Wednesday, January 6, 2016

Proses vs Instan




Beberapa waktu lalu, saya kembali menengok kakak, tentunya untuk melihat sendiri kondisi kaka, yang dikabarkan para ponakan semakin membaik dan sudah bisa jalan diluar rumah setiap paginya..

Kakak tetap disiplin dan konsisten FC tanpa cheating selama kurang lebih sebulan ini...


Juga bawain oleh-oleh buku pakar Food Combining Erikar Lebang, yang sebenarnya beberapa tahun lalu sudah pernah dikasih tetapi bukannya dibaca malah disimpan rapi...

Harapan kali beneran dibaca dan dipahami kemudian meresap dihati & membuka pola pikir yang bisa sebagai tambahan wawasan agar kakak menjadikan Food Combining sebagai bagian dari tujuan hidup sehat berkualitas bukan sekedar ingin cepat sembuh dari sakitnya...

Walaupun diawal masuk RS kemaren kakak berucap ingin mengubah pola makannya, tapi ketergantungan "pengobatan instan" dan "bisikan-bisikan" sekitar pasti akan datang menghampiri, dan salah satu cara biar fokus adalah kakak harus lebih paham dan terus menggali kenapa beliau harus berefceh...
Bukan hanya karena motivasi & saran dari adik dan anak-anak saja...

Food Combining bukan "pengobatan" tetapi ketika kakak disiplin dan konsisten menjalaninya, tubuh kakak pun Alhamdulillah sehat, dan tubuh yang sehat itulah yang menyembuhkan sakitnya sendiri...

Untuk melepaskan kakak dari "kepercayaan" bahwa obat bisa mempercepat "kesembuhan" itupun saya harus mengeluarkan bermacam argumentasi dari beberapa tulisan pakarnya, suhu EL dan dokter Shinya dg anak-anak kakak yg notabene semuanya keluaran sekolah kesehatan...
Yang biar bagaimanapun sebagian besar yg mereka dapatkan dibangku kuliah adalah bersifat  "kuratif"

Bahwa yang namanya obat apapun bentuk, jenis dan macamnya adalah asing buat tubuh, racun yang perlahan menggerogoti organ-organ tubuh, yang suatu saat nanti akan menambah panjang daftar penyakit ditubuh kakak...

Mereka bertiga sebenarnya tau persis tentang bahaya "obat-obatan" terutama si bungsu yang sedang menyelesaikan kuliah farmasi semester akhir...

Tapi alasan si sulung awalnya tetap kasih obat dikarenakan mama nya yang belum bisa total rawfood, dan dia sangat khawatir tentang kondisi tersebut...

Saya tak menyalahkan, karena mengingat kejadian puluhan tahun silam, saat serangan pertama kakak yg sedang hamil anak keempat dan mengalami koma, sehingga keluargapun diminta dokter memilih menyelamatkan ibunya atau bayinya...

Si sulung yg masih usia SMP sangat ketakutan kehilangan mamanya pun bikin "perjanjian" dg Sang Pencipta, jika mamanya diselamatkan dia akan melepas sekolah impiannya dan masuk pesantren...

"Obat-obatan" resep dokter akhirnya ga lagi, tapi berganti "obat-obatan" herbal yang dianggap kakak ga ada bahan kimianya, dan ini juga atas saran-saran sekitar...

Kembali saya harus sedikit "berdebat" menyampaikan ga ada bedanya antar "pengobatan" tersebut, salah kaprah menganggap ga ada bahan kimia, padahal air aja termasuk "kimia" H2O...

Memberikan terapi pada tubuh dg konsumsi buah & sayur yg sama tiap hari, itu saja ga baik buat tubuh karena akan numpuk unsur tertentu...

Apalagi ramuan-ramuan yang diolah, diproses sedemikian rupa, walau racikan sendiri juga... kerja organ seperti ginjal, hati kembali dibebani...

Kenapa kakak "ngotot" pengen cepat "sembuh" padahal tubuh kakak sekarang jauh lebih sehat setelah berpola makan sehat FC...
Ga ada yang instan kalo ingin mendapatkan sehat berkualitas, semua perlu proses... seperti selama ini kita telah "mengotori" tubuh puluhan tahun...

