Sunday, August 9, 2015

Kesehatan Kita Berada Ditangan Siapa??




Kesehatan kita ditangan siapa??

Dulu sebelum kenal dengan Food Combining, masa "kegelapan" tervonis sakit ini itu, rasanya memang ga mampu ambil keputusan sendiri tanpa campur tangan banyak orang. Disuruh jalanin pengobatan ini hayo, disuruh jalanin pengobatan itu juga hayo, disuruh makan ini oke, di suruh minum itu baiklah... segala macam pengobatan apapun dijalanin, apapun "katanya" dilakukan, tapi... bagai lingkaran setan sehat berkualitas ga dapet, duit abis-abisan...

Pernah suatu saat ketemu beberapa teman berprofesi Dokter yang sedang sakit, secara spontan saya komentar ; lho, kok dokter bisa sakit? Jawabannya : kita kan juga manusia... owh...

Belom lagi orang-orang yang nyaranin pengobatan alternatif, atau juga terapi dg makanan n minuman tertentu, tapi mereka ga kalah sakitnya... hhhmmm...

Alhamdulillah, sekarang sudah mampu mandiri menangani dan menjaga kesehatan diri, mampu memilah dan memilih sgala macam informasi kesehatan berbau Mitos... dan bisa berbagi juga dengan sesama yang bener-bener mau ikutan sehat berkualitas... walau yang rese masih selalu ada... anggap lucu-lucuan aja dah, jadikan alat ukur 

Kali ini kembali saya lampirkan kulwit pakar‪#‎FoodCombining‬ Erikar Lebang , perihal pola pikir kita terhadap kesehatan kita berada ditangan kita sendiri, bukan ketergantungan pada orang lain...

Ini kulwit jadul yang dikasih mba Hesi Junaid...

Yuk, simak dan baca perlahan...

Baru dicurhati teman, seputar rasa frustasinya ttg kondisi kesehatan dirinya. "Sebel krn dokternya jg sakit, kanker tiroid, jd suka susah ketemu krn hrs kemo. Dia yg gue andelin kok mlh sakit juga?!"

"Kalau dia ngomong, sptnya kesehatan gue jalannya gampang aja. Asal rutin minum obat dan rajin check up, semua pasti gampang!" Keluhnya

"Kata dia, gue gak blh lepas dr vas**prax sm gr**dis kalau mau sehat!" *sebut dua nama obat* "Tp gue rutin baca kibulan elu, br sadar..Kalau basis obat adlh racun. Jadi gue baca efek sampingnya dong.. Ya ampun! Ternyata menyebabkan vertigo dan problem pd ingatan! Pantesan"

It's glimpse of life fragment, yg mgkn menggambarkan banyak kehidupan org di sekeliling kita. Bhw kemandirian adlh hal paling utama dlm hdp

Slh satu inti dari hidup, adlh kemampuan kita utk tahu apa-apa yg dibutuhkan terbaik bagi diri kita sendiri. Mandiri!

Menyerahkan bulat-bulat ke tangan org lain, dokter, terapis, dukun dll tentu tdk bijak

Krn yg diserahkan bulat-bulat itu jg manusia biasa. Mau bergelar profesor, kiai, org suci atau apa kek? Punya keterbatasan

Tetap kesehatan akan kembali ke tangan org yg membutuhkannya pertama. Diri kita sendiri! So be wise and enrich your knowledge

Semisal Anda mengeluh ttg anemia misalnya. Anda ngadu ke dokter, minta solusi, diberi obat dan sembuh
Tp stlh itu, kembali ke gaya hdp semula, pola istirahat kacau, malas minum, makan buah-sayur kurang, rutin merokok dll

Akhirnya fungsi revitalisasi tubuhnya menurun, pasokan nutrisi berkurang, kapasitas paru-paru menyuplai oksigen terganggu

Logikanya, "Gampang! Ada dokter, ntar dikasih obat sembuh! Hidup enak lagi deh". Yg mslh krn gaya hdp itu, anemia muncul lg ditambah problem turunan lain
Hal ini membuatnya frustasi, pindahlah ke dokter lain. Mencari obat yg lbh manjur! Hal sama terjadi, pindah lagi. Ber-ulang2

Mulai skeptis dgn dokter. Mulailah dicari tabib, semisal pemakaian herbal, krn ada konsep yg berubah, mgkn ada perbaikan sdkt

Pdhl sbnrnya itu bukan pertanda perbaikan, lbh ke sisi tubuh memperlihatkan reaksi lain dr treatment berbeda dgn hal yg biasa, dianggap bhw tabib lbh manjur dr dokter, herbal lbh bermanfaat ketimbang obat. Ganti haluan kiblat kesehatan lg

Tp ya itu, kemandiriannya tetap nol! Gaya hidup tetap sama. Akibatnya upaya tabib dan herbal pun tdk sukses pd akhirnya

Pindah lagi, skrg mulai putus asa cari sana-sini. Berpaling pd pengobatan tradisional, akar pohon, jamur, rebusan kulit dll

Akhirnya stlh semua upaya gagal, mulai berpaling pd hal-hal spiritual, ketemu org sakti, ngantongin jimat, kristal dsb

Demikian gambaran sekilas ttg kehidupan kesehatan mayoritas yg dijalani. Kenapa lingkaran kesehatan berlangsung terus menerus

Tp lbh mirip lingkaran setan ketimbang siklus hidup sehat. Spt gambaran dr curhat teman td. Bukannya mengacu pd pengetahuan

Lbh ke sosok dokternya-apa obatnya atau mgkn nanti siapa dukunnya dan apa tindakannya? Nanti terbentur ke hal2 nonsubstansial

Panik pas dokternya sakit! "Lah dokternya aja sakit, gimana gue mau sembuh?" "Nah, dukunnya kena stroke! Terus jantung gue?"

Kena Osteoporosis, cari tahu kenapa tulang kita tdk mampu memanfaatkan kalsium-magnesium dgn baik! Apa variabel penyebabnya?

Hobi minum kopi? Males minum air putih? Gak pernah olahraga? Koreksi! Lawan Osteoporosisnya dgn pengetahuan yg baik

Jgn merengek sm dokter trus minta suplemen kalsium, atau dengerin iklan minum susu tinggi kalsium, yg smua bkn lbh parah

Begitu tulangnya gampang patah krn osteoporosis, lari ke dukun patah tulang. Manjur! Trus mikir, "Ah, ntar kl patah kesini lg"

It will never solve any problem. Again, don't be lazy, empower yourself and open up your mind! Kesehatan ada di tangan kita!

Demikian kibulan pagi ini, semoga berguna. As always kl ada yg gak suka atau terusik, unfollow aja, beres pan? *senyum simpatik sok bijak*


Mati itu pasti baik dalam kondisi sehat atau sakit, sudah "dituliskan duluan... masih muda ato tua... ga pengaruh... ini pengingat agar selalu berada di jalanNya"...

Tapi dg hidup sehat berkualitaslah kita bisa nikmatin hidup.. baik buat beribadah, buat kerja, sekolah, n aktivitas lainnya...

Yang terpenting ga ngeluh sana sini lagi sakit ini itu, trus bilang lg di uji Tuhan... seperti terkesan minta perhatian orang... juga ga ngerepotin sekitar ketika dikasih umur panjang tapi sakit-sakitan akibat pola makan buruk harian..

Sehat Itu Memang Pilihan...


Gambar diambil dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment