Enema Kopi? Awalnya baca langsung bikin ngeri karena pikirin
yang aneh-aneh juga karena blom liat alatnya seperti apa.
Ceritanya beli kantong enema dan kopi organiknya dulu deh, ntar
kapan-kapan kalo sudah berani kan tinggal eksekusi. Ketika enema kit nyampei
rumah, aku perhatiin aku baca kembali tujuan dan juklak enema kopi trus aku praktikin boong-booangan akhirnya timbullah keberanianku. Okeh, melawan takut
adalah dengan melakukan yang ditakuti... hmmm...
Ternyata eh ternyata ga seseram yang aku pikir selama ini
setelah bener-bener aku lakukan, malahan badan jadi enak dan seger juga jadi
nagih pengen lagi dan lagi (tapi bukan candu lho) hahahaha.
Tapi tetep ingat #EnemaKopi hanya salah satu pendukung yang utama tetep pola makan sehat Food Combining.
Nah, disini aku lampirkan tulisan pakar Food Combining Indonesia Erikar Lebang tentang
Enema Kopi.
Semenjak menjalani pola hidup yang lebih baik, belasan tahun
yang lalu, hingga hari ini kopi adalah salah satu substansi yang sangat saya
kurangi konsumsinya. Well, secara tehnis saya bukan pecinta kopi juga sih.
Walau kedua orang tua saya adalah maniak kopi, saya cuma mengkonsumsinya bila
sedang bergaul atau saat melakukan olahraga kardio, karena kopi adalah
pendongkrak kerja jantung yang tergolong instan. Maka itu kopi dianggap sebagai
legal dope di dunia olahraga.
Kenapa sekarang saya mendadak bicara tentang kopi? Ini
konsep mengkonsumsi kopi secara berbeda, enema kopi!
TERAPI KESEHATAN
Enema Kopi adalah salah satu terapi yang dikembangkan oleh
Dr Max Gerson sekitar 70 tahun yang lalu. Dr Gerson sendiri sebenarnya di awal
menemukan manfaat Enema Kopi untuk mengobati migrain. Belakangan baru ia
meneruskan konsep ini untuk membantu para pasien penderita penyakit berat,
terutama kanker, dalam terapi mereka. Tidak heran bila secara generik, nama
Enema Kopi sering menjadi ‘Terapi
Gerson’ di kalangan pelakunya.
Sebenarnya istilah ini tidak terlalu tepat.
Enema Pertama kali konsep ini diperkenalkan oleh Dr. Meyer
dan Dr. Hubner dari departemen kedokteran Universitas Gottingen, Jerman. Mereka
mendapati bahwa kafein dalam kopi, melancarkan aliran empedu untuk membantu
fungsi hati.
Hati adalah organ terbesar yang memproseskan racun dalam tubuh.
Tapi mereka menemukan juga bahwa kopi bila diminum tidak akan menimbulkan efek
serupa. Selain itu dibutuhkan kopi dalam jumlah yang cukup untuk terapi ini.
Jumlah tersebut bila diminum membuat efek seperti mabuk karena efek kafein pada
sistem saraf otonom, dan rasa tidak nyaman di lambung hingga alat cerna
lainnya, bahkan sangat mungkin harus dimuntahkan.
Kopi dalam enema harus
dimasukan langsung ke dalam usus besar, dimana areal ini punya kemampuan
menyerap cairan biasanya sisa makanan yang telah diproses organ cerna
sebelumnya. Kafein langsung bisa mendongkrak koordinasi kerja organ
liver-empedu pasca diserap via usus besar
He? Usus besar? Maksud loh?
