauBiru maka hasil poto terasa biasa aja.
ketika matahari mulai memudar

Pasti ga nyangka lubang galian bekas tambang bisa membuat view yang begitu indah dan mempesona seperti #DanauBiru. Ketika aq mencuci tangan ternyata banyak ikan-ikan datang (tanganku kotor bekas wadai khas Banjar hee). Tapi sayangnya pengunjung ga bertanggungjawab seenaknya nyampah disana, dan pada saat disana secara spontan aq menegur pengunjung yang membuang puntung rokoknya ke #DanauBiru. Ga bakal bertahan lama keindahan #DanauBiru kalo setiap pengunjung bersikap nyampah seperti itu.
sampah ditengah #DanauBiru

Oya, yang hobi berenang bisa nyebur disini tetapi yang ga bisa berenang dilarang nyebur itu kata tukang parkirnya. Yaiyalah ntar tenggelam sapa coba yang tanggungjawab.
ngudap wadai khas Banjar ditepi #DanauBiru


Selamat ngetrip dan slalu ingat jangan buang sampah sembarangan dimanapun kita berada, kalo bukan dari kita yang memulai sapa lagi coba..

Sunday, January 18, 2015

Bukit Lintang yang Lumayan Menantang


Satu lagi nih tujuan ngetrip yang lumayan baru aku tau yaitu #BukitLintang. Dari yang aku dengar dan baca di internet, perjalanannya lumayan berat jadi harus persiapan fisik nih.
narsis dulu sebelum mendaki #BukitLintang

Akhirnya Sabtu, 17 Januari 2015 aku memutuskan pergi kesana bareng 2 ponakanku yang lagi suka ngetrip juga.

Persiapan fisik sehat, bawa makanan dan minuman kalo-kalo ga ada yang jualan disana, pake sendal gunung dan baju kaos nyerap keringat dan alamat yang awalnya berasal dari internet.
ini kaki Bukit Lintang dengan latar bukit sekitarnya

Kita hanya bisa berencana tapi Allah yang nentukan, pas hari berangkat ternyata hujan cuma 2 ponakanku ini pada nekat karena sudah terjadwal sih juga ntar penasaran kalo batal, ya sudah cuss…

Sempet terpisah dijalan, tetapi karena hal tersebut ponakanku telpon temennya yang pernah ke #BukitLintang ternyata alamat yang kami dapat di Internet beda dengan yang diberi temannya. Kata temennya yang di internet itu salah dan susah jalannya, kalo yang alamat dari temannya ini agak lumayanlah… untuk memastikan kami tanya lagi penduduk dipinggir jalan sebelum Gunung Kayangan sambil ceritanya beli Bensin, ternyata bener alamat yang dari temen ponakanku. Cuma tuh penduduk nanya ngapain kami kesana? Sudah kami bilang mau liat #BukitLintang mereka tetep bingung dan tanya buat apa… hiks hiks hiks… udik banget orang kota ga pernah liat bukit :p

Okeh, jadi dari Banjarmasin kita jalan sampai sebelum tugu selamat datang Pelaihari/sebelum Gunung Kayangan, nanti di sebelah kiri jalan ada plang jalan Telaga Biru nah masuk kedalam ya sekitar 13 km lah… 6 km jalan masih aspal, sisanya masih bebatuan tapi layak jalan kalo nurutku. Nanti akan ketemu simpang 3 belok kiri, nah kita akan memasuki perkebunan kelapa sawit miliknya Inhutani. View sepanjang jalan menuju #BulitLintang dipenuhi perbukitan, sayang karena hujan aku ga terlalu bisa buka helm untuk menikmatinya.

Nanti di dalam akan ketemu semacam tempat kayak parkiran punyanya perusahaan setempat, nah jalan aja terus sampai ketemu semacam pos trus belok kiri, blom ada plang nama, ati-ati kesasar kayak kami… etapi walau kesasar kita tetep bisa melihat view yang menawan. Setelah masuk kedalam kita akan ketemu plang bertuliskan #GunungLintang jadi nanya dalam hati sebenarnya Bukit ato gunung sih? Ya sudahlah yang penting ada Lintangnya hee… nah jalan pelan aja ntar ketemu jalan disebelah kiri yang lumayan “rusak”. Karena cuaca hujan jalannya jadi becek, licin dan penuh kubangan air, jadi hati-hati bawa motornya ya. Sampai akhirnya ketemu satu gubuk orang jualan dan juga nyediain tempat parkir dan tempat sampah.

