Wednesday, May 30, 2018

Hepatitis B yang Terkucilkan



Sejak pertama saya posting pengalaman dalam menghadapi dan menangani #HepatitisB
http://deaedensor.blogspot.com/2015/02/aku-dan-hepatitis-b.html?m=1


Responnya sangat antusias dan banyak, baik respon positif maupun negatif, dari yang langsung berani bertanya maupun sekedar memberi pernyataan di kolom komentar, sampai puluhan inbox dan wa sedih tervonis penyakit yang dibilang tidak bisa sembuh.

Inbox dan wa paling banyak adalah tentang mereka yang mulai dikucilkan sekitar, bahkan di PHK dari tempat kerja. Karena ketidaktahuan dan informasi simpang siur tentang bagaimana sesungguhnya penyebaran penyakit tersebut.

MEDIA & CARA PENULARAN
Duluuu saya juga dapat informasinya penyakit ini bisa menular melalui kontak sosial biasa. Sampai saya sendiri yang mengucilkan diri menghindari teman dan sahabat. Memberi jarak pada orang-orang yang datang ingin berteman.

Alhamdulillah teman dan sahabat serta rekan kerja saya tidak ada yang mengucilkan, bahkan mereka sangat mendukung dan membantu saya untuk bisa PD lagi.

Seiring berjalan waktu, saya mempelajari dan banyak bertanya serta konsultasi dg teman, sahabat yang berprofesi Dokter. Antar dokter aja mereka banyak berbeda pendapat, itu kenapa pentingnya kita yang harus paham dengan tubuh kita, ga asal telan informasi.

Hepatitis B memang penyakit yang paling berbahaya diantara semua jenis Hepatitis, tapi penularannya persis seperti HIV & AIDS.

Hanya menular melalui cairan darah, cairan vagina, cairan sperma, selain itu tidak.

Kontak sosial tidak akan menularkan, seperti jabat tangan, makan bersama, berenang bersama, pelukan bahkan tidur bersama.

Penularan bisa terjadi apabila berhubungan seks, transfusi darah, memakai jarum suntik yang sama bergantian, ibu hamil pada janinnya.

Stigma dan diskriminasi masyarakat memang kejam, tanpa mencari tahu dulu kebenarannya langsung menghakimi dan mengucilkan serta memberi label "penyakit kutukan Tuhan" jadi harus dihindari.

PENYEBAB MENDASAR
Harus disadari, penyakit bisa menyerang manusia karena daya tahan tubuh kita lemah. Padahal sesungguhnya Tuhan ngasih daya tahan tubuh kita jauh lebih kuat dan berlapis ketimbang invasi perusak dari mahluk renik yang ada di sekitar kita.
Kompleks dan berlapisnya daya tahan tubuh manusia bisa dianalogikan bagai benteng kokoh berpasukan sangat banyak serta sistem kerja rapi.

Jadi kenapa manusia bisa terserang oleh mahluk renik penginvasi tubuh itu? Sederhana aja, bentengnya dilemahkan, radarnya dirusak dari dalam.

Sayangnya yang merusak adalah si pemilik benteng (tubuh) itu sendiri, atau setidaknya lingkungan sekitar si pemilik benteng.

Umumnya tubuh dilemahkan gaya hidup, kualitas istirahat minim, waktu aktivitas fisik konsisten kurang, tapi yang paling utama, makanan-minuman ga sehat!

Tanpa sadar makanan-minuman yang kita konsumsi sehari-hari, bukannya menguatkan benteng atau memelihara sistem pertahanan yang rapi, malah sebaliknya.

Beberapa malah tersarukan oleh konsep kesehatan seperti produk-produk industri kesehatan dan kebugaran yang ramai dipasarkan dan diiklankan media massa, (termakan iklan) dengan terus konsumsi susu pembentuk otot, teh langsing, suplemen awet muda dan lain sebagainya.

Saat tubuh protes kasih alarm kecil seperti flu, batuk, sakit kepala, diare, insomnia, dsb, gak dipedulikan, saat muncul penyakit yang ditakuti malah denial, dicari kambing hitam yang ini-itu.

Saya pribadi mengakui, pola makan-minum saya dulu jauh dari sehat, belum lagi harus begadang karena harus kerja sambil sekolah.

BERPROSES
Saya bukan Motivator, saya hanya berbagi pengalaman bagaimana menghadapi berbagai penyakit yang pernah dititipkan kepada saya, kenapa berbagai penyakit, karena akibat hepatitis B, daya tahan tubuh saya melemah, sehingga mudah didatangi berbagai penyakit.

Kebanyakan orang suka sekali dengan berbagai testimoni keberhasilan, tapi menutup mata dengan proses "perjuangan" sehingga bisa berhasil.
Semua pengen berhasil tapi enggan berproses, hanya segelintir orang yang mau dan komitmen dengan proses, selebihnya tetap berada di tempat yang sama, penuh keprihatinan dan denial.

Jangan denial dan terus mencari penyebab dan menyalahkan diluar diri kita, tapi segera bangkit, intropeksi dan koreksi diri sendiri, karena waktu terus berputar, berkeluh kesah, minta simpati, sampai minta dikasihani, itu semua Buang Waktu!!

Jangan pernah berharap dg manusia, semua kembali ke diri kita, dan yang utama kita punya Tuhan.

Biarin cibiran dan kucilan manusia, malah harusnya kita bersyukur, mereka ketahuan di hadapan, daripada mereka yang baik di depan kita karena ada maunya terus memanfaatkan kita, tapi di belakang menghujat dan menyebarkan fitnah tentang kita.
Jangan juga dimusuhi, biarkan saja, jadikan cermin agar kita jangan seperti mereka.

Kenapa begitu ketakutan dg penilaian manusia?!
Sedangkan diri kita yang dulu dikasih sempurna oleh Tuhan, telah kita sakiti, tidak kita pelihara dg baik, memasukkan "sampah" ke titipanNya ini puluhan tahun, sekarang kena bom nya malah masih mikirin "penilaian" manusia, menyalahkan Tuhan, juga tanpa mau koreksi dan segera berbenah.

KOMITMEN
Selalu masuk pertanyaan yang sama tentang menu sehari-hari saya.

Jawaban saya juga sama, ini bukan pengobatan, tapi perawatan dan pembenahan langsung keakar penyebab masalah kesehatan.
Tujuan hakiki adalah untuk sehat berkualitas, bukan sekedar sembuh trus suatu saat balik sakit dan bisa jadi lebih parah.

Agar tubuh kembali sehat dengan mengubah gaya hidup terutama pada pola makan, dan mengganti air minum dg air putih berkualitas #KangenWater berdasarkan juklak dan tatib Food Combining.
Saya menjalaninya dengan komitmen, disiplin, konsisten, bahagia, tanpa target-targetan.
Saya ga terobsesi ketika lakukan pola makan-minum sehat trus tes kesehatan harus negatif, karena kebanyakan orang yang tujuannya hasil tes kesehatan negatif, berujung ga konsisten dan jauh dari sehat berkualitas.

Pemahaman apa yang kita lakukan itu yang utama, karena ketika tubuh telah sehat maka tubuh sendiri yang akan menyembuhkan sakitnya sendiri, dan tubuh yang sehat juga akan mencari berat idealnya sendiri.

Kalau ditanya, apakah dengan cara ini bisa sembuh? Berapa lama waktunya? Jawabannya : saya bukan Tuhan yang bisa memastikan, semua kembali kepada komitmen dan usaha masing-masing, mau mengubah pola pikir dan berproses ga? Kalau mau, InsyaAllah sehat berkualitas yang didapat, bukan sekedar sembuh.

Dulu saja ketika para "ahli kesehatan" memberikan pengobatan tanpa mereka bisa bilang sembuh, toh saya jalani, ketika berbagai produk herbal-herbalan mahal dibeli dan konsumsi buang uang tanpa hasil serta malah tambah parah, nurut-nurut saja. Ga sedikit duit habis-habisan, kok mau mau aja?

Dulu saya hanya bertahan dg Hepatitis B & berbagai penyakit yang ikutan mampir akibat rendahnya daya tahan tubuh, ketika serangan datang cuma bisa mengutuki kenapa saya.
Saya tidak berhenti berdoa tapi usaha saya keliru, sehingga Tuhan juga males mungkin dengar "keluhan" saya.

Sekarang saya bukan Survival, tapi saya telah keluar dari berbagai penyakit tersebut.
Saya yang membuka pintu masuk penyakit-penyakit tersebut ke tubuh, saya juga yang harus melenyapkannya dengan usaha yang tepat, dan dengan selalu menyertakan Tuhan.


Ini jawaban saya atas banyak pertanyaan yang masuk, semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan. 😊😄

Buat yang beneran serius mau hidup sehat berkualitas silakan ubek-ubek blog ini untuk belajar.
Ini link panduan dasar hidup sehat berkualitas food combining: http://deaedensor.blogspot.com/2018/09/petunjuk-dasar-hidup-sehat-berkualitas.html?m=1

#FreedomFighter #FoodCombining #FoodCombiningItuGampang #SehatItuMudah #SehatItuSederhana #sehatitumurah #SakitItuMahal #SakitItuNyusahin #healty

No comments:

Post a Comment