Sunday, October 4, 2015

Barometer Kesehatan adalah "Perut yang Lapar"



Ada beberapa pertanyaan masuk ;

Tentang porsi yang benar itu seperti apa di Food Combining?
Apakah sepiring? 2 piring? 3 piring? sebaskom? atau segelas? 2 gelas? sebotol? Atau seberapa?

Jam berapa baiknya makan ini? Jam berapa boleh makan itu? Bisa ga makan ini setelah jam itu?

Kenapa dalam FC makannya harus diatur-atur gitu?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut, dalam penjelasan seputar juklak FC, sebenarnya sudah tersurat & tersirat.
Dalam FC tidak ada hitung-hitungan porsi maupun kalori. Makanlah ketika perut kosong atau lapar, berhentilah ketika kenyang.

Ketika tubuh memberi sinyal lapar, segera beri asupan sesuai ritme sirkadian, jangan ditunda apalagi dicuekin...
Ketika tubuh memberi sinyal kenyang, berhentilah, jangan teruskan.
Karna hal-hal tersebut akan menyiksa pencernaan kita...

Kalo menurut dokter Shinya, Barometer Kesehatan adalah "Perut yang Lapar"

Memilih bahan makanan yang baik, dan sekaligus juga berhati-hati untuk menjaga " kebiasaan makan teratur", sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan.

Kebanyakan orang berusaha makan dg menetapkan waktu, misal sarapan jam 7 pagi, maksi jam 12 siang, lalu jam 3 sore kudapan, serta sekitar jam 6 makmal.

Usaha seperti ini pun tidak bisa dinilai buruk, tetapi yang lebih penting adalah " makan setelah betul-betul merasa lapar". Makan meskipun masih belum lapar - tapi hanya karena sudah waktunya - sama sekali bukanlah cara yang bagus.

Jika organ pencernaan sehat, dalam jangka 3-4 jam setelah makan, makanan akan tercerna, dan kita merasakan "perut lapar" . Karena itu, orang yang sehat, bukan orang yang makan dengan mematok jam-jam tertentu, melainkan orang yang merespon rasa laparnya dan langsung makan, dan sebagai hasilnya, ia makan pada jam-jam yang hampir sama setiap harinya, atau dengan kata lain menjalani pola makan teratur.

Andaikata anda tidak merasakan lapar saat lambung mestinya kosong, tandanya organ pencernaan sudah melemah, atau dengan kata lain, anda harus memikirkan sebagai akibat kekurangan enzim. Terutama bagi anda yang tidak merasa lapar ketika bangun pagi, anda boleh yakin bahwa jumlah enzim tubuh anda tidak mencukupi.

Perasaan lapar itu sesungguhnya barometer kesehatan.
Sebaliknya, bagi anda yang meskipun makan melulu dan terus-menerus merasa lapar, sehingga terlalu banyak makan, anda pun sedang mengalami kekurangan enzim.

Bagi orang-orang yang bermasalah seperti ini, tindakan yang paling efektif adalah " banyak-banyak mengunyah".

Orang yang tidak merasakan perutnya lapar, dg cara ini dapat mengurangi beban lambung dan ususnya sehingga bermanfaat untuk menghemat enzim tubuh

Pun orang yang terlalu banyak makan, dg cara ini maka pencernaan dan penyerapan akan membaik, sehingga unsur gizi yang tidak bisa diproses dg baik selama ini menjadi dapat diserap tubuh.

Sebagai patokan jumlah kunyahan, minimal 30 - 50 kali, untuk makanan alot dan sulit cerna kira-kira 70 kali. Idealnya sampai makanan menjadi sangat lunak, tidak bisa digigit oleh gigi dan dengan sendirinya tertelan ke kerongkongan.

Mengenai jam makan, satu hal yang hendaknya anda perhatikan, yaitu menyelesaikan makan saat matahari masih ada. Terutama perhatikan jam makan malam.

Apabila makanan masih tersisa didalam perut saat tertidur, bisa-bisa terjadi arus balik, dan berisiko terkena radang paru-paru dan sindrom apnea tidur.

Meskipun tidak menjadi seserius itu, bila tidur dengan makanan tersisa dalam lambung, lambung jadi tidak enak, kualitas tidur pun terganggu, dan karena keletihan tubuh tidak hilang seluruhnya, dan menjadi rasa lelah yang tak kunjung pergi.

Dikutip dari buku Terapi Enzim, Prof. Dr. Hiromi Shinya, MD


Sempat dan sengaja berdiskusi dg pakar Food Combining Erikar Lebang seputar hal ini, karena ini cukup meresahkan saya...
Saya copaskan dimari...
Seperti sering beliau kulwitkan, Hidup sehat itu basisnya rutinitas sesuai aturan

Misal ada pertanyaan, habis cheating nih, mau netralisir, boleh ga  ngejus sayur diluar waktu cerna aka sudah masuk waktu serap?
Ngejus sayuran dg tujuan netralisir cheating ya jelas ngawur, Itu kan tindakan sesekali


Kemudian, ada lagi pertanyaan, perutku sudah kenyang nih, tapi blom konsumsi jus sayur untuk malam ini, ga ketabung dong enzim saya, gmn nih?

Tujuan ngejus sayur untuk nabung enzim, sedangkan saat itu perut sudah kenyang...
Alasan nabung enzim juga sesuatu yang berlebihan, apa yang mau ditabung kalau pencernaannya disiksa duluan?

Sebaik apapun itu, malah akan menyebabkan rusaknya keseimbangan secara keseluruhan.
Konsumsi berlebihan dan ketimpangan pada satu hal saja, sama buruknya dengan kekurangan hal yang diperlukan.


‪#‎FoodCombiningItuGampang‬ ‪#‎FoodCombining‬ ‪#‎Lapar‬

Happy SaBu All :D


Gambar diambil dari PP Suhu EL

No comments:

Post a Comment