Gubuk itu milik bapak Musa namanya, beliau dan istri jualan dan jaga parkir disana. Jadi buat kalian yang mau kesana nanya jalan ato cuaca bisa hubungi beliau, sudah aku tanyain kok orangnya bersedia bahkan untuk ngejemput juga, ne no hp nya 081348508787.

Sebenarnya kalo cuaca ga hujan jalannya sih menurutku ga serem, jadi kalo mau kesana mending cuaca panas aja deh. Juga viewnya agak burem gimana gitu ketika dipoto, tapi kalo liat secara langsung tetep sangat mengagumkan.
narsis bareng ponakan sebelum lanjut mendaki

Setelah rehat bentar dan sarapan dulu akhirnya kamipun mulai mendaki #BukitLintang ato #GunungLintang walau gerimis, karena ditunggu juga ga bakal panas. Pak Musa ngasih aku tongkat buat naik (makasih ya pak), beliau juga cerita disana sebagian jalan yang nanjak sudah dikasih tali buat mendaki, juga ada semacam tangga dari tanah buat undakan. Kata beliau tinggi #BukitLintang sekitar 305 m menurut orang-orang yang pernah ngukur (katanya), cuma karena nanjak perjalanannya bisa lama buat yang blom terbiasa apalagi sedang hujan kondisi jalan jadi becek dan licin. Kata pak Musa dan sebagian pengunjung ada beberapa orang yang terpeleset di tanjakan yang tajam jadi kami diminta hati-hati, kalo mau sampai puncak kami akan melewati 11 tanjakan. Etapi katanya mereka juga kalo cuaca panas malah ada yang pingsan dijalan ketika mendaki.. Okeh…
ini Bukit yang berhadapan dg Bukit Lintang

Pake jaket dan jas hujan kalo perlu, dan bener aja jalannya becek dan licin tetapi karena view nya cakep banget kami cuek aja dan terus jalan naik. Setiap tanjakan dan liat view bagus kami berhenti untuk poto-poto dulu donk hahahaha…
ini bukan nangis tapi ngusah basah dimuka ntah keringat ato air hujan

Subhanallah, setiap saat mulutku bergumam… walau muka basah ntah karena keringat ato ujan.. bekas-bekas orang berkemah keliatan tapi sayang masih ada aja yang buang sampah sembarangan padahal di bawah sudah disediain tempatnya. Kenapa sih ga bisa bersih, buang dululah sampah tersebut dalam kresek dan bawa kebawah, gitu aja kok repot… ngerusak mood aq ajah…
tangan kanan pegang tongkat tangan kiri pegang tali, cara mendakiku yang ribet ;p

Akhirnya sampai puncak #BukitLintang sekitar 45’ (banyak berhenti buat poto-poto) yang tadinya gerimis mulai jadi agak deras, kamipun berpoto sepuas-puasnya (ponakanku sih yang puas poto, aku ga). Cuma berselang beberapa menit kabut mulai menyelimuti puncak, ponakanku sudah minta turun tapi aku masih pengen makan dulu bentar karena rugi kalo ga merasakan makan di puncak #BukitLintang. Setelah semua view tertutup kabut  akhirnya kamipun turun, khawatir juga kalo tetiba petir menyambar kan ga lucu.
kelakuan ponakanku ketika di Puncak #BukitLintang

Ternyata jalan turun lebih nyusahin dari naik, mungkin karena ujannya makin deras dan salah satu ponakanku pun terpeleset padahal sudah megang tali. Aq sih ga liat cuma dia cerita setelah nyampei dibawah, lucu juga sudah pegang tali kok bisa kepleset... oiya, ponakanku yang satu ini ga pake sandal/sepatu gunung jadi memang berpengaruh.
Oiya, kata pak Musa ada semacam air terjun disana, jadi buat yang mau kemah disana lumayanlah ada tempat mandi. Met ngetrip J

