Friday, January 1, 2016

Teroksidasi



Dalam Food Combining makan pagi yang terbaik adalah buah-buahan segar...

Kenapa?
Karena pada saat ini tubuh kita masuk ritme sirkadian pembuangan/pembersihan dari sisa metabolisme malam.
Sangat banyak energi terpakai sehingga konsumsi sarapan yang ga tepat akan sangat mengganggu dan membuat sistem cerna bekerja berat...
Itulah kenapa, banyak yang baru pagi sudah kehilangan energi... ngantukan, badan letih, lesu, dsb... ga enak dah tuh badannya...

Tambah lagi maksi & makmal juga terjadi pertempuran antara pati dan protein hewani, makin disiksa tubuhnya...

Padahal sering kali sudah tubuh ngasih tau bahwa dia tersiksa...  alarm kecil sering berbunyi seperti badan ga enak, flu, batuk, sariawan, jerawatan, bau badan, dsb... tapi bukannya direspon malah dicuekin, sampai suatu saat duarrr...

Terkadang, ada yang bilang FC repot kalo diluar rumah... ntah kerja atau bepergian liburan, dsb...

Sebenarnya ga repot sama sekali, cuma kebiasaan saja yg perlu dirubah, tapi jangan dibikin "rutinitas" membosankan sehingga jadi ga asik ketika berefceh...

Kalo kerja seringnya saya bawa bekal buat #Sabu maupun #Maksi

Begitu juga ketika bepergian keluar daerah... jeruk nipis, buah-buahan & sayuran ga ketinggalan jadi bekal...

Usahakan, bekal buah dan sayurannya jangan dipotong-potong dulu, karena akan teroksidasi...

Kalo ga ribet ngupas-ngupas, jangan lupa bawa pisau kecil... tapi kalo memang susah, bawalah bekal buah dan sayuran yg bisa langsung kupas tangan atau langsung gigit gigi...

Buah yang mudah dikupas tangan seperti salak, jeruk, pisang, rambutan, manggis, kelengkeng, dsb...

Begitu juga dg sayur, seperti buncis, kacang panjang, kol, tomat, sawi putih, toge, dsb...

Bukan ga boleh bawa bekal buah & sayur potong ato bentuk jus... tapi idealnya kita mengindari sebanyak mungkin tubuh dimasuki makanan yang teroksidasi...

Kalopun sesekali bawa buah potong, saya bikin potongannya lebih besar, sehingga masih ada bagian yang ga teroksidasi.
Kalo pun bawa jus, saya mengusahakan secepatnya untuk dikonsumsi...

Berikut saya lampirkan sedikit penjelasan tentang "oksidasi" diambil dari buku Prof. Dr. Hiromi Shinya :

Tubuh Akan Teroksidasi jika Terus Menyantap Makanan Teroksidasi

Oksidasi menurut KBBI :
1. Penggabungan suatu zat dg oksigen
2. Pelepasan elektron dari suatu partikel (molekul)
3. Penguraian mineral yang mengandung logam oleh O2 dan menimbulkan karat yang merupakan satu bentuk pelapukan kimia



Secara singkat, proses oksidasi dapat menyebabkan suatu kondisi makanan menjadi berkarat, karena adanya ikatan zat dengan oksigen.
Seperti logam yang dapat berkarat...


Contohnya, saat kita menggoreng sesuatu, biasanya minyak kehilangan warna dan menjadi hitam.
Begitu pula apel dan kentang, berubah warna dan menjadi cokelat tidak lama setelah dikupas. Semua ini terjadi akibat oksidasi, akibat efek oksigen yang terdapat di udara. Radikal bebas terbentuk saat makanan teroksidasi ini memasuki tubuh.


Radikal Bebas dapat menghancurkan DNA dalam sel-sel sehingga menyebabkan kanker dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Alasan radikal bebas begitu ditakuti adalah karena mereka memiliki kemampuan oksidasi yang tinggi (kemampuan untuk membuat karat), beberapa kali lebih kuat daripada kemampuan oksigen biasa.

Tak hanya makanan teroksidasi saja yang menghasilkan radikal bebas, bahkan alkohol, tembakau dan berbagai faktor lain juga dapat menghasilkan radikal bebas.


Radikal bebas sering diperlakukan sebagai "penjahat", tetapi kenyataannya, mereka juga memiliki fungsi penting, yaitu mampu membunuh virus, bakteri, jamur, dan menekan infeksi. Namun, jika jumlah radikal bebas meningkat diatas satu titik tertentu atau berlebihan, membran sel dan DNA sel-sel normal mulai hancur. Saat inilah yang berdampak "bahaya" bagi tubuh...

Sebenarnya tubuh kita sudah dilengkapi senjata yang dapat menetralisasi serangan radikal bebas, berupa enzim anti-oksidan yang disebut SOD (super-oksida dismutase).

Jumlah SOD  akan menurun saat kita melewati usia 40 tahun. Ketika enzim ini menurun, enzim-enzim pangkal mulai melawan radikal bebas berlebihan.

Namun jika jumlah enzim pangkal tidak banyak tersedia, maka gangguan kesehatan akibat radikal bebas tak dapat dihindari lagi.

Pendeknya, jika kita terus mengonsumsi makanan teroksidasi, kita menciptakan banyak radikal bebas dalam tubuh.

Untuk mencegahnya, sebaiknya menghindari makanan yang dapat meningkatkan kadar radikal bebas dalam tubuh.

Oya, jenis makanan yang paling mudah teroksidasi adalah minyak.

Tak ada lemak yang paling buruk daripada Margarin :
https://m.facebook.com/groups/466855680080631?view=permalink&id=719933188106211&ref=m_notif&notif_t=group_comment

Bukan berarti ga boleh makan gorengan lho ya... tetapi bijaksanalah dalam mengkonsumsinya...
Sesekali harus menyantap gorengan ya gapapa, apalagi bersama sayuran segar tentu lebih baik, ditambah dg tetap mengunyah dg baik & benar maka air liur membantu menetralisir hingga kadar tertentu...

Setelah minyak, susu juga jenis makanan yang paling mudah teroksidasi.

Kibulan susu :
http://deaedensor.blogspot.com/2015/03/rangkuman-tentang-susu-sebenarnya-bukan.html?m=1


Sebaliknya, jika mengonsumsi makanan segar yang penuh enzim, selain membatasi jumlah radikal bebas yang dihasilkan, kita juga dapat membatasi pengurangan enzim pangkal dalam tubuh

Beberapa thread tentang enzim :

Enzym :
https://m.facebook.com/groups/466855680080631?view=permalink&id=666468173452713&ref=m_notif&notif_t=like

Enzim, dr. Shinya :
https://mobile.facebook.com/groups/466855680080631?view=permalink&id=682321731867357&ref=m_notif&notif_t=like

Enzim :
http://deaedensor.blogspot.co.id/2015/07/ada-apa-dengan-enzym-dan-kualitas-hidup.html?m=1



Met Tahun Baru 2016 Semua...
Semoga Tahun ini lebih baik lagi dalam berefcehnya... disiplin dan konsisten demi sehat berkualitas :D

#FoodCombining #FoodCombiningItuGampang #SehatItuPilihan #Oksidasi

No comments:

Post a Comment