Jangan panik dulu, saya mengenal Enema Kopi dari penelitian
Dr. Hiromi Shinya, gastroenterolog terbaik dunia, apapun terkait sistem cerna,
saya sangat mempercayai beliau. Maklum ratusan ribu perut manusia dunia ini
telah beliau teropong lewat teknik endoskopi-kolonoskopi. Kalau dia bilang
bagus, ya pasti bagus. Demikian sebaliknya! Menurut beliau, enema kopi sangat
bermanfaat untuk membersihkan usus dari keadaan sembelit dan tinja. Enema Kopi
tidak mengganggu fungsi usus kecil, karena hanya membersihkan sisi kiri usus
besar. Fungsi utama Enema Kopi sendiri untuk memperbaiki kinerja liver (hati)
selain alasan yang disebut kedua penemunya diatas, menurut Dr. Shinya adalah
efektifitas dalam membuang racun dari endapan kotoran yang tersisa dalam usus
besar dengan sangat cepat.
KONTROVERSI
“Tapi kan
enema kopi bahaya sekali”, “Kata dokter saya, itu gak ada
bukti ilmiahnya”, “Dokter langganan bilang nanti
menyebabkan kematian kalau terus menerus dilakukan, ususnya bisa jebol” Ini beberapa pertanyaan yang paling sering dilontarkan.
Benarkah demikian? Saya cuma bisa tersenyum. Sebagai cucu dan anak dokter, saya
sangat paham dunia kesehatan konvensional memiliki benteng kokoh dalam menerima
satu fenomena baru, mereka dididik untuk skeptis terhadap apapun yang bersifat
asing, tipikal pola pikir seorang ilmuwan. Hanya fenomena yang terbukti secara
ilmiah sesuai standar yang bisa diterima dan diterapkan. Sepintas hal ini
membuat dunia tersebut menjadi sempurna. Tapi kenapa masalah kesehatan sampai
hari ini seakan tidak terselesaikan? Malah menjadi kian rumit.
Standar ganda jawabannya!
Dunia kesehatan konvensional memang berlaku ketat terhadap
fenomena keilmuan baru. Tapi mereka sangat lemah saat hal baru muncul dari
dunia pendamping mereka, dunia farmasi serta alat kesehatan (alkes). Banyak
sekali penemuan dari dunia tersebut yang sebenarnya dasar keilmuannya masih
lemah bisa menembus masuk dan dipergunakan secara massal. Ini yang dimaksud
dengan standar ganda. Saya gak sembarang bicara, banyak sekali fenomena
tersebut, yang paling gampang saja, pemakaian susu dalam berbagai bentuk
pengobatan: susu untuk kanker, susu untuk masalah jantung, susu gagal ginjal
bahkan orang yang koma pun diberikan susu khusus. Adakah penelitian yang
mendukung bahwa semua susu tersebut mutlak memperbaiki kondisi kesehatan? Tidak
sama sekali. Fenomena bahwa konsumsi susu menurunkan tingkat kesehatan, paling
tidak minim kontribusi dalam memperbaiki kondisi, dipandang sebelah mata,
dianggap tidak ada. Ini contoh mutlak. Suka gak suka aroma komersialitas dan
kelambatan memperbaiki kesegaran pengetahuan bisa dikedepankan sebagai sebab.
Kelemahan lain dunia kesehatan konvensional adalah
pendekatan pengobatan (kuratif) yang dianggap sebagai jalan utama. Seseorang
harus dinyatakan sakit dulu baru penanganan dianggap perlu dilakukan, bila
belum, Anda akan dianggap normal atau sehat. Gak peduli tubuhnya sudah berulang
kali meneriakkan alarm tanda bahahya: pusing, mudah sakit, batuk berkepanjangan
dan lain sebagainya. Alarm itu cukup ‘dimatikan’ dengan obat. Nanti tinggal
tunggu sakit lebih parah, baru perlu diadakan penanganan. Pendekatan ini yang
kini ditengarai membuat masalah kesehatan makin memburuk dari waktu ke waktu.
coffee boiled terkait enema kopi, basis pemahamannya jelas
bukan kuratif, tapi lebih ke perawatan kesehatan dan pencegahan terhadap
penyakit, yang harus diakui jelas tidak mendapatkan sokongan sepenuhnya dari
pendamping dunia konvensional: farmasi
serta alkes. Tidak heran bila banyak sekali penolakan terhadap metode ini.