Note : bagi yang blom terbiasa  mendaki

Kalo mau kesini mending jangan pas hujan kcuali memang pengen uji nyali. Siapkan fisik dalam kondisi sehat ntar ga lucu ketika sampai sana dan pulang jadi sakit. Minum hanya air putih agar ga dehidrasi, kalo ada perlengkapan naik gunung lebih baik semisal pake sandal/sepatu gunung. Kalo cape disetiap tanjakan mending berhenti dulu bentar rehat dan poto-poto sepuasnya. Mending pake motor daripada mobil kasian ntar mobilnya kcuali mobil yang biasa jalan tempat seperti itu. Periksa motornya sebelum ngtrip kalo perlu service dulu ntar lucu kalo mogok dan ban pecah dijalan karna susah nyari bengkel. Terakhir jangan buang sampah sembarangan, jangan berpikir dan melihat orang lain nyampah trus kita juga ikutan nyampah sembarangan. 

Monday, January 12, 2015

Antara Labirin dan Bukit Rimpi

Aku selalu percaya setiap tempat mempunyai keunikannya masing-masing. Kali ini aku akan menuliskan perjalanan ke tempat wisata baru yang berada di kabupaten #TanahLaut Kalimantan Selatan yaitu #TamanLabirin dan #BukitRimpi atau #BukitTeletubbies.
Puncak #BukitRimpi #BukitTeletubbies angin kenceng

Tanah Laut merupakan salah satu kabupaten yang berada di propinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten ini mempunyai banyak tempat wisata, baik pantai maupun pegunungan. Dari kecil sampai dewasa kami sering berlibur ke tempat-tempat wisata yang ada di Tanah Laut. Tapi 2 Tempat yang akan aku tulis ini merupakan tujuan wisata baru (menurut aku tentunya).

Okeh, kita mulai perjalanan dari Banjarmasin menuju Kota Pelaihari ditempuh sekitar 2 jam perjalanan. Rencana awal kami mau ke Agro Wisata Taman Labirin dulu yang terletak di Kecamatan Tambang Ulang, dari Banjarmasin sekitar 1,5 jam (mungkin sekitar 45an km) karena berada sebelum kota Pelaihari. Tetapi ternyata disana ada jam besuk eh jam berkunjung hehehe… dari jam 13.00 -17.00 wita. Ya sudah akhirnya kami meneruskan perjalanan menuju Bukit Rimpi atau Bukit Teletubbies dulu.

#BukitRimpi atau #BukitTeletubbies

Kaki #BukitRimpi #BukitTeletubbies yang terkotori dengan sampah

Terus terang aku tidak pernah nonton yang namanya Teletubbies, jadi aku bener-bener ga ngerti kenapa awalnya ini bukit dikasih nama #BukitTeletubbies. Kalau menurut warga sekitar sih namanya #BukitRimpi tapi pengunjung yang datang melihatnya seperti #BukitTeletubbies, dimana katanya di film anak-anak tersebut si Teletubbies sering bermain di Bukit yang sangat mirip dengan bukit ini.
ayo kita mulai mendaki

Okelah kalo begitu…

Untuk menuju Bukit Rimpi atau Bukit Teletubbies kita akan melalui kota Pelaihari dulu, jarak dari Banjarmasin menuju Pelaihari sekitar 65 km. Kemudian Lanjut perjalanan kearah Tanah Bumbu sekitar 7 sd 8 km ketemu Desa Tampang, Bukitnya berada disebelah kanan jalan. Karena tempat wisata ini tergolong baru jadi belom ada plang nama, tetapi kita bisa mendapat petunjuk dari banyaknya warga yang merubah halaman rumahnya menjadi tempat parkir buat pengunjung bukit tersebut. Jadi, kalo sudah 7 km dari kota pelaihari kendaraan dijalankan pelan-pelan saja agar bisa melihat tulisan “tempat parkir Bukit Rimpi”. Tapi aku sarankan parkirnya di kaki bukit saja setelah bayar karcis masuk, karna cuma rp 2.500/org sudah dengan parkir. Kalo parkir di tempat warga bayar rp 5.000 blom bayar karcis trus jalan kaki lagi sekitar 200 m ke kaki bukit.
bersyukur cuaca cerah jadi jalanan ga becek

