Tuesday, December 22, 2015

Antara Bertahan Hidup atau Hidup Berkualitas dalam Menghadapi Kanker




Sekali lagi ini bukti nyata bahwa kanker bukanlah penyakit "menakutkan" yang harus dipasrahkan atau diperjuangkan "berat" tapi kanker bisa dihadapi dg mengubah pola makan buruk harian, asal "pasien" komitmen dg pilihan tsb.
Mengubah "gaya hidup" berpola makan sehat tanpa terpengaruh mitos sekitar yang bisa kembali mengacaukan...

Curhat eh kulwit pakar Food Combining Erikar Lebang tentang mama nya...

Yuk simak dan baca perlahan, semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan...



#HariIbu Jelaslah mama, sosok paling utama dalam hidup saya sampai kapanpun. Tapi momen paling membekas adalah saat saya berguna bagi beliau

Selama ini saya sepertinya selalu yang merepotkan atau membutuhkan bantuan beliau. Bahagia saat tahu apa yang saya punya bisa membantu dia

Waktu divonis kanker paru stadium 4A beberapa tahun lalu, saya dampingi beliau. Saat dokter yang nota bene junior beliau tegang, saya tenang

Mungkin dokternya terbiasa melihat orang histeris meratap nasib dan sengit bertanya "kenapa saya?", jadi dia agak tegang memberi informasi

Tapi saya dan mama santai, bahkan cenderung memberi tatapan dingin. Kalau ibu saya sih memang dokter, jadi dia terbiasa bersikap demikian

Selain emang dasarnya mama, hatinya rada beku, gak gampang mengekspresikan perasaan

Saya selain mewarisi sifat beliau ini, tapi di sisi lain kenapa saya bersikap dingin, karena saya tahu kurang lebih harus melakukan apa?

Ibaratnya, saya tahu harus melakukan apa menghadapi #kanker? Orang yang tahu harus melakukan apa, gak akan mudah terintimidasi oleh apapun

Bukan berarti saya takabur, mampu kalahkan #kanker. Tapi paling tidak tahu harus lakukan apa? Bukan semata pasrah, sok tawakal, histeris dll

Kuncinya cuma satu, mau gak mama melakukan? Karena sama seperti penyakit lain, apalagi, kanker butuh komitmen untuk 'perang' dari penderita

Untungnya, entah dapet wangsit dari mana? Kok ya mendadak beliau ngomong hal sama: "mama mau ngerjain kayak kamu, mau vegetarian"

Agak syok juga

Hihi, belasan tahun saya menjalani #Foodcombining yang berat dan condong ke sisi menjadi vegetarian, dia cuek aja

Kalau penderita sudah komit, masalah tehnis bisa dibilang sudah 70% selesai. Sisanya tinggal dihadapi dengan lebih enteng

Problem utama #kanker biasa penderitanya gak bisa terima, "kenapa saya?". Atau kelewat berlindung di balik sikap tawakal, "Cobaan Tuhan"

Kenapa? Karena berujung lempar kesalahan ke Tuhan. Jadi antara yang sengit dan sabar ini missed one important thing:

Introspeksi

Penderita kanker harus mau mengintrospeksi dulu, bahwa 95-97% kesalahan ada pada gaya hidup mereka, bukan genetik

Tuhan gak salah buat

Kalau sudah mau langkah selanjutnya lebih gampang

Mama sih tadinya, as usual, seperti kebanyakan ahli kesehatan lain, langsung melemparkan kondisi ini ke sisi genetik, riwayat keluarga

Hehe

Beliau terdiam saat saya beberkan banyak kesalahan gaya hidup yang dilakukan dan sangat memungkinkan #kanker sejahtera di tubuhnya

Antara setuju dan tidak. Kayaknya sampe hari ini dia masih percaya genetik ambil peranan, hehe

Ah, yang penting dia komit

Problem lanjutan adalah pengaruh lingkungan. Mulai dari ahli kesehatan, keluarga, kerabat, sahabat dan teman sering jadi 'pengacau'

Mulai dari saran ngawur, intimidasi tentang  apapun sampai rasa kasihan berlebih yang membuat penderita kanker susah disiplin dalam program

Kayak ada teman mama yang marahi saya via telpon: "kenapa ibu kamu gak boleh makan protein hewani? Kan ikan bagus"

Gantian dia saya semprot

Atau ada saran sinting, yang sayangnya tipikal terkait #kanker, disampaikan berulang-ulang

"Udahlah nikmati aja sisa hidup, makan enak"

Ya untungnya keluarga sepakat berdiri di belakang saya terkait "harus lakukan apa untuk mama hadapi #kanker?"

