Akhir-akhir ini lagi rame diperbincangkan kawasan wisata yang
dianggap baru yaitu #BukitBatas, yang dianggap sebagian orang seperti “Raja
Ampat”.
Bagiku pribadi daerah ini bukanlah hal baru, karena beberapa waktu yang
lalu aku sempat ditempatkan di Kecamatan ini sebagai salah satu pendamping
program PNPM-Mandiri Perdesaan. Dan memang benar Kecamatan ini mempunyai
pemandangan alam yang menawan dan mengagumkan.
Di program kami kecamatan ini dianggap wilayah sangat sulit,
sehingga terkadang sebagian orang berucap dan bertanya kepadaku bagaimana
keadaan dan kondisiku ketika disana. Tidak sesulit yang dibayangkan kalau
setiap harinya aku anggap aja piknik :D.
Sebagai pekerja lapangan, Alhamdulillah Kalimantan Selatan
(Kalsel) sudah aku kelilingi smua Kabupatennya dan sebagian Desa terpencilpun
pernah aku datangi. Setiap Kota/Kabupaten di Kalsel mempunyai keunikan
wisatanya masing-masing yang bisa di nikmati, dikagumi dan digali lebih
mendalam lagi. Sayangnya memang belum terawat dan terurus dengan “baik dan
benar” sehingga ada hal yang tidak seimbang akhirnya.
Untuk Bukit Batas sendiri ketua RT nya bercerita kalo uang
dari karcis masuk sebagian untuk upah orang-orang yang membersihkan sampah di
puncaknya. Ada rencana juga membangun wc umum disana, dan untuk sementara wc
disana kepunyaan pemilik warung.
Bukit Batas merupakan bagian dari Desa Tiwingan Baru
Kecamatan Aranio kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Sering disebut juga
Bendungan/danau #RiamKanan. Kecamatan Aranio terdiri dari 12 Desa dimana smua desanya memiliki hal menarik dan unik.
Dari Banjarmasin berjarak tempuh sekitar 65 km. Bagi yang tinggal di Banjarmasin dan sekitarnya kemungkinan tidak sulit dan bingung untuk menuju kesana. Karena bisa menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai pelabuhannya.
Dari Banjarmasin berjarak tempuh sekitar 65 km. Bagi yang tinggal di Banjarmasin dan sekitarnya kemungkinan tidak sulit dan bingung untuk menuju kesana. Karena bisa menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai pelabuhannya.
Bagi yang diluar daerah kalau ingin kesana bisa carter
kendaraan atau naik taksi (di Kalsel baik angkot, angdes dan semua angkutan
umum disebutnya “taksi”).
Rutenya sebagai berikut : dari Banjarmasin nuju terminal pal
6 trus naik taksi/colt menuju Martapura, bisa berhenti di bundaran Banjarbaru
trus nyebrang di sisi SPBU, nah tunggu aja taksi/angdes tujuan Riam Kanan
disana, naik dan berhenti sampai pelabuhan.
Sesampainya dipelabuhan carter klotok/kapal motor menuju
Bukit Batas sekitar rp400.000 (mahal?), harga tersebut memang sudah
kesepakatan bersama komunitas pemilik klotok disana karna setiap pemilik harus
membayar berbagai kontribusi juga. Mereka mempunyai aturan main, baik antrian
klotok yang diundi maupun berapa banyak setiap klotok bisa beroperasi setiap
harinya. 400rb itu kalo nginap ya, tapi kalo PP rp.350.000.
Kalau anda rombongan ongkosnya bisa dibagi bersama tapi kalo
sendirian kamu bisa minta dengan supir klotok untuk digabungkan dg rombongan
yang mau kesana juga jadi menghemat ongkos. Kamu bisa menghubungi pemilik
klotok beberapa hari sebelumnya atau langsung carter ditempat. (kontak salah
satu pemilik klotok : 081348389878, dia guru pesantren Darul Hijrah)
Kalau ingin menginap di Bukit Batas kamu bisa berangkat dari
siang hari, tetapi kalau tidak menginap berangkatlah pagi-pagi sekali dari
Banjarmasin agar tidak terlalu panas ketika mendaki.
Harga makanan dan minuman di Puncak Bukit Batas tergolong
mahal dibandingkan dengan Banjarmasin (2x lipat), wajar aja kalau dihitung
pedagang membeli dan membawa dagangannya dari kota Martapura. Kebanyakan yang
tersedia disana mie instan, snack instan, minuman botolan dan kalengan dan gorengan.
Jadi kamu bisa bawa bekal atau belanja disana.
Dari Pelabuhan Aranio klotok akan membawa kamu membelah Danau
yang indah menuju Desa Tiwingan baru, sampai di pelabuhan Pulau Pinus, bayar karcis masuk rp.3.000, santai sejenak dan nikmati dulu pohon-pohon pinus.
Kemudian menyeberangi jembatan, berjalan menuju rumah ketua
RT untuk lapor dan bayar karcis rp 5.000. Perjalanan menuju Puncak kata ketua
RT nya cuma sekitar 3 km, tetapi karena menanjak itu yang membuatnya terasa
jauh.
Kalau tidak kuat jalan kaki, kamu bisa naik ojek keatas
(harga nego), atau pencinta sepeda yang suka tantangan silakan bawa sepedamu
kemari.
Sekarang kita mulai naik keatas, jangan lupa bawa air putih
mineral untuk mengurangi dehidrasimu. Istirahatlah ketika mulai kelelahan,
berlindung dibawah pohon atau duduk sejenak di warung-warung yang tidak ada
penjualnya sambil meluruskan kaki, nikmati setiap langkahmu maka tidak akan
terlalu terasa jauh.
Sampai Puncak Bukit Batas, nikmati, kagumi dan poto sepuasnya
tapi jangan kotori dengan sampah-sampahmu. Jaga keindahan alam Indonesia
tercinta yang sangat berlimpah dan dikaruniai anugerah oleh sang pencipta.
nice info ^^
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa bermanfaat...
Deletemanthaaaaaaaaaaaap..
ReplyDelete:D
Delete