Etapi ternyata ada 2 jalan menuju bukit ini, jalan seperti aku tulis di atas yang ga ada plang nama sama jalan yang katanya ada plang nama (tapi kami ga kesana) tapi itu katanya cukup jauh menuju keatas karena melalui kebun Karet dulu. Kalau jalan yang kami ambil ini anggaplah memotong, setelah bayar karcis masuk kita akan ketemu kandang ayam dan langsung ketemu kaki bukit Rimpi/Teletubbies.

Tapi sangat disayangkan objek wisata yang baru ini sudah terkotori dengan sampah-sampah yang dibuang oleh pengunjung. Aku tu ga habis pikir Kalsel yang katanya “agamis” tapi kebersihan kotanya sungguh menyedihkan. Kebersihan adalah sebagian dari iman hanya slogan belaka, “mental” individunya mesti diperbaiki. Masa gegara melihat orang buang sampah sembarangan yang lain pada ikut nyampah sembarangan juga. Mau jadi apa bumi kita ini kalo ntar semua punya pemikiran negative seperti itu.
sampai dengkul #BukitRimpi #BukitTeletubbies lumayan nanjak

Syukurnya ketika mulai mendaki terlihat pemandangan yang begitu indah sehinggal kekesalanku melihat sampah sembarangan tertutupi.
kalo cape rehat aja dulu, sambil duduk menikmati pemandangan

Tapi kembali di atas pun ada aja yang nyampah sembarangan, terkadang malu dengan perilaku orang-orang daerahku yang seperti ini. Coba sekarang dibalik, kita mulai dari diri sendiri dulu untuk tidak nyampah sembarangan, kan kota kita tercinta ini akan terlihat lebih bersih dan tentunya sehat dan asri.
sarapan dulu sambil menikmati view, abaikan bentar sampah sekitar

Kembali ke Bukit Rimpi/Teletubbies, sesampai di dengkulnya ini Bukit kita akan menemui view yang indah, langsung deh abadikan mumpung masih terang.
sisi lain Bukit Rimpi/Teletubbies

Sampai bahu Bukit kami rehat bentar sambil duduk-duduk mengagumi keindahan karunia Ilahi, sarapan kembali dengan tidak lupa buang sampah dalam kresek yang sengaja aku bawa.
sampai bahu Bukit Rimpi/Teletubbies

Naik lagi sampai puncak Bukit Rimpi/Teletubbies… Subhanallah… sungguh mengagumkan… tapi hati-hati ya disini anginnya kenceng banget dan tentunya panas banget juga. Tapi bersyukur ketika kami naik cuaca sangat mendukung, ga ada hujan walaupun cuma gerimis. Panaspun juga ga terlalu banget, mungkin karena kami datangnya masih pagi menjelang siang.
puncak bukit Rimpi/Teletubbies anginnya sangat deras

Jadi, kalo mau kesini mending pagi atau sore sekalian, etapi sekarang kan musim hujan biasanya sore hari mulai deh turun hujan jadi jangan lupa bawa jas hujan keatas bukit ini. Oya, satu lagi bawa sandal pengganti kalo-kalo hujan jalanannya jadi becek. Disana ga ada orang yang berjualan jadi mending bawa makanan dan minuman juga.
walau sudah turun angin tetep kencang

Sudah siang, matahari makin terik khawatir juga ntar cuaca berubah akhirnya kamipun menuruni bukit untuk kembali kebawah. Ternyata makin siang makin banyak pengunjung padahal kami sengaja mencari waktu bukan hari libur.
Sebelum melanjutkan trip berikutnya, kami mampir kota Pelaihari dulu untuk makan siang dan zuhuran. Trus mampir bentar di Bukit Kayangan melihat hamparan sawit.