Terapi Gerson sendiri telah umum dilakukan di benua Amerika
belahan selatan dan utara, terutama untuk penderita kanker. Sementara apa yang
dirintis oleh Meyer dan Hubner juga
merebak di banyak klinik benua Eropa. Kini bahkan negara Asia yang besar dan
maju dunia kesehatannya seperti Jepang telah banyak ditemui enema kopi sebagai
bagian dari terapi.
Saya sendiri diyakinkan oleh obervasi Dr. Shinya, dari
ratusan ribu pasiennya, ia menempatkan enema kopi sebagai bagian dari terapi
kesehatannya dan lewat pengamatan kolonoskopi efek positifnya terlihat jelas
dan tidak terjadi efek samping yang ditakutkan sebelumnya. Sama seperti beliau,
saya pun kini melakukan enema setiap hari, hal ini terasa sekali semakin
menguatkan efek sehat pola makan foodcombining yang telah saya lakukan belasan
tahun. Dan tidak terjadi efek adiksi, yang umum ditakuti dari kafein, ah,
masuknya aja dari ‘pintu
berbeda’ kok. Saya saat berlibur,
belum pernah membawa kantung enema. Tapi siklus buang air besar saya sama
sekali tidak terganggu, selalu berlangsung setiap hari dan terjadi di
siklusnya, pagi.
CARA MELAKUKAN
Pakailah kopi dari jenis organik, dengan kata lain tidak
mempergunakan budi daya konvensional yang kita kenal, pestisida, pupuk urea dan
sebaginya, efek zat kimia anorganik di dalamnya ditengarai bisa memberikan
masalah saat masuk secara langsung dalam usus besar kita.
Pergunakan air 1.2 liter, campurkan pada 2-3 sendok teh
(beberapa ada yang mempergunakan 1-2 sendok makan penuh), saya
mempergunakan #AirKangen ber PH 8.5, buat yang gak punya medical device ini,
pergunakan air mineral kemasan yang terjamin baik. Jangan pergunakan air
destilasi atau reverse osmosis, air ini sangat berbahaya untuk dikonsumsi,
karena tidak mengandung mineral sama sekali. Campuran ini didihkan sehingga
tersisa sekitar 900-1000 ml kopi, untuk mendapatkan ini biasa diperlukan waktu
sekitar 5-8 menit, bergantung kontrol terhadap api. Setelah itu biarkan kopi
mengendap sekaligus menjadi dingin. Untuk mengetes cukup celupkan jari Anda,
bila terasa hangat dan tidak menyakitkan, kopi siap dimasukkan dalam tubuh.
Ya gila aja kalau masih panas dimasukin dalam pantat?
Menurut loh?!
Coffee-Enema
Setelah itu, tuangkan larutan kopi secara hati-hati, jangan
biarkan ampas kopi yang mengendap ikut masuk, ke dalam kantung enema. Saya biasa
melakukan ritual ini di kamar mandi. Ada yang cukup nekat mengerjakannya di
kamar atau bahkan tempat tidur, hehe.. Gak kebayang
Gantung kantung ini di tempat yang cukup tinggi, pastikan
alat pengunci pada selang terpasang dengan baik, kalau gak kopinya akan
berceceran. Lalu lumuri ujung selang dengan lubrikan. Langkah lanjutan ada yang
mengoleskan lubrikan ini di areal sekitar anus untuk lebih memudahkan.
