Tuesday, February 24, 2015

Kesehatan Reproduksi Remaja

Banyaknya terjadi kasus tindak kejahatan seksual remaja membuatku ingin berbagi tentang hal yang dianggap “tabu” oleh sebagian masyarakat yaitu #KesehatanReproduksiRemaja (#KesproRemaja).

Pengalaman saya beberapa tahun silam di Youth Centre CMR-PKBI Daerah Kalsel, diantara banyaknya konseling yang masuk rata-rata remaja kebingungan masalah kespro karena malu bertanya pada orang tua mereka dan kalaupun ada yang bertanya, orang tua mereka malah menjawab ”tabu” untuk dibicarakan (bisa jadi orang tua mereka sendiri tidak paham tentang kespro). Bertanya pada gurupun juga lebih malu lagi dan ketika ada guru yang mereka suka dan percayai, guru tersebut juga belum tentu tahu betul tentang kespro. Akhirnya teman sebayalah tempat mereka curhat, yang belum tentu juga lebih paham dari orang tua dan guru mereka. Hasilnya adalah kesalahpahaman informasi, membuka situs-situs porno dan mencoba hal-hal yang belum saatnya.

Lewat blog ini saya ingin berbagi sedikit informasi tentang hal tersebut diatas secara proporsional dan ilmiah bukan bahan becandaan.

Pengertian Kesehatan Reproduksi
Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan pada manusia. Kesehatan Reproduksi (Kespro) didefinisikan  keadaan sehat jasmani, psikologis dan sosial yang berhubungan dengan fungsi dan proses sistem reproduksi. (ICPD, 1994). Sedangkan Reproduksi Sehat adalah perilaku individu yang berkaitan dengan fungsi dan proses reproduksi termasuk perilaku seksual yang sehat.

Salah satu penunjang terciptanya reproduksi yang sehat adalah #PendidikanSeks. Pendidikan Seks pada dasarnya merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan antara lain tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika serta komitmen agar tidak terjadi ”penyalahgunaan” organ reproduksi tersebut.

Siapa Itu Remaja?
Remaja adalah periode transisi dalam aspek perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Dengan rentang usia antara 10 -24 tahun menurut IPPF/PKBI, 10 -19 tahun menurut  WHO/Depkes, 10-14 /15 – 24 th menurut UNFPA (belum menikah).

Masa ini bisa juga disebut dengan masa pubertas, karena terjadi perubahan fisik, psikis dan pematangan fungsi seksual. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat, tetapi laju pertumbuhan ini berbeda untuk masing-masing individu tergantung beberapa factor seperti gizi dan genetis.

Hormon kelamin laki-laki (testosterone) bersama hormone anak ginjal (androgen) menimbulkan ciri-ciri sekunder, yaitu :
Ø  Suara bertambah besar
Ø  Badan Lebih berotot (bahu & dada)
Ø  Pertambahan berat dan tinggi badan
Ø  Tumbuh jakun
Ø  Tumbuh rambut di ketiak, kaki, tangan, dada, dan kumis, serta sekitar kemaluan
Ø  Lebih cepat mengalami bau badan
Ø  Alat reproduksi mulai berfungsi
Ø  Mengalami mimpi basah

Indung telur memproduksi hormon kelamin perempuan (estrogen dan progesterone) pada anak perempuan yang akan menyebabkan munculnya ciri-ciri seks sekunder :
Ø  Pertambahan tinggi badan
Ø  Pinggul melebar
Ø  Buah dada berkembang
Ø  Suara menjadi halus & tinggi
Ø  Kulit menjadi lebih halus
Ø  Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar kemaluan
Ø  Lebih cepat mengalami bau badan
Ø  Alat reproduksi mulai berfungsi
Ø  Mengalami menstruasi

Reproduksi yang Sehat diantaranya :
·           Mampu mempunyai anak/keturunan yang sehat.
·     Mampu mengendalikan diri untuk tidak melakukan hubungan seks sebelum nikah atau diluar nikah.
·           Mampu Menjalankan kehidupan seksual yang sehat dengan pasangan sah.
·           Tidak menulari dan tertular penyakit kelamin.
·           Tidak memaksa atau dipaksa oleh pasangan kita, apalagi oleh orang lain.
·           Bisa memperoleh informasi dan pelayanan reproduksi yang kita butuhkan.
·           Keputusan apapun yang kita ambil seputar masalah reproduksi bisa dipertanggungjawabkan.