#Labirin #TambangUlang
depan area perkebunan

Sampai Taman Labirin atau disebut juga Agro wisata Taman Labirin atau BP3T Tambang Ulang (jangan tanya kepanjangannya, ga ingat) sudah sekitar jam 3.00 pm. Petugas menyambut dengan ramah dan memberitahukan  satu orang bayar karcis rp 2.000, untuk parkir seikhlasnya saja, duh… aku tu paling malas kalo diminta seikhlasnya.. kalo ga ikhlas gimana xixixixi… mending beri batasan jelas aja ya pak untuk lain kali, misal motor rp. 2000 dan mobil rp 5.000 kan gampang.

Tempat ini kayaknya sengaja dibuat untuk kegiatan pelatihan dan perkemahan karena ada area tersebut, juga ada area perkebunan dan perikanan makanya waktunya dibatasi ga bisa semau-maunya kecuali yang sudah nyewa ini tempat baru bisa kapan aja menjelajahi Agro wisata ini.
di tengan #Labirin

Dimulai dengan memasuki taman labirin, sempet mikir awalnya gimana ntar kalo aku nyasar, etapi ternyata di dalam Labirin malah seru, lucu dan menyenangkan.
Apalagi ketika sampai ditengah Labirin, ada semacam pos pantau gitu, cuma sayangnya ga ada tangga untuk menaiki, adanya undakan tajam dimana kita harus hati-hati naiknya.
view labirin dari atas

Nah pas sudah diatas kita bisa liat taman labirin lebih mantab, bisa liat orang-orang yang lagi nyari jalan keluar xixixixi… jeprat jepret deh…

Tapi, sekali lagi taman yang indah ini dikotori oleh sampah dimana-mana… duh, ne pengunjung bener-bener deh mental nyampah muluuuuu…
Makin banyak yang naik keatas makin sesak karena tempatnya terbatas, akhirnya kamipun turun dan berusaha keluar labirin.

Trus jalan menuju area perikanan, disini kita bisa duduk-duduk santai. Tapi sekali lagi sampah lagi sampah lagi, puyeng ngeliatnya… tolong deh pemerintah setempat atau managemen objek wisata bikin peraturan yang teges buat pengunjung yang nyampah sembarangan. Selain itu juga, tolong sediakan tempat sampah dimana-mana agar kita pengunjung bisa buang sampah ga terlalu jauh, jadi ga ada alasan nyampah sembarangan lagi.
area perikanan

Sudah jam 17.00 kita harus keluar semuanya karena mau tutup untuk umum. Sampai parkiran, diminta kembali karcis parker dan aku ditanya petugasnya gimana pendapatku tentang tempat ini.
Bagus Taman Labirinnya pak tapi sayang banyak sampah… si petugas bingung dan nanya, mana sampahnya? Yaelah banyak tuh di dalam dan juga di jalan rerumputan…
taman yang cantik telah dikotori tangan-tangan tak bertanggungjawab

Bayangin aja, 2 tempat wisata ini tergolong baru, sudah banyak sampah dimana-mana, gimana kalo semakin lama? Kalo bukan dari kita yang memulai menjaga kebersihan kota kita tercinta ini, mau sapa lagi coba…

Nikmatin setiap  perjalanan wisatamu tapi jangan nyampah sembarangan…

Monday, January 5, 2015

Kota Seribu Sungai

KOTA SERIBU SUNGAI

Aku selalu yakin setiap daerah mempunyai keunikan dan kelebihannya masing-masing, begitu juga dengan #Banjarmasin yang dijuluki #KotaSeribuSungai. Gegara julukan tersebut sempat sewaktu kuliah dulu, ketika aku dikirim mewakili kampus untuk pertemuan Nasional temen-temen luar daerah menanyakan begitu detail apakah di Banjarmasin ada daratan? Apakah ada mall? Apakah ada mobil/motor sebagai alat transportasi, (mungkin dipikiran mereka hanya sungai dan hutan belantara) dsb… duhhhhh, segitunya antara geli dan sedih…
Proses Jual Beli di PasarTerapung Siring Banjarmasin

