Tuesday, May 8, 2018

Mengubah Kebiasaan Buruk Menjadi Kebiasaan Baik



Beberapa hari lalu dapat curhat dari temen yang ibunya sedang terbaring sakit di RS, dia membandingkan usia ibunya yang lebih muda dari usia ibu teman lain yang masih sehat.

Beberapa hari sebelumnya saya juga bertemu seorang ibu yang usianya di bawah usia ibu teman saya lainnya yang masih sehat.

Setiap hari saya bertemu orang yang usianya jauh lebih muda dari saya dan telah tervonis "sakit berat".

Sebelumnya, beberapa tahun silam saya pernah berada pada posisi tersebut, "masih muda" saat masih dibangku kuliah telah tervonis "sakit yang ga bisa disembuhkan" (katanya dokter).

Rata-rata mereka khawatir akan mewarisi penyakit orang tua mereka, tapi ga semua dari mereka mau ubah pola pikir bahwa "penyakit keturunan" faktor gen itu bisa jadi ada tapi sangat kecil, sedangkan penyebab yang terbesar dan akan diwarisi mereka adalah karena "penyakit keturunan di meja makan", kebiasaan-kebiasaan gaya hidup.


INTROPEKSI DAN UBAH KEBIASAAN
Ketika tervonis "sakit berat" paling mudah mencari "kambing hitam" sebagai penyebab, karena keturunan, stres, dan Tuhan, lupa atau sengaja dilewati penyebab dasar adalah "kebiasaan" diri kita sendiri, bisa jadi karena takut "menyakiti" padahal akhirnya ga bakal bisa nyelesain masalah kesehatannya, malahan semakin menyakiti dan penderitaan tiada tara, karena jauh api dari panggang, asal penyebab sesungguhnya ga dibenahi.

Prof. Hiromi Shinya seorang gastroenterologis terbaik dunia, yang sudah observasi 370.000 usus manusia antar ras di dunia, menyampaikan:

Selalu ada alasan bagi orang-orang untuk jatuh sakit. Kebiasaan yang tidak teratur, cara makan-minum yang salah, gaya hidup yang berantakan, atau semuanya sekaligus.


Penyebab terbesar penyakit keturunan adalah mewarisi kebiasaan-kebiasaan yang menyebabkan penyakit tersebut. Kebiasaan-kebiasaan gaya hidup yang menyebabkan penyakit tersebut.

Jika mewarisi kebiasaan-kebiasaan baik, seperti memilih bahan makanan yang segar dan air yang baik berkualitas, menjalani gaya hidup sehat dan tidak banyak minum obat, kelak anak-anak akan lebih mudah menjaga kesehatan.
Namun, mewarisi kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti konsumsi makanan teroksidasi, minuman yang buruk, bergantung pada obat-obatan, dan gaya hidup buruk, anak-anak akan cenderung menjadi tidak sehat, mungkin menjadi lebih buruk daripada orangtua mereka.

Hanya dengan merenungkan sendiri, berhati-hati atas kebiasaan-kebiasaan kita, menguji informasi nutrisi terbaik masa kini, dan bertanggung jawab, barulah kita dapat mewariskan kesehatan lebih baik bagi generasi selanjutnya.





Karena kesehatan kita tidak ternilai harganya, jika menunggu tervonis "sakit berat" baru nyadar, akan lebih sulit pembenahannya, dibutuh komitmen tingkat tinggi untuk ubah gaya hidup, bagi yang tidak mau mengubah kebiasaan siap-siap terkuras dompet habis-habisan mungkin sampai jatuh "miskin", menderita fisik dan mental, teronggok tak berdaya.

Semakin tua seseorang, semakin sulit mengubah kebiasaan yang terpatri dalam benak semasa muda, dan sering memberikan pengaruh kuat selama hidup. Karena itu, penting menekankan kebiasaan-kebiasaan baik kepada anak-anak sedini mungkin.

Saya harus bertahun-tahun hidup tapi "hanya bertahan" hidup dan matipun juga tidak, dalam pencarian arti sehat sesungguhnya pada tahun 2013 doa-doa saya dikabulkan, bertemu dan komitmen dengan pola makan-minum sehat #FoodCombining dan minum air putih yang baik berkualitas #AirKangen #KangenWater seumur hidup.




Alhamdulillah, sampai sekarang kondisi kesehatan saya semakin berkualitas dan berdampak semua penyakit yang pernah divoniskan pada saya tidak pernah muncul lagi.
Tujuan saya mau hidup sehat berkualitas sampai waktunya tiba, jikapun dikasih umur panjang saya tidak mau lagi menderita teronggok kesakitan, dan juga ngerepotin sekitar serta dompet terkuras habis, ngutang sana sini.

Siapa yang mau sehat terus sampai tua?
Mau awet muda dan sehat kayak saya, eh kayak Prof. Hiromi Shinya?
Atau mau hidup sehat sekedarnya, sampai nanti ada di titik tubuh tidak mampu lagi menolerasi kondisi 'sekedarnya' itu.

The choice is yours!

#FreedomFighter #gayahidupsehat #FoodCombining #Enagic #KangenWater #TrueHealth #PerubahanHidup #Vision #MakeItHappent #MakeItSimple #Bersyukur #Bahagia #MindSet #Komitmen #Konsisten #Persisten #habits

No comments:

Post a Comment