Mengenal Organ Reproduksi

a. Organ Reproduksi Perempuan
contoh organ reproduksi perempuan


1. Indung Telur (ovarium), yaitu organ di kiri dan kanan Rahim diujung salauran fimbrae (umbai-umbai) dan terletak dirongga panggung. Berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum) sebulan sekali.  
2. Fimbrae, dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan. Umbai-umbai ini berfungsi menangkap ovum yang dikeluarkan indung telur.
3. Saluran Telur (tuba fallopii), yaitu salurandi kiri dan kanan Rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari indung telur menuju Rahim.
4. Uterus (Rahim), yaitu tempat calon bayi dibesarkan. Bentuknya seperti alpukat gepeng dan berat normalnya 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar Rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampong. Terdiri dari 3 lapisan dinding, lapisan parametrium, lapisan myometrium dan lapisan endometrium.
5. Leher Rahim (Cervix), yaitu bagian bawah Rahim yang bagian luarnya ditetapkan sebatas penis waktu masuk ke dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher Rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.
6.  Vagina, yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan kurang lebih 6,5 cm dan dinding belakang kurang lebih 9 cm yang bersifat elastis dengan berlipat-lipat. Fungsinya sebagai tempat penis berada waktu senggama, tempat keluarnya menstruasi dan bayi.
7.   Mulut Vagina, yaitu awal vagina, merupakan rongga penghubung Rahim dengan bagian luar tubuh.
  

  b.  Organ Reproduksi Laki-Laki
contoh organ reproduksi laki-laki



1.       Penis, berfungsi sebagai alat senggama dan saluran untuk menyalurkan sperma dan air seni.
2.       Glans, adalah bagian depan atau kepala penis, banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
3.       Saluran kencing  (uretra), yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani.
4.       Saluran sperma, yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju vesikula seminalis.
5.       Epidydimis, yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh saluran-saluran testis yang kecil akan berkumpul disini.
6.       Testis/pelir, berjumlah 2 buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron. Berada diluar tubuh karena pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada tubuh.
7.       Scrotum, adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat serta tempat bergantungnya testis.
8.       Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma.
9.       Vesikula Seminalis, fungsinya hampir sama dengan kelenjar prostat.
10.   Kandung  Kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).
                                                       
Tanda Matangnya Organ Reproduksi
Pada perempuan kematangan organ reproduksi ditandai dengan menstruasi, sedangkan pada laki-laki ditandai dengan munculnya mimpi basah.

Mimpi basah Merupakan pengeluaran cairan sperma yang tidak diperlukan secara alamiah pada saat tidur. Pertama terjadi mulai usia 9 – 14 tahun.

Menstruasi merupakan peristiwa luruhnya lapisan dinding dalam Rahim yang banyak mengandung pembuluh darah (endometrium). Lapisan ini terbentuk sebagai persiapan jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma, jika tidak maka jaringan ini akan meluruh. Menstruasi pertama mulai terjadi sekitar umur 10 – 15 tahun. Sedangkan siklus menstruasi berlangsungkurang lebih 28 hari ( antara 21 – 35 hari).

Cara pemeliharaan alat-alat reproduksi untuk laki-laki maupun perempuan : 

1. Mengganti celana dalam min. 2x sehari. 

2. Membersihkan kotoran yg keluar dari alat kelamin & anus. Kemudian mengeringkan bisa dg handuk atau tissue kering. 

3. Tidak menggunakan air yg kotor untuk mencuci vagina/penis. 

4. Dianjurkan untuk mencukur/merapikan rambut kemaluan krn bisa ditumbuhi sejenis jamur/kutu shg menimbulkan rasa tidak nyaman & gatal. 