Kemudian masukan selang ke dalam anus, posisi terbaik untuk
mengerjakan pose ini adalah dengan tidur di lantai pada sisi kanan, agar areal
usus besar sebelah kiri yang akan terekspos oleh larutan kopi tidak terganggu
oleh himpitan berat tubuh. Buka kunci selang, dan biarkan kopi mengalir masuk,
cepat kok, paling sekitar 1-2 menit. Tahanlah sebentar, ada yang menganjurkan
minimal 12 menit, ada yang 15 menit. Saran saya pribadi untuk pemula, bisa
menahan 5 menit saja sudah hebat sekali. Tapi memang efek pembersihan bisa
berlangsung lebih baik bila dilakukan minimal diatas 5 menit, plus kafein akan
lebih maksimal diserap usus besar bila ditahan selama itu.
Setelah dirasa cukup ditahan, keluarkan hingga habis. Jangan
mengharapkan sekali keluar langsung habis, biarkan keluar berkala hingga tidak
tersisa. Anda bisa melewatkan waktu dengan bersantai membawa bacaan. Bila tidak
yakin seluruh kopi telah keluarkan, ulang lagi proses enema ini dengan
menggunakan air bersih biasa.
Mudah kan?
PENGARUH KESEHATAN
Terapi Gerson bila dikaitkan dengan enema kopi, amat
menekankan pada perubahan pola makan harian, konsumsi buah dan sayuran segar
menjadi porsi utama disana. Hal sama diulang oleh Dr. Shinya, ia bahkan
mengatakan enema kopi adalah bagian pelengkap dari perubahan pola makan yang
sehat, bukan menu utama. Sebagai pelaku #Foodcombinig yang cenderung #RawFood,
konsep ini sangat tidak asing bagi saya. Bila Anda rutin melakukan, apa yang
dimakan sebelum Enema biasa mempengaruhi aroma kotoran dan bentuk yang
terbuang. Saat Anda banyak mengkonsumsi makanan buruk, biasanya kotoran yang
keluar lebih keras, terasa gumpalan, kadang berlendir, dan baunya kurang enak.
Sementara bila apa yang dimakan baik, padu padan benar, banyak mengkonsumsi
buah-sayuran segar, kotoran yang keluar lancar dan konsisten dan aromanya
kadang terasa lebih segar, bahkan ada yang mengatakan bisa mencium aroma
beberapa jenis buah.
Enema kopi tidak melulu terkait pembersihan usus besar,
sehingga tidak bisa digantikan oleh pemakaian obat pencahar, atau terapi
pembersihan usus besar yang umum ditawarkan beberapa klinik kesehatan. Seperti
apa yang kita baca diatas efek kopi terhadap kesehatan dan fungsi kerja
liver-empedu, menjadi menu utama. Lagipula Dr. Shinya menjelaskan pemakaian
alat pembersih usus besar di klinik, berpotensi merusak harmoni dan dinding
usus besar, dimana dalam pengamatan kolonoskopinya, ia kerap menemukan kasus
seperti itu.
Liver yang sehat, meningkatkan metabolisme tubuh ke tingkat
tertinggi. Bila ini terjadi banyak sekali perubahan positif dalam kehidupan
kita. Tubuh lebih segar dan gangguan penyakit yang hilang. Saya sempat beberapa
kali merasakan pusing di kepala, akibat ritual wisata kuliner berlebihan akhir
minggu, hilang secara instan pasca melakukan enema. Pun rasa sebah dan kadang
diare akibat hal sama, langsung membaik. Tapi bukan berarti ini adalah jalan
keluar pamungkas untuk bergaya hidup seenaknya. Enema kopi adalah penunjang
pola hidup sehat, bukan sebaliknya, enema membuat kita bisa makan seenaknya.
Kalau ini diadopsi, ya lama-lama gak ada gunanya juga.
Selamat mencoba
Banjarmasin dan sekitarnya untuk pemesanan kantong enema dan kopi organik WA 087814066104
#Enema #EnemaKopi #EnemaBag #KantongEnema #Kopi #KopiOrganik #CoffeeOrganic #Banjarmasin #EnemaKopiBanjarmasin