Kali ini aku ingin menuliskan tentang kota kelahiranku tercinta #Banjarmasin #KalimantanSelatan. Dimulai dari #PasarTerapung, di Kalimantan Selatan Pasar Terapung ada 3 tempat. Pertama berada di Muara Kuin Sungai Barito Banjarmasin dan kedua Lok Baintai Sungai Martapura Kabupaten Banjar, kedua tempat ini bisa didatangin setiap hari dari shubuh hingga sekitar jam 09.an . kedua tempat ini masih sangat tradisional dan bener-bener real kegiatan jual beli layaknya pasar dari tahun 1595.
Pasat terapung menjual buah dan sayuran lokal serta makanan khas Banjar

Ketiga adalah Pasar Terapung Siring sungai Martapura Banjarmasin yang berada di tengah kota Banjarmasin tepatnya jalan Piere Tendean. Pasar Terapung ini adanya hanya di hari Minggu dari selepas sholat shubuh hingga sekitar jam 10.an.Tempat ini sengaja dibuat oleh pemerintah setempat untuk tetap melestarikan budaya Pasar Terapung dan bagi yang ingin berkunjung ke Pasar Terapung tetapi malas dan susah bangun shubuh inilah alternatifnya.
View Pasar Terapung dari atas Siring

Selain bisa menikmati Pasar Terapung, kita juga bisa menikmati alunan musik Panting yang terkadang juga disajikan. Setelah itu kita juga bisa duduk-duduk sambil ngobrol atau poto-poto narsis di #MenaraPandang dengan view yang menawan.
sarapan di Menara Pandang (sayang banget pengunjung pada buang sampah sembarangan hiks)

Menara pandang juga sering dijadikan tempat pameran dan acara-acara budaya serta festival, jadi kita bisa mendapatkan banyak hal hanya dengan sekali jalan.
narsis di belakang Menara Pandang

narsis di siring sei Martapura

tetep aja narsis walau hujan lebat hehehe

Siang hari saatnya makan siang kita bisa menyeberang ke Kawasan Wisata Kuliner Mandiri (KWKM) di Jalan Pos tepian Sungai Martapura dimana di Apit 2 jembatan yaitu Jembatan Merdeka dan Jembatan Dewi. Kita bisa memilih menu bermacam-macam dari banyak pedagang yang berkumpul disana, dari menu khas Banjar sampai menu Nasional. 
laperrrr... maksi duyu di KWKM

Tempat ini sebenarnya akan terlihat rame ketika sore hingga malam hari, kalau siang hari pedagang hanya ada sebagian sehingga pilihan makanan memang terbatas, tetapi kita tetap dapat menikmati view menawan dari tempat ini.
mau makan tetep narsis duyu...

Selepas makan siang kita bisa berlanjut sholat zuhur ke Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin (dulu merupakan Mesjid terbesar kedua di Indonesia) yang tidak begitu jauh dari KWKM maupun dari Pasar Terapung Siring.
Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin


Jadi, ga perlu jauh-jauh ke Bangkok atau ke Vietnam maupun ke Kamboja untuk melihat Pasar Terapung, karena di belahan negeri tercinta Indonesia tepatnya #Banjarmasin Kalimantan Selatan pun ada dengan menghadirkan ke khasan Daerah yang masih kental. Dengan Biaya murah meriah juga lho, bisa naik motor, mobil maupun jalan kaki (bisa dianggap keliling Merlion Park menuju Garden by the bay hehehe)

Oya, kalau masih ada waktu dan ga hujan lebat, kita bisa lanjut ke Mesjid Sultan Suriansyah dan juga makam beliau yaitu di jalan Kuin Utara. Kemudian lanjut ke Musium Wasaka di Banua Anyar dan nyebrang sedikit ke Soto Banjar Abang Amat atau Soto Bawah Jembatan yang rasanya nyummy... 

Malamnya bisa ke Pantai Jodoh atau siring kembali atau ke jagung bakar atau ke KWKM, biar bisa merasakan beda siang dan malam.