This makes everything easier

Beliau menjalani #RawFood secara disiplin, paling gak 5 bulan pertama. Kemudian mengganti air minum dengan #AirKangen, saya beli mesinnya

Dan karena saya paham dan mengajar #yoga dari sisi terapikal, ya beliau lakukan hal itu 3 kali seminggu

Bukan berarti kalau saya mengajar zumba beliau lakukan itu karena kena #kanker ya?

Bukan banget

Sekarang sudah tahun ke 4, jelang 5 tahun, mama divonis menderita #kanker paru. Lumayan

Mengingat waktu itu diprediksi 'tinggal bulanan'

Tapi ini bukan masalah survive atau mengalahkan #kanker seperti yang dipamerkan selama ini

Lebih ke sisi kualitas hidup

Buat apa declare bersih sel kanker, kalau diikuti dengan tubuh hancur tidak berdaya? Hilang vitalitas

Atau beberapa tahun kemudian ada lagi

Mama bisa jadi masih punya sel kanker di tubuhnya, tapi selain menciut, sel itu jadi dorman, gak berdaya rusak.

Tindakan medispun minim

Dia memang ikut program layanan dokter pribadi di negeri seberang. Tapi pasien lain serupa dengan kasus sama, either stagnan atau ya 'lewat'

Puji Tuhan cuma mama yang kualitas hidupnya stabil, bahkan meningkat. Dia pensiun jadi dokter 7 tahun lalu. Santai?

Gak malah tambah sibuk

Kesibukannya kini lebih ke sisi akademis, mencetak dokter baru dan membantu dokter yang mau ambil spesialisasi tertentu

Kerja-kerja-kerja

Bahkan sekarang lebih heboh lagi

Dia terima pekerjaan sebagai wakil direktur satu rumah sakit baru yang lokasinya jauh dari beliau tinggal

Kualitas hidup!

Paling gak mengeliminir kerisauan beliau bahwa saat divonis kanker dia akan berubah tidak berdaya dan menjadi beban bagi sekitar

Sekarang kendali sepenuhnya ada di tangan dia sendiri

Konsisten bergaya hidup sehat

Dia paham saat kendor dengan pola makan-minum sehatnya, dan malas beryoga, sel kankernya 'mulai aktif lagi'

Diberi kesempatan hidup

Beliau jadi saksi sendiri, begitu semua masuk 'mode kenceng' lagi. Sel kankernya langsung 'melempem' begitu jalani cek rutin lanjutan

Seberapa lama ini bisa berlangsung?

Ya kembali ke masalah beliau disiplin jalani hidupnya atau tidak? Sekelilng

cuma bisa support

Paling gak lumayan; banyak target yang dia ingin penuhi dalam sisa hidup terpenuhi, bisa berdaya, berkualitas

Gak seperti yang ditakutkan

Bagi saya, pencapaian ini adalah keberhasilan terbesar dalam hidup. Gak akan bisa balas jasa beliau, tapi paling gak lumayanlah

#HariIbu

Males pake closing ah

Ganggu kekhidmatan #HariIbu *cari alesan*



Selamat hari Ibu semua... sayangi Ibu kita slalu dg berbagai cara n karakter masing-masing..

Buat Ibu-ibu kita yang sudah berpulang, smoga beliau diterima disisiNya dan diampuni sgala dosa-dosanya...

I love u mom...

#FoodCombiningItuGampang #RawFood #Kanker

No comments:

Post a Comment