5. Menghindari celana ketat. Krn menyebabkan alat-alat reproduksi mudah berkeringat. Sdgkan pada laki-laki, celana ketat mengganggu stabilitas suhu scrotum. 


Cara pemeliharaan khusus perempuan : 

1. Tidak menggunakan pembilas vagina kecuali ada infeksi. 

2. Memeriksa ada atau tidak benjolan pada payudara min 1x/bulan setiap selesai menstruasi. 

3. Tidak memasukkan benda asing dalam vagina. 

4. Gunakan cd yg menyerap keringat. 

5.Selama haid pembalut sering diganti secara teratur 4-5 kali sehari. 

6. Mencatat siklus haid agar dapat mendeteksi adanya gangguan. 

7. Selama haid perbanyak mengkonsumsi buah-buahan & sayuran, batasi konsumsi protein hewani. Serta minum air putih yg banyak. 


Cara pemeliharaan khusus laki-laki : 

1. Tidak menggunakan celana ketat yg dapat mempengaruhi suhu testis, shg dapat menghambat produksi sperma. 

2. Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran/smegma shg alat kelamin menjadi bersih. 

Dampak Terabaikannya Kesehatan Reproduksi pada Remaja
          Hubungan seks diluar nikah
          Ganti-ganti pasangan
          Tertular IMS/HIV
          Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dan Aborsi tak aman
          Hamil dan melahirkan pada usia dini
          Resiko kemandulan dan kanker serviks
          Pelecehan, perkosaan dan pelacuran

Sejak zaman dulu pelecehan seksual dan pemerkosaan sudah terjadi. Dikatakan faktor utama penyebabnya adalah rasa dorongan seksual yang tidak dikendalikan dengan baik. Selain itu budaya patriarkhi yang beranggapan bahwa laki-laki berkuasa, sehingga perempuan dianggap sebagai kaum lemah dan pantas dilecehkan.
Sekarang ini, kasus tersebut semakin banyak terjadi, budaya patriarki yang masih mengakar ditambah pengaruh tontonan dan bacaan yang mendorong orang berperilaku seksual yang menyakiti orang lain. Bagi yang tidak dapat mengelola dorongan seksnya dengan baik maka hal ini menimbulkan perilaku yang salah sebagai dorongan seksualnya. 

Penyampaian informasi mengenai kesehatan reproduksi hendaknya diberikan mulai dari rumah oleh orang tua. Orang tua hendaknya menciptakan suasana hormat, keakraban dan keterbukaan bukan ketakutan. Sehingga tercipta dialog yang baik antara orang tua dan remaja.

Setiap orang membutuhkan pendidikan seks karena akan memberikan bekal pengetahuan pada seseorang agar lebih memahami dirinya sendiri, sehingga mampu menjaga kesehatannya dengan lebih baik. Dan mengambil keputusan yang terbaik untuk hal-hal yang dengan seksualitasnya.

Akan lebih baik jika pendidikan seks diintegrasikan dalam kurikulum. Sebab kenyataannya, tanpa disadari setiap orang perlu memahami segi seksualitasnya. Bagi orang tua pendidikan seks sangat perlu karena jika orang tua kurang memahami pengetahuan ini maka ia tidak dapat menjelaskan atau tidak tahu bagaimana cara mengkomunikasikan kepada anak-anaknya.
Bagi remaja membutuhkan pengetahuan tentang seksualitas karena mereka memerlukan informasi yang tepat agar mampu mengambil keputusan yang tepat yang berkaitan dengan seksualitas.


Diambil dari Modul Kesehatan Reproduksi Remaja, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) 


#KesehatanReproduksi #PendidikanSeks

No comments:

Post a Comment