Thursday, September 24, 2020

Makan Buah sebagai Cuci Mulut Tidak Sehat?!


Posting ttg ini gegara beli Semangka pagi-pagi, untuk menghindari oksidasi. Si pedagang asumsi buat cuci mulut, sudah saya bilang buat sarapan, malah asumsi.

Seperti biasa, setiap ada "kejadian" jadi bahan edukasi kesehatan saya sharing di medsos.


CARA MAKAN BUAH TIDAK SEHAT

Banyak orang yang ga tahu ttg tata cara makan buah-buahan yg benar, termasuk saya dulu. 

Banyak anjuran seperti: "makan buah yg banyak kalo mau sehat", tapi mereka yg memberi anjuran tsb ga tau juga makan buah yg benar bikin sehat itu seperti apa?

Ketika merasa banyak makan buah tapi kok ga sehat2? Malah sakit? Lalu buah2an difitnah sbg penyebab!


Bukan salah buah-buahan nya!, tapi salah tata cara manusia memperlakukan buah-buahan tsb. Inilah pentingnya belajar & paham ilmu makan sehat yg benar.


Selain sayuran, buah-buahan termasuk golongan makanan pemberi energi kehidupan berlimpah enzim, antioksidan, mineral, dsb, konsumsi secara benar menciptakan organ cerna yg sehat.

Organ cerna yg sehat menghasilkan manusia yg juga sehat.


Tapi, kalo salah tata cara konsumsi buah-buahan, bukan dapat kekayaan manfaatnya malah sebaliknya masalah kesehatan.


Golongan buah-buahan waktu cernanya lebih cepat dari golongan makanan lainnya.

Ini sebabnya konsumsi buah-buahan setelah maupun bareng makanan lainnya (termasuk sayuran) akan membuat masalah pada pencernaan. 

Sebah, perut ga nyaman, kentut bau busuk, sampai masalah pencernaan lainnya. 


Gula buah/fruktosa itu gula murni sbg energi, juga menjaga kadar gula darah tubuh, dg bantuan serat. Budaya umum buah dicampur macam2 seperti gula, susu, keju, dsb. Produk Tuhan dirusak!


Belum bicara kunyahan, mengunyah kayak maling dikejar orang sekampung, sangat mengganggu sistem cerna

 

Semua yang benar ahli/pakar kesehatan dunia diranah pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan berdasarkan kehidupan alam, pasti selalu bilang untuk makan buah sesuai aturan yang benar.


Jadi, apa yang saya sampaikan bukan asumsi/opini pribadi, tapi logika pengetahuan terkait.





Dr. Hiromi Shinya bilang; Buah-Buahan Segar adalah “Hadiah dari alam bagi kehidupan manusia, dan “Sumber Enzim Tanpa Tanding”

Ada dasar kenapa beliau menempatkan buah sebagai makanan nabati sumber enzim paling menonjol. Diatas sayur & biji-bijian!

Tentunya harus benar dulu penyajian dan cara makan buah-buahan nya agar dapat semua kebaikan tsb.


JUKLAK BUAH

Makanlah buah secara tepat dan benar sesuai syarat dan aturan. 

Buah hanya dikonsumsi secara eksklusif di pagi hari tanpa dicampur apapun agar tidak merusak kandungan yang ada didalamnya. 


Makanlah buah secara berkala dari sekitar jam 06.00 – 11.00an, makan perlahan, kunyah dengan baik dan pastikan tercampur air liur. 


Buah selama segar, berserat, berair, manis karena matang sempurna, bisa dipotong, dijus, diblender. Konsumsi benar, tidak akan beri masalah. 


Apabila mau dibikin jus jangan kasih campuran apapun, murni hanya buah-buahan segar, agar tidak merusak manfaat kebaikan buah. Jadi, no gula, no susu, no pemanis buatan apapun, no es, hanya buah-buahan segar. 


Setelah di jus, segera minum, jangan dibiarkan lama karena akan teroksidasi. 


Buah-buahan lokal adalah yang terbaik karena masa petik relatif sebentar, semua buah-buahan segar asal sesuai syarat (matang sempurna, berserat, berair) bisa dijadikan sarapan, kecuali nangka, cempedak dan duren karena mengandung alkohol. 


Jadi kalau mau juga sehat dengan sarapan buah. Jangan karena doktrin, ikut-ikutan, karena ini gaya hidup sehat, ada syarat dan peraturan yang harus dipahami benar secara baik, sehingga menjalani benar hasil juga benar baik.


#ProdukTuhan #BuahSegar #BuahLokal #Enzim #AntiOksidan #PolaPikir #FoodCombining #FoodCombiningBanjarmasin #FoodCombiningIndonesia #RawFood #JuklakBuah #TataCara #Makanan #MakananSehat #MakananSehatBanjarmasin #MakanSehat  #KateringSehatDeaFC #Banjarmasin  #CegahPenyakit #CegahCOVID19 #healtyfood #healtylife #lifestyle #HidupSehat #sehatitumurah #SakitItuMahal

No comments:

Post a Comment