Saya pun mengeluarkan hp dan memperlihatkan gambar-gambar usus orang-orang yang "penyakitan" dan usus orang sehat...
Ini lho kak usus orang-orang berpola makan buruk harian seperti "kita dulu", ini yg pengkonsumsi kopi, teh, susu... ini yang rutin konsumsi protein hewani, ini juga yang ga mau konsumsi serat seperti sayuran, buah, biji-bijian, dsb...

Gini deh kak, kita ibaratkan tubuh adalah sebuah ruangan kamar, kita tinggal disana tapi selama puluhan tahun kita terus saja nyampah memasukkan kotoran ke kamar tersebut... apa yang terjadi...
Yup, penghuni kamar sakittt, sama seperti tubuh kita...

Nah, saat ini kita sedang proses membersihkan kamar tersebut, ntah bebersihnya kalem maupun cekatan, tapi ruangan kamar tersebut perlahan sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya...
Kalo kakak sedang bebersih, kemudian ada kotoran dimasukkan lagi ("obat-obatan") gimana respon tubuh...
"Cape kak tubuh, tubuh yang lagi proses  untuk pencapaian kondisi homeostasis menyeimbangkan pH tubuhnya, ditambahin beban lagi untuk mengurusin racun-racun baru...

Coba ntar tes/periksa usus nya deh biar bisa liat apa yang terjadi di bagian dalam tubuh kita...
Karena kita tu lebih merespon yang terlihat diluar tubuh akibat ketidaktahuan...
*jadi mikir dimana periksa usus? *

Berbeda dg anak sulung kakak yang sangat ingin kakak radikal rawfood, saya sekarang lebih nyantei...
Karena memaksa kakak radikal rawfood, padahal puluhan tahun ga bisa makan sayur buah, trus beliau ga menikmati dan setelah beberapa waktu kembali kekebiasaan pola makan buruk dulu, jauh lebih berbahaya, karena ini bukan serangan pertama kakak...

Gapapa lah kakak blom total rawfood, asal disiplin dan konsisten selamanya berpola makan sehat FC...
Ntar, kalo kakak terus belajar dan mau membaca buku-buku "ini" Insya Allah kakak akan lebih menikmatinya...

Coba deh kakak bayangkan, setiap konsumsi produk Tuhan baik sayuran segar dan buahan segar, itu mengalir enzim yang sangat dibutuhkan tubuh, yang sebenarnya dilidahpun akan terasa nikmat ketika pikiran kita ga menolak duluan... Itu segar, manis dan sehat kakak...

Kakak banyakan diam menatap gambar-gambar usus, ntah apa yang ada dipikiran kakak...

Terakhir saya mengingatkan kakak... umur kita memang sudah ditentukan kak, tapi hidup sehat berkualitas kita yang bertanggungjawab memilihnya...
Kalo kita sehat mau melakukan apapun lebih nyaman, kakak mau beribadah pun pasti lebih khusuk...

Dari serangan pertama kakak sd kemaren, bener kakak terlihat sembuh, tapi coba kakak ingat kembali selama ini kakak cuma bertahan, kesakitan terus terjadi dan pengobatan terus bertambah, yang sebenarnya adalah lingkaran setan..
Sakit→obati→sembuh→sakit lagi→obati lagi→sembuh? Belum tentu...

Apa yang ulun omongkan ini bukan berarti "nyumpahi" bakal ngebom... tapi harus disampaikan apa adanya, bukan ada apanya...

Sudah banyak kak, orang-orang yang belajar dan menjalankan FC dan Alhamdulillah penyakit mereka pada ngilang...
Dari penyakit yg bisa dibilang "ecek-ecek" sd kanker...
Termasuk adikmu ini... fakta buka sekedar teori apalagi cuma mitos berdasarkan katanya katanya... asal fokus berefceh ga dicampur aduk...

Kakak tau kenapa dua anak kakak ini juga memutuskan berefceh... bukan dadakan, tapi karena mereka sebelumnya sudah mempelajari terlebih dulu, terutama si sulung, dia sudah bilang akan mencari dalil-dalil untuk lebih menyakinkan lagi...
Dan ulun malah senang, karena ketika seseorang memutuskan sesuatu setelah memperdalam itu jauh lebih baik daripada sekedar ikut-ikutan...

Dan ini gambar kakak, ulah dari anak sulungnya :D





#FoodCombiningItuGampang #DarahTinggi #Konsisten #Proses

No comments:

Post a Comment